14. Just Friend

2.1K 187 56
                                    

Jisung terdiam cukup lama, eskpresinya tidak bisa ditebak. Terlihat kosong, menatap kearah Jaemin dan Hana secara bergantian. Jisung kemudian menunduk, mengigit bibir bawahnya lalu tersenyum.

"Pfftt... Ahahaha! Sumpah, gue ga nyangka lo sebego ini." Ia mendongak, menatap Hana geli masih dengan tawanya, "Sayangnya, itu juga bagian dari rencana gue, Lee Hana." Ucapnya dengan nada mengejek yang sama dengan Hana.

Sepenggal percakapan Jisung pada malam di chapter sebelumnya.

"Lo Minggu free ga?"

"Sibuk. Nyokap minta dianter cek toko bajunya, nemenin ketemu client, sama belanja bulanan."

Jisung terdiam sebentar, "Gue liat lo sama Hana di rooftop btw."

Jaemin terdiam selama beberapa saat, sebelum kemudian sebuah senyuman tersungging di bibirnya.

"Oh, cemburu ni?" Ia mengangkat kepalanya, menatap Jisung menggoda.

"Ga, ngapain cemburu coba." Ujar Jisung ketus.

Jaemin terkekeh geli, "Kan lo yang nyuruh."

"Ga harus pangku-pangkuan juga kali. Manggilnya sayang lagi." Cibir Jisung, bibirnya terlihat sedikit mengerucut kesal.

Jaemin tersenyum lebar, tangannya terangkat menangkup wajah manis Jisung.

"Lucu banget kalo lagi cemburu gini. Gue ga bohong sayang, gue Minggu beneran sibuk. Ngapain gue bohong ke lo cuma biar bisa jalan sama si Hana, mendingan juga jalan sama lo."

Jisung menepis pelan tangan Jaemin, "Gue ga cemburu! Lagian, siapa juga yang bilang lo bohong." Gumamnya.

"Iya iya, lo ga cemburu. Lo juga ga ngomong gue bohong, gue cuma pengin ngasih tau lo aja."

Jaemin ngalah, yang penting Jisung senang.

Ekspresi Hana kali ini benar-benar terkejut, bingung. Ia menatap Jaemin yang sedari tadi diam seakan meminta penjelasan. Dan Jaemin bungkam.

"Jaemin? Ini bohong kan??"

Jaemin mengedikkan bahunya acuh, "Sayang banget, itu bener." Ucapnya acuh, "Lagian kalo lo mikir mah, masa iya gue yang selalu nge hindarin lo ini tiba-tiba langsung bohong ke Jisung dan jujur ke lo gitu aja. Emangnya lo siapa?"

Damn! Perkataan Jaemin benar-benar langsung menusuk tepat ke jantung.

"Asal lo tau, gue udah marah banget sama lo karena nyuruh orang lain buat nyentuh milik gue, bikin gue buang-buang tenaga nolongin cewek yang ternyata cuma nge drama dan bikin gue sama Jisung berantem," Jaemin menatap Hana datar, "Kalo bukan karena Jisung, gue ogah banget sebenarnya deket-deket sama lo, jangankan deket, seruangan sama lo aja males."

Jisung diam-diam mengulum bibirnya mendengar setiap perkataan Jaemin. Ia sangat mengenal Jaemin, lelaki itu tidak pernah bertindak kasar pada perempuan. Baik secara fisik maupun ucapan.

Namun sekarang, sepertinya Jaemin memang sudah benar-benar marah pada Hana.

Jisung berdehem pelan, bangkit dari posisi bersandarnya lalu berdiri dihadapan Hana.

"Gue nyuruh Jaemin ngelakuin itu karena gue pikir lo bakal curiga sama Jaemin yang tiba-tiba deketin lo. Jadi gue nyuruh dia buat ngasih tau rencana gue, biar lo ga curiga. Dan ternyata, berhasil." Ia tersenyum, "Kalo gini jadinya doble kill kan ya? Pertama, kalah taruhan. Kedua, ketipu."

Hana mengepalkan kedua tangannya. Masih belum percaya ia ditipu oleh Jaemin.

"Ngga! Lo bohong! Jaemin, kamu bohong kan? Kamu bilang kamu mau lakuin sesuatu ke Jisung, ga mungkin kamu khianatin aku kan?" Sepertinya Hana tutup telinga akan semua kata-kata pedas Jaemin.

Just Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang