"ngomong ngomong di mana Zayan...?" Tanya sela yang tidak melihat Zayan lagi semenjak sore tadi
"Hmmmm... Mungkin dia ada di kamarnya mom" jawab seun Santai
"Kalo emang dia ada di kamarnya kenapa kalian tidak memanggil nya turun untuk makan malam?" tanya max kepada seun dan Willy
"Bukan kami tidak mau memanggil nya yah, tapi dia sebelas dua belas dengan Atha.... Jadi aku tidak berani untuk menganggu dia, tapi.... Kalo Willy aku yakin si mau tuuu" ujar seun panjang lebar sambil meminum seteguk air
"CK! Sebenarnya kau bukan takut kepadanya kan, tapi kau malas untuk menyapanya... Dasar baji_"
"Willy" ujar Hana dengan tatapan tajam membuat Willy terdiam sambil tersenyum kikuk
"CK! Aku sudah selesai makan" Willy berdiri dari duduknya dan meninggalkan meja makan sambil bersiul siul kecil
"Aku yakin dia ada di taman" batin Willy berjalan menuju taman belakang masion itu
Dan tebakan Willy benar, dia melihat Zayan yang sedang merokok sambil melihat kedalam kolam yang di penuhi oleh ikan
Willy mendekat kearah zayan yang Masi melihat ikan ikan itu "ada apa kau kemari..." Tanya Zayan tanpa membalikkan badannya menghadap Willy
"Tch!" Decak Willy sedikit kesal
"Wah kau merokok, kalo Aul tau...."
"Willy pergi lah! jangan menganggu ku, kalo kau tidak ingin peluru ini bersarang di kepala mu" ancam Zayan dengan wajah datarnya
"kak Anahta tidak menyukai rokok... jadi buang rokok itu" ujar Willy sebelum pergi meninggalkan Zayan sendirian di taman
Tanpa sadar Zayan mematikan rokoknya dengan tangannya "CK!..." Zayan mengusap wajahnya dengan kasar
"Aku membenci mu anatha..." Batin Zayan menitikkan air matanya sambil tersenyum hambar
Sepasang mata elang sedang memperhatikan Zayan dari atas balkon "menyedihkan, andai kau bukan saudara dari wanita yang kucintai mungkin dari dulu kau sudah ku habisi...." Gumam pria itu meninggalkan balkon
Malam yang begitu gelap Tampa adanya pancaran cahaya bulan yang menerangi, sekarang berganti menjadi pagi yang mendung
"Apa kalian melihat decha?" Tanya Gabriel dengan ekspresi wajah tegang
"Kaka udah turun, mau makan apa ka?" Tanya decha sambil membawa sepiring ravioli di tangan nya
Gabriel langsung menarik pinggang decha ke pelukannya
Cup
Cup
Cup
Tiga kecupan di berikan Gabriel kepada decha di depan yang lain "kenapa tidak membangun kan aku.... kenapa turun sendirian, ku pikir tadi kamu hilang.... Aku mencari cari kamu tadi di setiap sisi kamar tapi kamu tidak ada, kamu tau betapa khawatir nya aku tadi" ujar Gabriel membenamkan wajahnya di leher decha
"Iissh... Tadi aku ingin membangun kan Kaka tapi aku melihat wajah Kaka yang begitu damai jadi aku tidak tega membangun kan Kaka..."jawab decha mengusap kepala Gabriel
"Woy! Kasiani kami yang jomblo ini" teriak Willy membuat yang lain tertawa
Decha baru sadar kalo dia dan Gabriel sedang di perhatikan semua orang, pipi decha memanas "kak aku malu huhuhu"
Willy terkekeh sambil memberikan kecupan di leher jenjang decha di depan semua orang yang berada di meja makan itu
"Pagi semuanya" sapa Aul tersenyum manis kepada semua orang
"Pagi sayang.."
"Pagi princess"
"Malino di mana ?" Tanya Atha yang tidak melihat Malino berada dimeja makan
"Disini..." Seruh Malino turun dari anak tangga bersama umay
Umay mendekat kearah orang tuanya dan memberikan kecupan "pagi ma, pagi yah" sapa Malino juga mendekat kearah calon mertua nya itu
"Karna semua sudah datang, ayok makan..." Ujar jeson
Para orang tua yang dulu selesai menghabiskan makanan mereka
"Selesai makan mari berkumpul di ruang keluarga...." Seruh sila sebelum berjalan menyusul yang lain ke ruang keluarga"Kak zayan di mana?" Tanya aul dari semalam tidak melihat kakaknya itu...
"Ngak tau, dari semalam juga aku tidak melihat dia sama sekali" jawab seun membuat Aul mengerutkan keningnya
"Kemana kak Zayan" batin Aul tidak tenang
"Hmmm, aku akan melihat ke kamarnya dulu...." Aul ingin bangun dari duduk nya tapi sebelah tangan nya di tahan oleh Atha
"Habis kan dulu sarapan mu Auliyah..."
Aul terdiam dan kembali duduk, dia menghabiskan sarapannya dengan terburu-buru membuat Atha sedikit kesal
"Pelan pelan," gumam Atha mengambil alih sendok makan Aul
Aul hanya bisa diam dan Menurut, kalo dia nanti melawan yang ada di akan di hukum lagi
Pada akhirnya Aul makan dengan disuapi oleh Atha "sekarang Kaka pula yang makan, aku mau melihat kak Zayan dulu bya" ujar aul buru buru berdiri
Cup...
Aul memberikan kecupan di bibir Atha, tanpa mengatakan apapun Aul langsung berlari menuju kamar Zayan
"Ck" decak kesal Atha Karna Aul lebih memilih meninggalkan dia yang sedang makan demi Zayan
"Sabar ya, memang ngak enak di tinggal pas lagi makan " ejek Malino membuat Atha semakin kesal
"Diam kau Malino"
"Ting..."
"Ting..."
"Halo..., tumben nelpon pagi pagi" tanya umay meangkat panggilan dari Aisyah
"Ada kabar ngembira" ujar semangat Asiyah dan Jihan serentak membuat decha mendekat kearah umay
"Kabar gembira apa?" Tanya decha bingung
"Kabar gembira nya adalah, aku dan Jihan akan ke Italia, dan tinggal selama enam bulan di sana" jawab Aisyah membuat decha Tampa Sadar berdiri dari tempatnya
"Yang bener kamu"
"Iya, aku ngak nyangka loh... Aku pikir hanya Jihan yang akan ke Italia eh tau taunya aku pun juga....ngak sabar ketemu kalian lagi, Aul mana?"
"Aku juga ngak sabar, ah Aul ada... Tapi dia sedang memanggil kak Zayan" jawab decha
"Ah! Kalo begitu nanti kasi tau dia ya... Aku mau lanjut beres beres dulu"
"Yaudah sana lanjutkan, bye bye... jangan lupa kabari ya kalo udah mau berangkat, biar nanti kami jemput"
"Asiap nona, bye bye..." Panggil berakhir dengan senyum yang mengembang di wajah Umay dan decha
"Kalo Aul tau pasti dia sangat senang...."
"Mereka pasti sampai pagi,.... atas nama Aul, dan decha kami minta ijin untuk menjemput mereka besok ya... please" Mohon Umay kepada para pria itu
"Hmmm, ngak ada gunanya melarang kalian..." Jawab Atha membuat yang lain mengangguk kan kepalanya
"Kami akan ikut menjemput mereka besok" ujar Atha pergi meninggalkan meja makan menunju ruang keluarga seperti yang di katakan sela tadi
____
"Tok....tok"
"Kak...kak Zayan" panggil aul mengetuk ngetuk pintu kamar Zayan
Tidak lama kemudian Zayan membuka pintu kamar, Aul melihat ternyata Zayan baru selesai mandi
"Cepat pake pakaian kakak, aku mau berbicara dengan Kaka sebentar" ujar aul masuk dan mengunci pintu kamar Zayan
"Heh! Jangan menceramahi ku"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
EL ES MIO
RomanceSeorang gadis yg baru berusia 18 tahun harus menerima begitu banyak fakta yg terbongkar ketika dirinya bertemu dengan seorang pemuda,,,,,,yg mengklaim dirinya sebagai milik nya di pertemuan pertama mereka "Tu eres Mio.." "Hah!!..maksud kamu" "Are y...