08. keributan

1K 27 0
                                    

"dan ketika ku menyadari kau adalah lautan aku mulai melubangi perahuku"

~Ahmed shawqi

melihat tatapan nanar yang dilemparkan Ahli kini greya beranjak kasar berdiri menghampiri meja makan, dengan wajah emosi langkah yang cepat membuat bunyi sepatu high heelsnya menarik atensi semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

melihat tatapan nanar yang dilemparkan Ahli kini greya beranjak kasar berdiri menghampiri meja makan, dengan wajah emosi langkah yang cepat membuat bunyi
sepatu high heelsnya menarik atensi semua
orang. Setelah menyadari ibunya berdiri didepanya Ahli berdecih didalam hati kini

"nenek lampir ini akan membuat drama"

"Kau menyuruh ibu menunggu untuk orang ini" ucap dingin greya menatap satria yang kini masih saja menyesap minuman tanpa memperdulikan dirinya didepan mereka saat ini.

"Greya, kau salah paham, kami tak sengaja bertemu" sahut satria mempersilakan wanita didepanya duduk.

"ayo ikut ibu" Ahli tersentak kini tangannya ditarik keras untuk berdiri dari kursi makan, kuku panjang greya membuat pergelangan tanganya terluka.

"Apaan sihh bu belum juga selesai makan" Ahli menghempaskan gengaman ibunya.

"Ahli kau bisa makan dengan ibu nanti" greya kini mulai meninggikan suaranya menimbulkan atensi orang sekitar menatap mereka bingung.

"Tidak bisakah ibu makan satu meja disini?" lirih Ahli menatap sendu sang Ayah yang tertunduk, baru saja beberapa menit ia makan bersama sang ayah merasakan seperkian detik getaran kebahagian.

Satria tersenyum getir mendengar ucapan sang anak, ayah macam apa dia tak bisa memberikan keluarga yang begitu sempurna.

"Selama ada pria menjijikan ini jangan harap untuk itu" greya menatap nyalang satria yang masih tak bergeming

"ibu ingatkan padamu..jangan sering menemui pria ini, bisa membawa pengaruh buruk bagi hidupmu bagi impian mu" greya mencekram bahu Ahli kasar.

"dia ayahku, dia kebangganku, cinta pertamaku kau wanita yang gila kekuasaan tak pantas menghina nya seperti itu" bentak Ahlia tersulut emosi kini bulir bening mulai melesat berjatuhan dipipinya.

"DIA TAK SEPERTI KELIATANYA Liaa.., kau ingat dia meninggalkan ibu 9 bulan hamil dirimu, bahkan saat persalinan ia tak menghubungi ku tak peduli apa aku masih hidup atau tidak, dia tempramental, kasar, asal kau tahu saat tragedi diperbatasan apa yang dia diakukan..."

"CUKUPP..." ucapan greya terpotong Satria beranjak kasar dari kursi, punggung tegapnya menghalangi pandangan Ahli, terlihat sorot matanya menatap tajam greya.

"Grey..." ucap Satria menatap nanar greya

deg! sebuah panggilan yang sudah lama tak dia dengar bahkan seperkian detik darahnya seolah berdesir.

"Kau ingat janji kita? jangan libatkan anak soal ini"

"Ayah kau merahasiakan sesuatu?"

"oh tentu Ahli Rahasia ayahmu banyak, kau bahkan merinding mengetahuinya.

final mission(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang