Happy Reading💛
***
Kedua remaja laki-laki itu berjalan mengendap-endap di depan rumah, melangkahkan kaki mereka sepelan mungkin agar tak terdengar sang penghuni rumah yang kemungkinan telah larut dalam tidurnya. Sekarang pukul 23.55. Dan kedua pemuda tersebut baru saja sampai di rumah mereka.
Mata Atlanta tertuju pada sebuah mobil mewah yang sudah terparkir rapi di garasi, ia mengenali pemilik mobil tersebut.
"Papa udah pulang ken, biasanya tiap senin selalu lembur, tumben banget sekarang udah di rumah." Ucap Atlanta.
Mereka menghentikan langkahnya sejenak sebelum membuka pintu rumah yang tepat berada di hadapan mereka sekarang. Akhirnya kenan tak memperdulikan reaksi ayahnya nanti, lagian ini bukan pertama kali bagi mereka ketahuan pulang malam bukan?, apa yang harus ia takutkan?.
Tapi berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Atlanta saat ini, ia tau persis apa yang akan ayahnya lakukan padanya ketika ketahuan pulang selarut ini. Tapi, ah sudah lah, ini bukan pertama kali baginya, apa yang harus ditakutkan?, bukankah sudah menjadi hal biasa baginya?, hanya beberapa cambukan dari ikat pinggang sang papa bukan?
Tangan Kenan dengan pasti mendorong pintu rumah yang berada di hadapannya.
Krietttt
Setelah pintu terbuka mereka berdua mendapati keberadaan sang papa yang sedang duduk di sofa dengan masih menggunakan kemeja kantornya dan sebuah laptop di hadapannya.
Tuan Jonathan langsung mengalihkan pandangannya ke arah dua pemuda yang masih berada di depan pintu.
"Masih ingat rumah?, dari mana saja kalian?" Baru juga keduanya membuka pintu sudah di sambut suara briton sang papa.
"Dari kafe pah" Jawab kenan.
"Kenan pergi kekamarmu, dan kamu Atlanta ikut saya keruang kerja" Ucapnya tanpa bantahan. Yang diangguki Atlanta.
"Ada urusan apa papa sama Atlanta, ini udah malam pah" Ucap Kenan
"Bukan urusanmu, cepat kembali ke kamar, atau kau juga ingin ikut keruang kerja papa?"
Kenan masih belum beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri.
Tuan Jonathan bangkit dari duduknya, menatap lurus tepat pada manik mata sang anak. "Kenan!, apa kau tak mendengar perkataan papa, cepat kembali ke kamarmu! "
"Ken, lo ke kamar aja, biar gue keruang kerja papa dulu"
Kenan memincingkan matanya "apa yang papa lakuin setiap kali manggil lo ke ruang kerjanya At? "
KAMU SEDANG MEMBACA
SPUTNIK
Fiksi RemajaAtlanta Putra Mahardika, yang gak pernah ngerasaain apa itu arti "tenang" dalam hidupnya berada dalam dekapan luka, bertemankan rasa takut dan sesuatu yang dianggapnya seolah mimpi buruk, yang nyatanya itu adalah kenyataan yang ada, di dewasakan ole...