episode 34 khitbah

17 0 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Slef reminder💗💗💗

Jika lauhul mahfudz nya kamu adalah saya, mau kamu jungkir balik menolak khitbahan sekalipun. Saya akan tetap perjuangin kamu disepertiga malam dan meminta kepada penciptanya, agar kamu mau menerima saya.

~bilal alfaza mahardika~

kalau kata orang cinta anak pertama anak perempuannya, akan berakhir keti

📖📖

Keesokan harinya.

Dipantulan cermin kamar bernuansa hitam itu, terdapat seorang remaja laki laki yang sudah siap dengan kemeja marun yang ia pakai, tak lupa sarung hitam sebagai pelengkapnya. Serta rambut yang ia sisir ala comma hair.

"abang udah siap belom."ucap ayra yang sudah siap dengan gamis serta hijab yang senada dengan sang abang. Sambil membuka knop pintu tersebut.

"udah dek."jawab bilal.

"wihh ganteng nya oy, yang mau ngehitbah anak orang mah."ujar ayra.

"kemana aja dek baru nyadar, kalau punya abang ganteng."jawab bilal pede.

"mulai deh, ayo ah kakek udah nunggu dibawah nanti telat loh."pinta ayra.

"iya, tapi abangmu ini ganteng kan dek."ucap bilal.

"terserah abang aja dah, yang penti ente seneng kan."ucap nya dengan tersenyum hambar.

Sesudah selesai dengan perbincangan tersebut, serta siap siap. Akhirnya mereka turun kebawah untuk menemui sang kakek yang sudah menunggu mereka dibagasi mobil.

Sebelum menuju bagasi, bilal dan ayra mengambil setangkai buket mawar putih dan novel terlebih dahulu. Lalu ia masukan paper bag. Setelah selesai, bilal mengunci rumah dan menjalankan kendaraan nya keluar gerbang.

Tanpa butuh waktu lama, akhirnya mobil yang mereka kendarai. Telah sampai disebuah pagar rumah sederhana keluarga bahewara.

"rumah ini, kayak gak asing deh."ucap ayra turun dari mobil menyusul abang dan sang kakek.

"yuk dek masuk, mereka sudah menunggu didalam."jawab bilal.

"tunggu dulu."

"apa lagi sih dek."

"ini aku gak mimpi kan, kalau perempuan yang abang khitbah itu adalah kak Tian"ucap ayra tak percaya.

"cucunya kakek gak sedang mimpi kok, ini beneran nyata."sahut sang kakek.

"beneran bang, apa yang diucapin kakek??"tanya ayra lagi memastikan.

"beneran masa boongan sih."jawab bilal terkekeh gemas melihat tingkah sang adik yang kegirangan sendiri.

"yaudah kalau gitu yuk masuk."ucap ayra terseyum bahagia sambil berjalan mendahului abang dan kakeknya, dilanjut mereka mengekori dari belakang.

"assalamualaikum."ucap mereka serempak.

"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ayo masuk."ucap lelaki paru baya tersenyum ramah sambil mempersilahkan mereka masuk.

BILAL ALFAZA MAHARDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang