Kim Chi Yeol

191 20 2
                                    

Sementara itu di sekolah, Chi Yeol lebih banyak diam. Bahkan ia tidak fokus menyimak penjelasan gurunya.

'Seol-ah, apa kamu juga ada di masa ini...'

'Aku harus bagaimana...'

Chi Yeol melihat Jang Young Hoon- korban pertama Bola Ungu. Ia melihat Kook Young Soo yang duduk di depan Cho Young Shin.

'Dasar penggila CSAT...' Chi Yeol mendengus.

'Haruskah aku menjenguk Ae Seol nanti..' Chi Yeol bergumam.

⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L

Chi Yeol berjalan kaki menuju rumah No Ae Seol dengan membawa plastik berisi beberapa camilan kesukaannya dan juga obat.

Tok ! Tok ! Tok !

Pintu terbuka, Chi Yeol menatap Ae Seol yang membuka pintu. Senyum sedih menghiasi wajah tampannya.

Ae Seol menatap Chi Yeol dengan kening berkerut. "Kim Chi Yeol, kenapa kamu ada di sini ?"

"Ah... Aku mengantarkan ini untukmu. Deok Joong bilang kamu sakit..." Chi Yeol menatap, menyerahkan plastik itu.

Ae Seol menerimanya, "Gomawo... Apa kamu mau mampir ?"

Chi Yeol menggelengkan kepalanya, "Ani... Aku harus segera pulang..."

Ae Seol mengangguk, "Hati-hati..."

Chi Yeol pergi. Ae Seol menutup pintu, melihat isi plastik itu. Dan ia terkejut semua isinya merupakan camilan kesukaannya.

"Bagaimana dia tahu ? Seolma—" Ae Seol terkejut. Ia menjatuhkan plastik itu dan segera pergi mengejar pemuda itu.

"KIMCHI OPPA !!!"

Kim Chi Yeol yang berjalan kaki untuk pulang, menghentikan langkahnya kala mendengar suara familiar itu. Ia berbalik badan melihat Ae Seol menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Seol-ah..."

"Oppa !" Ae Seol berlari menuju Chi Yeol dan langsung memeluknya.

Chi Yeol balas memeluk Ae Seol tak kalah eratnya.

⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L

Setelah melepas rindu dengan Ae Seol, Chi Yeol pulang ke rumahnya. Ia lega karena tidak sendirian di masa lalu.

Pemuda itu ingin sekali mempercepat waktunya. Ia bertanya pada Ibunya tentang masa kecilnya.

Sang Ibu yang tidak mencurigainya, tentu saja senang. Bahkan langsung mengambil buku album yang berisi banyak foto masa kecil Kim Chi Yeol.

"Siapa ini ?" Chi Yeol berpura-pura tidak mengenali bayi perempuan itu.

"Ini Ae Seol. Dia putri dari sahabat Eomma. Dulu Eomma memberinya ASI. Kasihan sekali bayi ini, Eomma-nya meninggal setelah melahirkannya. Ae Seol terpaksa harus dilahirkan lebih awal karena Eomma-nya mengalami kecelakaan."

Chi Yeol terdiam. Di kehidupan sebelumnya, Sang Ibu tidak menceritakan tentang itu. Mungkin Ibunya berusaha menjaga perasaan Ae Seol.

"Eomma sama Appa ingin mengadopsi Ae Seol tapi Neneknya tidak mengizinkan. Katanya dia masih sanggup untuk mengurusnya..."

Chi Yeol hanya mendengarkan.

"Kenapa Chi Yeol ?"

"Ae Seol... Dia satu sekolah denganku, Eomma. Namanya No Ae Seol..."

"Hah ? Jinjja !"

Chi Yeol mengangguk.

"Apa Ae Seol cantik ?" Sang Ibu bertanya.

"Dia tomboi. Dia juga pendiam..."

"Chi Yeol, dia dongsaeng-mu. Jaga dia ya. Kalau ada yang berbuat jahat pada Ae Seol, pukul wajahnya..."

"Arraseo..."

"Appa-mu pasti senang mendengar berita ini..."

⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L

Esoknya, Chi Yeol mengunjungi rumah Ae Seol dengan membawa buah stroberi yang ia beli. Pemuda itu tahu Ae Seol sangat menyukai buah itu.

Pintu terbuka Chi Yeol melihat Park Eun Young ada di depannya. "Bu Park ?"

"Chi Yeol, apa yang kamu lakukan di sini ?"

"Aku... Uhm..."

"Imo ! Aku sama Kimchi Oppa bersahabat !"

"Imo ?" Chi Yeol kaget.

Ae Seol muncul dan memeluk Chi Yeol. "Annyeong, Oppa !"

Chi Yeol tampak gugup karena wali kelasnya ada di depannya.

"Imo tidak tahu kalian bersahabat. Kalian tidak banyak berinteraksi di sekolah..." Bu Park menatap keduanya.

"Imo, jika kami banyak berinteraksi, nanti rumor bermunculan. Kim Chi Yeol dan No Ae Seol disangka pacaran..."

"Kita bisa memberitahu mereka bahwa kita saudara susuan..." Chi Yeol menatap.

"Hah ?" Ae Seol menatap Chi Yeol yang tersenyum padanya.

"Semalam Eomma-ku membahas masa kecilku dan Eomma memperlihatkan foto ini..." Chi Yeol mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri untuk mencari foto.

Ae Seol melihat foto itu, terlihat dua bayi lucu.

Ae Seol melihat foto itu, terlihat dua bayi lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bu Park melihat foto itu "Awww... Kiyowo..." ia tersenyum gemas.

Ae Seol cemberut. "Kenapa Oppa memotret foto itu..."

"Untuk bukti..." Chi Yeol mengacak-acak rambut Ae Seol, gemas.

"Aiiish..." Ae Seol manyun.

⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L

"Kamu sudah besar sekarang. Tampan..." Yang Hee tersenyum menatap Chi Yeol.

"Apa Eomma baik-baik saja jika mereka berpacaran ?" Bu Park menatap.

"Bagaimana bisa mereka berpacaran. Mereka saudara susuan..."

"Oh..."

"Ppppfff..." Ae Seol menahan tawa melihat Neneknya memukul pantat Bibinya.

"Apa kalian ingin pergi ?" Bu Park menatap.

"Kami ingin nongkrong di Toserba..." Ae Seol menatap.

"Arraseo... Pergilah... Bersenang-senanglah..." Yang Hee menatap.

Yang Hee memberikan uang saku pada dua remaja itu masing-masing dua puluh ribu Won.

"Gomawo..." ucap keduanya senang.

"Ayo, Oppa..." Ae Seol menggandeng tangan Chi Yeol dan pergi.

Yang Hee tersenyum haru melihat cucunya yang terlihat senang.

"Ae Seol sangat bahagia. Biasanya dia selalu kesepian..." Yang Hee berkata.

Bu Park hanya mendengarkan. Ia ingin memberikan kebahagiaan untuk keponakannya. Mengingat kembali memorinya dimana dirinya melihat Ae Seol dirundung, membuatnya sedih.

⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang