Setelah mendapat kabar tak enak dari mike, Hiro langsung di antar oleh supir menuju kediaman ayah dan ibunya. Setelah sampai, sudah banyak orang yang berada di TKP serta beberapa polisi yang akan mengurus kasus itu. Hiro langsung di perbolehkan masuk setelah sang supir memberi tahu identitas nya kepada polisi. Ia langsung memasuki rumah dengan pikiran yang benar benar sudah kacau.
Di dalam, ada beberapa polisi yang bertugas untuk membersihkan semua darah. Hancur nya hati Hiro ketika melihat ayah dan ibunya sudah terbaring tak bernyawa dengan kulit yang sangat pucat, layaknya mayat.
Hiro memeluk tubuh sang ibu, tak peduli dengan darah yang langsung melumuri bajunya. Sang polisi tak bisa lagi mencegah nya untuk menjauh dari mayat orang tuanya, karena ia sangat bersikeras untuk memeluk sang ibu "ibu... Hiks apa yang terjadi? Kenapa kalian meninggalkan ku... " Ia menumpahkan semua tangisan nya pada sang ibu.
Hiro sadar dengan luka yang berada di leher ibu dan juga ayahnya. Ia tahu, itu bukan lah luka sayatan dari senjata tajam. Bukan kah luka nya lebih terlihat seperti sebuah cakaran? "Permisi.. Sebaiknya kita membersihkan beliau dan segera menguburnya" Ucap salah satu polisi.
Dengan tubuh yang lemas, Hiro mencoba berdiri. Ia menatap tangan nya yang sudah di penuhi oleh darah, salah satu polisi menghampiri dan menatap Hiro dengan rasa iba. Ia membawa Hiro menuju toilet dan membersihkan tangan Hiro di wastafel "turut berduka cita atas kematian orang tua mu. Aku belum bisa menemukan pelaku yang sebenarnya untuk saat ini tapi-"
"Kalian tak akan bisa menemukan pelakunya. Karena dia bukan manusia" Ucap Hiro menatap polisi itu.
Sang polisi terkejut dan langsung menatap Hiro dengan raut penuh pertanyaan. "Maksudnya bukan manusia?... " Hiro tak menjawab. Ia langsung pergi meninggalkan Sang polisi sendiri.
Di kamar nya, Hiro langsung mengganti pakaian nya dan membuang pakaian miliknya yang sudah di lumuri oleh darah. Ia juga membersihkan dirinya dari darah yang menempel pada tubuhnya. Setelah membersihkan semuanya ia langsung mengikuti Sang polisi yang membawa jenazah orang tuanya untuk di bersihkan.
Singkat cerita, kini tinggal memasukan kedua orang tuanya dalam peti mati. Hiro menatap peti kedua orang tuanya yang akan segera di tutup. Hiro terus terisak karena ia belum sempat mengucapkan kata-kata sayang untuk kedua orang tuanya, bahkan menelpon saja Hiro belum sempat. Saat ini, yang ia pikirkan hanya seseorang, Hiro tau ini bukan ulah manusia yang membunuh orang tuanya melainkan sosok vampir yang memang memiliki dendam kepada keluarganya, entah kenapa ia hanya teringat pada demyan yang pergi tiba-tiba setelah melakukan s*x dengan nya semalam.
Malam nya, Hiro kembali ke asrama bersama Sang supir. Setelah berbincang dengan mike ia langsung bergegas kembali ke kamar nya untuk bertanya serius kepada demyan. Tapi setelah ia kembali ke kamar, hatinya semakin hancur ketika melihat demyan yang sedang mengukung seorang wanita di bawahnya. Ia semakin yakin jika demyan lah yang sudah membunuh orang tuanya.
Hiro menatap mereka berdua, tatapan dari demyan tampak terkejut tapi tidak dengan Hiro yang memang sudah membenci demyan "maaf menganggu" Ucap Hiro. Ia langsung pergi keluar dari kamar, demyan langsung mengejar Hiro keluar tanpa memakai atasan.
Di lorong yang sepi, demyan menghentikan tangan Hiro dengan cepat "Hiro aku bisa menjelaskannya" Ucapnya.
Hiro menatap kepada demyan penuh dengan kebencian "biarin gue pergi. Bukan nya gue cuma di jadiin boneka sama lu? Trs sekarang lu udah punya mainan baru, seharusnya lu buang gue saat ini! " Ucapnya dengan penuh amarah.
"Tidak, aku sama sekali tak menganggapmu sebagai boneka. Dengarkan aku dulu aku akan menjelaskan semuanya"
"Buat apa lu ngejelasin? Kita gapunya hubungan apa apa. Dan satu lagi, gue benci orang yang udah bunuh orang tua gue!" Hiro langsung menepis tangan demyan dan pergi dari sana.
Sementara demyan hanya terdiam menatap kepergian Hiro. Ia sama sekali tak mengerti maksud dari perkataan nya. Apa katanya? Membunuh orang tuanya? Apa yang Hiro maksud. Apa dia menuduh demyan sebagai orang yang sudah membunuh orangtuanya? Bahkan demyan sendiri tak tahu jika orang tua hiro meninggal.
Demyan mengusak rambut nya kasar, ia kembali masuk untuk memakai baju nya dan kembali untuk menyusul Hiro.
Di sisi Hiro yang sedang berjalan di lorong, ia langsung di tarik oleh blue "hei, ada apa?" Tanya blue dengan khawatir. Hiro menangis dan langsung memeluk blue dengan sangat erat "orangtua gue meninggal, blue hiks" Ucapnya di pelukan blue.
Blue mengelus rambut Hiro dengan lembut memberi ketenangan untuk pria manisnya "it's okay. Aku di sini"
Hiro melepaskan pelukan nya, mereka berdua saling bertatapan. Dengan tiba-tiba blue langsung menyudutkan nya di pintu dan mencoba untuk mencium Hiro. Hiro mencoba mendorong blue tapi blue sudah langsung menciumnya, di saat itu demyan juga sudah berada tepat di depan mereka. Sehingga Hiro yang bertatapan dengan demyan pun langsung membalas ciuman blue untuk membuat demyan berhenti mengejar nya.
Demyan terdiam melihat Hiro yang tampak menikmati ciuman itu. Ia merasa sesak karena saat demyan yang mencium nya, Hiro tak pernah terlihat sangat menikmati ciuman nya. Dengan hati yang hancur, demyan pergi meninggalkan Hiro dan juga blue.
Hiro memukul bahu blue karena ia sudah kehabisan nafas. Blue menyadari nya dan langsung melepaskan ciuman itu "maaf" Ucapnya. Ia menaruh wajahnya pada dada Hiro sembari memeluknya erat.
Wajah Hiro menjadi merah, ia terengah-engah karena ia merasa asing dengan ciuman nya. Tentu saja, bukan kah selama ini ia hanya berciuman dengan demyan?
Di kepolisian, sorang polisi yang tadi membersihkan tangan Hiro kini terus memikirkan ucapan Hiro yang masih menjadi pertanyaan bagi dirinya. Ia merasa bingung karena hiro memilih untuk menutup kasusnya dan langsung menguburkan orangtuanya tanpa melakukan otopsi.
Menurut Hiro memang tak akan ada orang yang dapat menuntaskan kasus ini begitu saja. Tapi polisi yang bernama thor ini masih penasaran dengan perkataan Hiro saat tadi mereka berada di toilet.
Bukan manusia? Lantas apa yang membuat orang tuanya meninggal dengan cara yang mengenaskan.
Di sisi demyan saat ini, ia langsung mengeluarkan emosi nya dan merasa bersalah karena sudah bermain di belakang Hiro. Di sisi lain, perkataan Hiro ada benar nya, memang mereka tidak mempunyai hubungan bukan? Bahkan demyan selalu meninggal kan nya setelah melakukan s*x.
Entah kenapa, ia merasa hancur ketika mendapat tatapan kebencian dari Hiro. Serta Hiro yang tampak tak memiliki perasaan apapun padanya "apakah aku terlalu jahat. Sehingga harus mendapat tatapan seperti itu darimu?"
"Aku mencintaimu... Aku menyadarinya. Aku menyadari bahwa aku mencintaimu... Ini bukan lagi obsesi ku, tapi aku benar benar mencintaimu Hiro"
"Kau salah paham... Aku tak membunuh orang tuamu. Ini kesalahpahaman... Kumohon kembalilah padaku... " Demyan berteriak di dalam kamar dengan isakan tangis nya. Ia terus memukul dirinya dengan tangan nya, merasa benar benar bersalah pada Hiro.
Cepat jelaskan sebelum semuanya terlambat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire obsession bxb (Dewnani)
RandomAwas jangan salah lapak cerita bxb Tidak di sarankan untuk anak di bawah umur. Karena seiring berjalan nya cerita bakal ada area 18+, jadi mohon mengerti ya😄🙏 Buat yang gasuka dewnani atau homopobic jauh jauh🙏