Azia cuma mau bilang, ini azia buat dari kisah nyata azia ga semua nya dari kisah nyata hanya beberapa saja.
Azia cuma mau bilang ke kalian, bantu cerita azia ini ya? Azia minta tolong sekali
Sebelum baca bisa baca bismillah ya!
HAPPY READING!
بسم الله الرحمن الرحيم
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuhan, aku ingin sembuh"
****
Saat mereka sedang bermain, hanya eza yang dibantu dengan rizky untuk bermain. Karena penglihatan eza ya begitu.
"ayo bang eja iki bantu"rizky membantu eza untuk melempar bola ke arah aska
"ayo selesai bermain, kita sudah dipanggil bu andin"ucap mahesa. Mereka masuk ke dalam panti asuhan, dan mereka terkejut saat melihat banyak orang tua yang ingin menjemput anak anaknya, sedangkan orang tua mereka bertujuh tidak datang. "Bu, ini ada apa? Kenapa ramai sekali? Eja tidak bisa lihat bu"ucap eza.
"eja, ini ada orang tua para anak anak"
"orang tua? Dimana nenek saya bu? Nenek? Nenek dimana? Eja ga bisa lihat nenek, eja buta nek. Mata eja di ambil bunda buat anak tiri nya nek, nenek? Eja kangen nenek"ucap eza, saat mendengar perkataan eza. Semuanya tidak bisa berbicara apa apa, mereka tidak tau kalau mereka di posisi eza. Betapa berat dan susahnya untuk melihat. "Eja, tadi keluarga kamu ngabarin ibu kalau nenek kamu meninggal"ucap bu andin. Eza yang mendengar nya langsung kaget dan tidak percaya pada ini semua.
"nenek..."
"ja gapapa, disini ada kita kok"ucap mahesa yang sambil mengelus pundak eza. "Nenek ninggalin eja, bu? Nggak mungkin bu! Nenek udah janji sama eja kalau nenek ga bakal ninggalin eja! NENEK MASIH HIDUP! Nenek ga mungkin ingkar janji sama eja bu. NENEK UDAH JANJI SAMA EJA KALAU NENEK BAKAL NEMENIN EJA SAMPAI EJA SEMBUH!"ucap eza. Anak anak beserta orang tua yang mendengarnya langsung menangis karena anak sekecil eza sudah di tinggal pergi oleh orang tersayang nya.
"eja gapapa ya? Disini masih ada ibu dan anak anak lain"ucap bu andin sambil mengusap air mata eza. "Ja, gapapa ja. Disini masih ada kita"
"nenek... Ini ga mungkin kan? Nenek ga mungkin ninggalin eja sa, ga mungkin"ucap eza sambil menangis. Arsa yang mendengar nya tidak bisa menahan air mata nya lagi, dirinya menangis sejadi jadinya. "Abang, gapapa bang. Ini takdir, abang ga bisa merubah takdir, abang sabar ya? Disini masih ada arsa"ucap arsa. Eza meraba raba dimana kehadiran keenam saudaranya. Januari melebarkan tangannya untuk bisa dipeluk oleh eza, "eja, peluk janu sini"