Tanpa aba-aba Issac segera menghampiri Lily dan Andreas
Lily sudah menghempaskan genggaman Andreas di lengan nya
" Bagaimana kabarmu Lily?, " Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Issac kepada Lily.
Lily yang sudah berkeringat dingin berusaha memberi jawabannya paling sopan yang ia bisa
" Saya baik-baik saja pangeran Issac " Balas Lily seraya membungkuk untuk memberi penghormatan
Ada keterkejutan di wajah Issac, walau sekian tahun telah berlalu, dia sulit menerima perilaku sopan Lily yang tiba-tiba itu
" Mengapa kau tidak menepati janji mu saat itu Lily? " Tanya Issac lagi
" Janji? " Lily tidak merasa pernah berjanji apapun pada Issac
" Bukankah kau mengatakan bersedia ikut dengan ku bahkan jika aku tidak tinggal di mansion lagi, tapi akhirnya kau justru mengundurkan diri, itu sungguh mengecewakan " Ucap Issac seakan meminta penjelasan dari Lily
Lily berfikir sebentar, dia tidak mengundurkan diri tapi dipecat, lalu mengapa Issac mengatakan jika dia mengundurkan diri, secepat kilat Lily melirik Andreas, sesuatu terasa mencurigakan, bisa dipastikan mereka mengatakan pada Issac jika dia lah yang mengundurkan diri dan bukan di pecat, baiklah, karena dia dipekerjakan melalui Andreas, jadi dia tidak akan menimbulkan masalah bagi Andreas karena hal ini
" Itu, tiba-tiba saja saya berubah pikiran dan ingin memulai usaha sendiri " Jawab Lily berusaha tenang
" Bisakah kau bicara seperti biasanya padaku Lily? " Ujar Issac yang merasa tidak nyaman dengan kesopanan Lily
" Tidak, itu melanggar etika kerajaan "
Issac tampak menghela nafas berat
" Lalu, kau dan Andreas saling mengenal? " Tanya Issac penuh selidik
Walaupun bangsawan lain mulai memperhatikan percakapan mereka, tampaknya Issac sama sekali tidak terganggu dengan hal itu
" Kami memang saling mengenal dulu saat Lily masih bekerja di sebuah restoran, lalu karena hari ini aku bertemu dengan nya dihalaman istana, jadi aku mengajaknya mengobrol disini " Ucap Andreas yang menyela
Ada ekspresi yang tidak terkatakan muncul di wajah Issac, namun dia segera bersikap tenang dan elegan layaknya seorang putra mahkota
" Bukankah seharusnya saat ini jadwal untuk berdansa? " Tanya Andreas
" Ya, kami sudah berdansa sebentar, karena bosan jadi aku memutuskan untuk datang kemari " Balas Issac seadanya karena dia hendak menanyai Lily lagi
Namun belum sempat ia membuka mulut nya, Andreas sudah lebih dulu memberi nya pertanyaan baru
" Kau meninggalkan pasangan dansa mu begitu saja pangeran Issac?, ku dengar dia merupakan salah satu calon putri mahkota " Ujar Andreas yang seakan sengaja memancing Issac
Issac memberi Andreas tatapan tajam
" Itu belum dipastikan, jadi sebaiknya tutup mulut mu Andreas "Lily tidak berencana menginterupsi percakapan mereka, namun dia juga tidak bisa meninggalkan Issac begitu saja tanpa berpamitan, ada puluhan pasang mata yang memperhatikan nya, dan etika istana tak bisa di abaikan Lily, selama ini dia sudah sering mendengar cerita tentang bagaimana orang-orang memberi penghormatan pada anggota keluarga kerajaan, Lily tak menyangka jika suatu hari dia justru harus mempraktekkan nya langsung
Akhirnya tak punya pilihan, Lily justru menyela Andreas yang hendak menjawab ucapan Issac
" Saya pamit lebih dulu pangeran Issac, selamat menikmati waktumu " Ujar Lily sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Monarchy
Historical FictionKehidupan Lily sudah cukup memilukan dengan fakta bahwa dia anak terlantar yang hidup di penampungan Keadaan itu diperparah karena dirinya yang tak memiliki pendidikan maupun keahlian, akhirnya dia hanya mampu bekerja dengan upah yang sangat kecil...