Part 2
POV ARCEL
Barnett menjaga Brianna sementara aku menghadapi orang itu sendiri. Pertarungan kami sengit, tidak ada tanda kelemahan sama sekali.
*CLING CLANG CLING*
Arcel : (orang ini sangat kuat, aku harap dapat pakai kekuatanku) *suara hati*
Orang asing : HAH dimana sikap sombong mu tadi *menyerang terus menerus*
Arcel : (Kumohon kekuatan es) *bertahan*
Aku duduk lemas, orang asing itu perlahan menghampiriku
Orang asing : *mendekat* sejak kalian mengganggu obat nya hilang dan yeti terkubur salju..
Arcel : Lalu?
Orang asing : kalian.. KALIAN KACAUKAN SEMUANYAAA !!!
Arcel : *smirk*
Orang asing : Apa yang kamu tertawakan?
Arcel : Lihat kakimu..
Orang asing : *melihat kebawah* UGRHH ARGHH KAMU.. MEMBUATKU TERPERANGKAP DENGAN ES
Arcel : Akhirnya berhasil
Orang asing : Kau.. siapa kau sebenarnya..
Arcel : Aku Arcel Barnum
Orang asing : Dari semua orang... kenapa harus Barnum
Akhirnya pertarungan kami selesai... Yeti telah tiada, serum obat hilang, dan aku bisa kembali ke kediaman ku melihat wajah semua orang serta wajah Brianna..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
POV BRIANNASudah hampir menjelang malam, aku melihat keluar jendela belum melihat sosok Arcel dimanapun. Aku kembali ke kamar untuk istirahat dan Barnett menjagaku menepati kata Arcel
/kamar Brianna/
Brianna : Aku khawatir..
Barnett : Tuan Arcel pasti akan kembali Nona
Brianna : Harus kembali..
Barnett : Kata dokter anda perlu banyak istirahat Nona
Brianna : Sebentar lagi ya, aku ingin menunggu Arcel kembali
Barnett : Baik Nona, jangan terlalu lama..
Lalu kepala pelayan bergegas ke kamarku menghampiri ku dan Barnett
*BRAKKK*
Kepala pelayan : NONAA, TUAN BARNETT
Brianna : Ada apa kepala pelayan?
Kepala pelayan : Hahh hah itu..
Barnett : Tenangkan dirimu, tarik nafas dulu..
Kepala pelayan : Hahh Tuan Arcel akhirnya kembali dengan membawa tahanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Brianna's Journey
FantasyBrianna Winsor, gadis tangguh pemberani yang berbeda dengan gadis bangsawan lain dan manusia normal. Brianna melewati berbagai kesulitan dan hinaan, akhirnya ia diakui semua karena sifat dan berkontribusi pada warga. Namun tengah perjalanan bertemu...