9• || Mimpi

57 14 4
                                    

Happy Reading Gayss

"Aku tidak suka bermimpi dalam tidur ku, karna itu hanya akan menggangu kualitas tidur. Dan dipagi harinya energi ku seakan terkuras."

_Elss🖇️

Disebuah taman bunga yang sangat luas. Seorang ibu dan anak terlihat sedang berbincang. Terlihat wanita dengan pakaian serba putih dengan hijab panjang menutupi sebagian tubuhnya. Sedangkan sang anak hanya memakai dress putih selutut dengan rambut terurai indah.

Keduanya terlihat duduk disebuah ayunan yang berada di tengah taman bunga. Sekelilingnya dipenuhi oleh bunga yang cantik dan pohon yang rindang, tak lupa pula rumput hijau yang terbentang luas memanjakan kaki.

Gadis itu memeluk pinggang wanita cantik itu dari samping, kepalanya bersandar di bahu wanita itu. Mereka seperti anak kembar tapi berbeda usia, wajah keduanya bak pinang dibelah dua. Bedanya wanita itu memiliki mata yang teduh dan hangat sedangkan gadis itu memiliki sorot mata tajam yang menyimpan banyak luka didalamnya.

"Apa kabar anaknya bunda?" Tanya wanita itu lembut.

"Tidak pernah baik," jawab gadis itu dengan wajah sendu.

"Kenapa begitu?" Tutur wanita itu lembut.

"Karna gak ada bunda," celetuk gadis itu dengan nada lirih.

"Inikan udah ketemu bunda," ucap wanita itu lagi.

Gadis itu hanya berdehem singkat dan mempererat pelukannya seakan tak ingin berpisah dengan wanita yang ia panggil bunda itu.

Wanita itu mengelus lembut surai hitam milik putrinya. Tapi tak lama kemudian ia melepas pelukan itu perlahan. Lantas mencium singkat dahi putrinya dan turun dari ayunan itu. Gadis yang melihat gerak gerik bundanya hanya menatap heran.

"Bunda harus pergi sekarang," pamit wanita cantik itu.

"Enggak! Bunda mau kemana? Bunda gak boleh pergi, kalau bunda pergi aku sama siapa! Aku mau ikut bunda," jerit gadis itu turun menyusul bundanya.

"Belum saatnya kamu ikut bunda," ucap wanita itu dengan senyum lembutnya.

Wanita itu perlahan hilang ditelan cahaya putih yang bersinar begitu terang. Menyisakan gadis itu terduduk menangis menjerit di atas rumput yang hijau.

Eby terbangun dari tidurnya dengan kaget dan langsung terduduk. Tanpa ia sadari kedua sudut matanya masih menyisakan air mata.

"Bunda?" Monolog Eby dengan suara pelan dan sedikit heran.

"Mimpi itu datang lagi," monolog Eby lagi berusaha mengingat mimpi itu.

Eby melirik jam yang berada di atas nakas, jam sudah menunjukkan pukul 04.30 subuh. Sebentar lagi adzan subuh akan berkumandang. Eby bangkit dari duduknya lantas berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Membiarkan Vera yang masih tertidur nyenyak di balik selimut hijau miliknya. Selain maniak rasa matcha, Vera juga maniak warna hijau matcha.

Usai menyelesaikan ritual mandinya. Eby membentang sajadahnya, ia pun sudah lengkap dengan mukena hitamnya. Dengan khusyu ia mengerjakan sholat dua rakaat yaitu sholat qobliyah subuh.

Keutamaannya adalah dapat memperoleh kebaikan yang nilainya lebih dari pada kebaikan seisi dunia. Sebagaimana Dalam shahih Muslim terdapat hadits dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua raka'at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." by Google.

Debby Rasella Molla {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang