⚠︎ 𝔐𝔬𝔡𝔲𝔩 15

40 11 14
                                    

☆ ★ ✮ ★ ☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆ ★ ✮ ★ ☆

𝕭𝖗𝖆𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌, 𝖂𝖍𝖞 𝕹𝖔𝖙?

☆ ★ ✮ ★ ☆

Ingin menjadi seorang penulis terkenal itu tidak cukup bermodal niat dan keterampilan menulis saja. Memiliki ilmu marketing menjadi poin tambah bagi penulis. Salah satunya dengan cara membangun personal branding untuk penulis. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana membangun personal branding untuk penulis. Bagaimanapun juga, kemampuan menulis saja tidak bisa menjadi sebuah jaminan. Masih dibutuhkan dukungan lain agar terapkan ke public dan dikenal oleh masyarakat.

Mungkin tidak banyak orang yang menyadari pentingnya membangun personal branding. Padahal cara ini memberikan banyak keuntungan yang akan di dapatkan. Nah, sebelum itu, saya akan berikan beberapa efek samping baik dari personal branding, tentunya yang saya rasakan langsung.

Pertama, manfaat yang pertama adalah kita akan banyak dan mudah dikenali oleh orang lain. Susah loh menjadi public figure. Setidaknya ketika kita menjadi penulis terkenal dan banyak orang yang sadar dengan keberadaan kita, itu sebagai apresiasi yang besar. Ini akhir yang akan kita rasakan, tetapi bagi calon penulis pemula, tentu tidaklah mudah membangun personal branding. Cara membuat personal branding, akan saya bagi di sub bab di bawah.

Kedua, dampak pertama dari personal branding kita memang dikenal. Tetapi untuk mencapai di titik tersebut, butuh usaha dan memakan waktu lama. Tidak tanggung-tanggung, waktu yang dibutuhkan bisa bertahun-tahun. Saya membangun personal branding sejak 2008 yang lalu dengan mengikuti lomba, mengikuti organisasi dunia kepenulisan, apa pun aktivitas yang ada kaitannya dengan dunia tulis menulis. Sampai tahun sekitar 2015-an barulah mulai mendapatkan tawaran proyek menulis. Baik itu proyek menulis artikel maupun buku. Jadi, jangan dibayangkan singkat loh ya.

Ketiga, mendapatkan tawaran proyek dunia penulisan. Seperti yang disinggung di poin kedua. Setelah + 7-8 tahun barulah mendapatkan tawaran. Ini waktu yang panjang. Kala itu, saya hanya mengikuti pesan orang bijak, yang isinya kurang lebih "apa yang kita lakukan tahun ini, akan kita lihat hasilnya 5-10 yang akan datang" dan benar loh, dampaknya saya rasakan. Dari situlah, saya mulai giat dan memiliki potensi mewujudkan menjadi seorang penulis. Nah, kamu pun juga bisa memulai saat ini juga, jangan tahun depan. Sayang loh 1 tahun golden time.

Keempat, mengarahkan audience menilai dan melihat sesuai yang dicitrakan. Kala itu saya belum tahu bahwa apa yang saya lakukan disebut sebagai personal branding. Saya hanya membagikan pencapaian saya saat mengikuti lomba ke media sosial. Kemudian saya mencoba aktif mengirimkan tulisan ke surat kabar, tabloid dll. Banyak yang lolos, banyak yang diterima kerja di dunia perbukuan atau kejurnalistikan. Dari situlah relasi mulai terbangun. Jadi personal branding dilakukan tidak hanya menggunakan dua jalur pintu media sosial saja, tetapi juga lewat jalur offline missal bekerja, mengikuti organisasi, wawancara dengan narasumber, dan menjalin hubungan baik, dsb.

𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐂𝐚𝐦𝐩 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧 𝟐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang