Bab 6

44 10 1
                                    

Double updateee bab 5 dan bab 6

met baca ol

***

Saat sudah sampai di apartemennya, Ana mulai bersiap menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. 

Malam ini mereka hanya akan memasak pasta aglio olio saja. Lalu mereka akan mengakhirinya dengan ice cream coklat favorit Ana. 

Zidane yang telah selesai menaruh barang-barangnya dan Ana di atas sofa ruang tengah pun mulai membantu Ana menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan. 

Rasanya mereka seperti sepasang suami istri yang baru selesai menikah kemarin.

"Kamu bisa masak?" Tanya Ana saat melihat Zidane yang sangat luwes mencincang bawang putih. 

"Nggak sepintar itu, cuma seneng bantuin mama masak aja." 

Cara Zidane memainkan pisau sudah seperti seorang profesional, Ana dibuat takjub oleh Zidane hari ini. Dia tidak mengira jika Zidane bisa memasak bahkan lihai saat menggunakan pisau. 

"Kamu ada alergi sama udang?" Takut nantinya terjadi sesuatu, Ana bertanya kepada Zidane. 

"Nggak ada. Kalau kamu mau masukin udang gapapa." Jawab Zidane tetap fokus sama pekerjaannya. 

"Oke, kalau gitu kamu siapin pastanya, aku mau siapin udangnya dulu." 

Tak lama kemudian mereka telah selesai memasak dan mulai menyajikan di piring. 

"Mau makan di sini aja atau di ruang tengah sambil nonton?" Tanya Ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau makan di sini aja atau di ruang tengah sambil nonton?" Tanya Ana. 

"Boleh deh sambil nonton aja, series kemarin juga belum selesai nontonnya." 

Lalu Zidane membawa piringnya dan Ana, sedangkan Ana membawa minum. Mereka mulai menyalakn tv dan melanjutkan series My Lady Jane yang belum mereka selesaikan. 

Ana mengambil remote dan mulai memutar episode berikutnya. Zidane duduk nyaman di sofa, dan mereka berdua menikmati tontonan tersebut dengan sesekali saling berkomentar dan tertawa bersama.

Dan tanpa disadari oleh keduanya kalau perasaan mereka satu sama lain semakin dalam. 

Tiba-tiba, ponsel Zidane berbunyi. Dia melihat layar dan tersenyum. "Ini mama aku, boleh aku angkat?" tanya Zidane sambil menunjukkan layar ponselnya.

Ana mengangguk, merasa sedikit gugup. "Boleh, nggak apa-apa." 

Kenapa pula dia yang gugup?

Zidane pun mengangkat video call tersebut. "Hai, Ma!" sapa Zidane sambil tersenyum.

Di layar, tampak wajah Desi Handoko yang tersenyum hangat. "Hai, Dek! Lagi ngapain? Kamu kapan pulang dek, mama kangen banget sama kamu." tanya Desi dengan penuh kasih sayang. 

Eclipsed HarmonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang