4

766 40 1
                                    

Katanya kurikulum merdeka kok siswanya makin menderita

Hai gess terimakasih telah membaca cerita gue yang rada membingungkan

Ati ati banyak typoo

.

.

.

.

" Kamu mau hadiah gak " Javier menatap ke derren yang ada di depannya

Derren mendengar itu menatap bingung ke bossnya

" Untuk apa pak " Tanya derren kepada Javier yang menatapnya

" Gak jadi, saya mau tidur aja " Javier memposisikan dirinya untuk tidur

" Kamu jangan jaga diluar, tidur di sofa bed itu aja " Javier melirik sofa bed yang memang ada dikamar ini

" Baik Pak " Derren sedikit membungkuk lalu berjalan ke sofa tersebut

" Matikan lampunya " Ucap Javier sebelum dirinya menutupi badannya dengan selimut

Mendengar itu derren langsung mematikan lampu dan duduk disofa dekat cendela yang menampilkan pemandangan kota dimalam hari.

Derren menatap keluar cendela, pikirannya melayang entah kemana namun tak lama handphone yang ada di sakunya bergetar.

Drttt.... Drtt..... Drtt....

Setelah ia buka ternyata itu adalah pesan dari Rani adalah teman panti derren sejak kecil mereka sangat dekat namun karna Rani sudah diadopsi pertemanan mereka merenggang.

Besok temui aku dicafe seperti biasa

Membaca pesan itu derren hanya menatap pesan yang dikirim oleh Rani, sudah beberapa bulan ini Rani tidak menghubunginya lantas mengapa ia menghubunginya lagi.

Derren pun memejamkan matanya lalu memasuki alam mimpi nya.

__________________________________________
•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★

Derren sekarang berada di suatu cafe tak jauh dari kantor javier, sebelum nya derren meminta izin kepada Javier untuk keluar sebentar dan di izinkan Javier namun dengan syarat dirinya kembali sebelum waktu jam makan siang.

Derren sendari tadi hanya melihat orang dan mobil yang sedang berlalu larang dicafe ini.

Tak lama seorang wanita berambut pendek mendekatinya

" Hai derren " Ucap wanita itu

" Hai Rani, ayo duduk " Derren mengulas senyum kepada Rani, dan Rani pun duduk membuka percakapan

" Kau sudah lama menungguku? " Tanya rani menatap derren

" Tidak, aku baru saja sampai " Derren berucap santai dan memanggil pelayan

" Kau ingin pesan apa " Derren membuka buku menu dan memilih makanan ringan dan minuman

" Sama kan saja denganmu " Rani mengambil sesuatu ditasny

" Ice cappucino dua,  dan kentang goreng dua porasi  " Derren menutup buku menu dan menyerahkan ke pelayan

" Silakan ditunggu tuan " Setelah pelayan itu pergi derren menatap Rani

" Apa yang ingin kau bicarakan ran?? " Derren bertanya kerani

" Sebenarnya aku ingin meminta bantuan kepadamu " Rani menundukkan kepalanya

" Bantuan apa " Derren menyatukan alisnya

" Bacalah surat ini " Rani menyodorkan surat yang berlogo rumah sakit, derren membuka surat itu dan membaca keterangan yang ada disecarik kertas.

Derren membaca dengan seksama namun ia terkejut bukan main dengan diognosa dokter

" Apa maksudmu Rani " Derren menatap serius Rani yang masih menundukkan kepalanya

" Derren.... Bertanggung jawablah dengan bayi ini, menikahlah dengan ku " Rani mengucapkan dengan tetesan air mata yang jatuh ke pipinya

" Aku?? Bertanggung jawab dengan kehamilanmu??? " Derren tak habis fikir dengan teman masa kecilnya itu

" Aku tak mau bertanggung jawab, lagi pula bukan aku yang menghamilimu. Cari lah orang lain " Ujar derren menyodorkan surat keterangan hamil itu

" Aku tak mau jika bukan engkau yang menikah denganku " Rani terus menangis tersedu sedu

" Apakah aku bodoh??? Aku bukan ayah biologis bayi itu dan bukan salahku yang menghamilimu. Mengapa aku yang harus bertanggung jawab??? " Derren menatap serius Rani yang sedang tersedu sedu

" Cari lah orang yang menghamilimu, jika orang itu tak mau bertanggung jawab maka carilah pria lain kecuali aku " Ucap derren menarap tajam Rani yang sekarang menangis menatapnya penuh dengan permohonan

" D-Derren.... Kumohon menikahlah denganku, aku tak ingin anakku lahir tanpa ayah " Ujar Rani sambil memohon kepada derren

" Itu urusanmu, aku tak akan ikut campur. Itu kesalahanmu melakukan sex tanpa pengaman dan ikatan " Menatap dingin Rani

" Aku pikir tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, aku akan kembali bekerja dan ini uang untuk pesananku dan kau " Dereen menyodorkan beberapa uang lembar merah dan pergi dari sana tanpa memerdulikan Rani yang menangis.

_________________________________________
•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★•★

Hi gesss

Aku lagi pusing karna mpls, jadi jarang up buat kedepannya

Btw yang lagi mpls semangat yaaaaa
Jangan menyerah nanti dapet pacar limapuluhhh

Thank you for your support

😘😘😘😘😘

Jangan lupa vote gessss

JAVIER(MXB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang