Kepergok Kak Vita 21+

846 16 0
                                    

Cup.. Cup.. Cup.. Cup
"Ihh,, apaan sih, masih ngantuk"laras menggumam tidak jelas
Cup.. Cup cup... Cup
" Akhh,, apaan sih"laras membuka matanya dan melihat teddy sudah berada di kamar nya dan berbaring di sampingnya.
"Kamu ngapain disini" Ucap laras sedikit keras karena terkejut teddy sudah berada disebelahnya.
"Aku mau minta jatah cucu segar yang semalem kamu tawarkan,"
"Nggak ada ud..... " Laras tidak meneruskan ucapannya karena teddy membekap bibirnya.
"Ssst,, jangan kenceng kenceng, nanti mereka denger"
"Kamu nih pagi pagi udah mesum aja sih mas"
"Ssst,,,aku nen dulu ya" Dengan lincahnya jemari teddy membuka satu persatu kancing piyama Laras. Begitu terbuka ia segera mengeluarkan dua gunung laras dari sarangnya. Mata laki-laki ini berbinar melihat dua benda favoritnya ini. Laki laki ini segera berbaring disebelah Laras, dan Memposisikan kepalanya tepat didepan dua benda yang menggantung indah itu.
"Mas,, kalau ketauan gimana, jangan aneh aneh" Ucap laras, tapi teddy menulikan telinganya ia tetap beraksi.
"Mhhhh enak" Gumamnya ketika ia mulai menghisap dada Laras. Sementara perempuan ini hanya bisa pasrah. Ia merapat kan bibirnya, untuk menahan desahan keluar. Jari jari kakinya menekuk kaku karena menahan kenikmatan pagi ini. Jangan tanya bagian bawahnya, perempuan ini sudah basah karena permainan teddy pagi ini.
"M----Mass"
"Ya beib"
"U---- Udah"
"Bentar lagi beib, enak banget ini"
Perempuan ini mendongakkan kepala dan mengigit bibirnya untuk menahan desahannya.
"U---- Udah mas,," Lirih laras menggigit bibir bawahnya.
Teddy tidak mendengar, ia masih asyik menyusu di kedua dada kekasihnya bahkan ia meliuk-liuk kan lidahnya di nipple kekasihnya.
" Mmmhhh,,, ahhhh"akhirnya desahan laras keluar, perempuan ini tak tahan dengan permainan teddy. Sementara teddy melirik kearah laras dengan tersenyum dan terus menyusu bergantian didada kiri dan kanan dengan rakusnya.
"Mas! Ahh"
"Yes baby!
"Ahhh! Don't stop please" Lirih Laras. Pertahanan nya runtuh karena sentuhan teddy.
"As your Wish"laki-laki ini menghisap dada laras dengan kuat dan tangannya mulai memainkan nipple sebelah.
"Mmhhh! Ohhh! Enak banget!"
"Hmmm,,,ini juga enak beib" Ucap Teddy lirih
"Sshhh! Mas teddy! Ooohhhhh!!
Perempuan ini meleguhh panjang seiring keluarnya cairan cintanya. Dengan kepala mendongak dan Nafas yang memburu, tubuhnya bergetar menikmati pelepasannya pagi itu. Teddy menatap sayu wanitanya ini dengan tersenyum.
"Sama sama enak kan beib" Ucap teddy sambil Mengancingkan piyama Laras dan ditanggapi senyuman oleh gadis ini.
"Udah mas, buruan mandi, aku juga mau mandi"ucap laras sambil mencoba duduk dengan dibantu teddy.
" Gimana, rasanya? "
Laras tersenyum "kamu ih,, pagi pagi bikin aku nggak tahan tau nggak"
"Ini belum seberapa beib, nanti kalau udah nikah, aku bakal bikin kamu squirt yang sebenarnya?
" Hah apaan? "
"Muncrat"
Plaaak
"Udah mandi sana, mesum"
"Morning kiss dulu"
Laras tersenyum, dan teddy segera mendekati laras dan melumat bibirnya. Laki-laki ini menarik tengkuk laras untuk memperdalam ciumannya. Teddy memainkan lidahnya didalam mulut sang kekasih. Mereka berdua sangat menikmati ciuman ini.

"ASTAGA!!! TEDDY!!!!! MAMA TEDDY MESUM MA"

Seketika mereka berdua menghentikan ciumannya dan menoleh ke arah pintu Vita yang berdiri di depan pintu.
"Kakak" Ucap laras dan teddy bersamaan.
Vita segera berlari kebawah.
"Mas, gimana ini mas, " Ucap laras yang terlihat ketakutan
"Udah kamu tenang aja,nggak usah takut ya,, palingan besok kita dikawinin"
"Mas serius"
"Iya beib,, udah kamu mandi aja, nggak usah takut, kaya lagi ke grebek pol PP aja"

"Mah,, teddy mesum ma" Teriak Vita berlari ke arah mamanya di meja makan
"Ada apa sih kak, pagi pagi udah ribut, gimana kalau aurora bangun" Ucap Julian
"Pah, itu, teddy nyelinap ke kamar laras, mereka lagi itu... Ah... "Vita tidak meneruskan ucapan
"Lagi apa sih kak? "Tanya julian
"Kakak apaan sih, orang aku cuman kissing doang kok"
"Tuh kan pah"
"Ted, kamu tidur dikamar laras? "Tanya julian
"Nggak pah, tadi teddy mau bangunin laras aja, terus... Gitu deh" Ucap teddy dengan senyum jahilnya.
Julian hanya geleng geleng melihat tingkah putranya "mah, kayaknya kita harus cepet nikahkan teddy ma, udah nggak tahan banget dia"
"Sabar dong Ted, tinggal 1,5 bulan lagi kan, tahan"
"Iya mam"
"Lagian papa udah pernah bilang, jangan berduaan dikamar, kalau setan lewat kalian bisa kebablasan"
"Kan setannya udah lewat pah tadi" Ucap Teddy dengan tertawa dan menoleh pada kakaknya
"Kamu ngatain kakak setan"
"Kakak sendiri yang bilang ya, aku nggak,,, " Ucap teddy dengan tertawa
"Anj*r ya Lu Ted, sini maju lu" Ucap Vita mengejar adiknya ini, sementara teddy berlari berlindung di belakang papanya.
"Pah,, minggir pah, tangan kakak udah gatel pengen nabok dia pah"
"Nggak bisa wleeekkk".
" Ihh, pahh liat teddy pah,malah ngeledekin "
Hera hanya menggeleng kan kepala memandang tingkah kedua anaknya ini, sama sama sudah dewasa tapi jika bertemu mereka seperti tom and Jerry, tapi jika lama tidak bertemu mereka akan saling merindukan.
"Udah udah, kalian ini,,, teddy kamu ini godain kakak mulu, nggak malu dilihat Laras"
Laras melihat dari ujung tangga dengan tersenyum.
"Beib,, udah mandi sayang"ucap teddy mendekati Laras. Disaat laki-laki lengah, sang kakak mendekati teddy
Plakkkkk
" Aw"
" Wleeekkk "goda Vita yang kemudian lari
"Mah,,kakak mah"
"Sudah,,sudah kalian ini, selalu ribut, nggak malu sama umur" Ucap Julian
"Kakak yang mulai pa."
"Dih kok nyalahin kakak, kamu yang ngatain kakak"
"Aku nggak ngatain, kakak sendiri yang bilang"
"Sudah kalian ini malah berdebat, ayo sarapan. Vita, aurora mana, sudah bangun? "
"Sudah ma, kayaknya lagi mandi"
"Beginilah Laras, kalau teddy dan kakaknya bertemu, selalu rame, makanya mama sama papa juga kadang ngerasa sepi."ucap julian
"Iya Ras, makanya kita minta sama teddy dan Vita menginap disini kalau weekend, yah, biar suasana rumah nggak sepi"sambung Hera" Syukur syukur kalau nanti kamu sama Teddy mau tinggal di sini setelah menikah, mama sama papa pasti seneng"
"Kalau laras ikut mas teddy aja ma"
"Ma,, tapi jarak kantor teddy dari rumah mama lumayan jauh, belum macetnya. Tapi teddy janji, setiap weekend teddy sama laras nginep disini"
"Iya mama ngerti kok sayang"

"Maaf bu, didepan ada tamu? " Ucap bi yum, art di kediaman Hera
"Siapa bi? "
"Itu, Bu Sofia sama anaknya"
"Duh ngapain mereka pagi pagi kesini" Gumamnya "ya udah bi, makasih"
"Teddy nggak ikut ikut ya ma" Ucap Teddy meneruskan sarapannya
"Ya sudah, mama ke depan dulu" Hera meninggalkan sarapannya dan menuju ke ruang tamu.
"Siapa mas? Kok kamu ngomong nya gitu"
"Temennya mama, yang kemarin aku cerita beib. Udah lanjut sarapan sayang, nggak usah dipikirin"

"Sofia,, ada apa?" Ucap hera begitu melihat temannya berada di ruang tamu.
"Tante Hera" Sapa Helena yang mendekati hera dan mencium tangannya.
"Hera,,maaf ya aku sama Helena kesini pagi pagi"
Hera mengangguk"ada apa? "
"Ini kan weekend hera, ini loh, Helena,calon mantu kamu,pengen banget ketemu calon suaminya,Teddy,mau minta temenin ke acara reuni katanya, calon mantuku adakan, Teddy?"
"Calon mantu?"
"Iya, teddy calon mantu aku, aku nggak sabar deh ngeliat dia nikah sama Helena anakku"
"Tunggu tunggu, maksudnya apa sih Sof? "
"Kan kemarin kita sepakat mau jodohin anak kita"
"Sofia, aku mana ada bilang begitu aku kan bilangnya terserah teddy, kalau teddy mau ayuk, kalau nggak ya udah nggak usah dipaksa"
"Tapi anak kita sama sama lajang kan Hera"
"Iya, sama sama lajang tapi kalau nggak cocok gimana? Lagian teddy kan sudah ada calon"
"Lhoh, kamu ini gimana sih Hera, kemarin kan kamu sempat cerita kalau tunangan nya teddy sudah pergi ninggalin dia, kok sekarang kamu bilang dia udah ada calon sih"
"Iya Sofia, takdir berkata lain, mereka kembali bersama, dan sebagai orang tua aku hanya bisa mendoakan mereka."
"Tck, ya nggak bisa gitu dong Her, ini sama aja kamu maini perasaan Helena, kemarin aja dia udah seneng banget lo mau ketemu sama Teddy, tapi ternyata teddy nggak bisa"
"Mainin gimana sih Sof? Bentar deh, ini kok kesannya kamu yang maksa sih,mau kamu apa sih? Dari awal aku nggak pernah ada niat buat jodohin Helena sama teddy loh, kamu jangan terlalu berharap. "
"Ada apa nih pagi pagi udah ribut? " Sahut teddy dari dalam.
Seketika Helena tersenyum "mas Teddy," Perempuan ini berlari ke arah teddy dan hendak menggandeng lengannya tapi dengan cepat teddy menghempaskan tangan Helena dan meliriknya dengan tatapan tajam.
"Maaf, jangan sentuh saya"ucap teddy" Apa yang dikatakan mama saya benar tante, mama tidak pernah menjodohkan saya dengan anak tante, Helena, karena saya sudah mempunyai calon istri dan akan segera menikah dalam waktu dekat ini"ucap teddy "beib, sini sayang," Imbuhnya memanggil laras. Perempuan ini pun tersenyum mendekat, dan teddy merangkul pinggang laras.
"Kenalin ini Laras, calon istri saya"
"Mas teddy, mas yakin balikan sama dia mas, tante hera bilang dia kan pergi ninggalin mas ke London"
"Iya memang kenapa? "
"Mas, emang mas nggak tau kehidupan diluar negeri itu seperti apa? Disana itu bebas mas? "
"Maksudnya apa ya? " Ucap Laras"kamu mau ngrendahin saya"
"Udah jujur aja, lu itu nggak pantes buat mas teddy, gw tau kehidupan di London seperti apa, lu pasti udah tidur sama banyak laki-laki disana kan? "
"TUTUP MULUT KAMU HELENA! APA MAKSUD KAMU BICARA SEPERTI ITU TENTANG LARAS!!JANGAN PERNAH SEKALIPUN KAMU NGRENDAHIN DIA! " bentak teddy
"Mas, tapi ini serius, kamu tau sendiri kan kehidupan di luar itu seperti apa, ayo mas buka mata kamu, perempuan kaya dia nggak pantes mendampingi kamu. Tante Hera, buka mata tante, dia ini murahan, nggak cocok buat mas teddy"
"Jangan sembarangan ya kamu! Sebelumnya saya nggak kenal siapa kamu, jaga bicara kamu!" Ucap Laras
"Kenapa? Lu takut kebusukan lu terbongkar? Hah! "
"HELENA!!!!! "Bentak teddy
"LEBIH BAIK SEKARANG KAMU PERGI DARI SINI SEBELUM AKU BERTAMBAH EMOSI"
melihat kemarahan dimata teddy, Sofia segera menarik lengan Helena dan membawanya keluar dari rumah itu.
"Awas ya kamu! " Ucap Helena menatap ke arah Laras
"Sabar mas" Laras mengelus dada teddy menenangkan nya
"Laras, mama harap kamu nggak ambil hati omongannya Helena ya, mama percaya sama kamu"
Laras mengangguk "iya ma, makasih" Jawabnya lirih
"Ya udah, kita lanjut sarapannya"
"Kita udah kok ma. Ini kita mau pamit"ucap Teddy
"Lhoh kok buru buru Ras, ini masih pagi kan"
"Iya ma biar nggak macet aja, mumpung masih pagi, lagian laras juga kangen kan ma sama mama dan papanya"
"Ya udah kalian hati hati ya"
"Iya ma, kita pergi dulu"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang