Tiga hari berlalu..
"Na na na na na.."
Jay memasuki pintu utama kediaman Heaven, sembari berdendang kecil ia langsung melangkah ke dapur untuk mencari Jungwon.
Tangan kirinya tersimpan di saku celana sementara tangan kanan memainkan kunci mobil yang ia putar di ujung jemari telunjuk.
"Jungwon.."
"Iya tuan?.."
Jungwon yang sedang sibuk memeriksa kualitas bahan dapur menoleh dan langsung bertemu tatap dengan sepasang mata elang milik sahabat sang tuan.
Krekk..
"Dimana Sunoo sekarang?.."
Tanya laki-laki itu setelah menggigit satu buah apel yang ia ambil dari kantong belanjaan Jungwon.
"Aahh.. Sunoo dan tuan Heaven ada di taman belakang tuan.."
Jawab Jungwon sembari menatap Jay dengan kerjapan lucunya membuat laki-laki itu ikut menatapnya dengan sedikit dalam sebelum kemudian menggumam.
"Buka mulutmu.."
"Hah?.."
Titahnya membuat Jungwon mengernyit bingung.
"Aku bilang buka mulutmu, Yang Jungwon!!.."
Jungwon menelan ludah sesaat sebelum akhirnya menurut, perlahan ia membuka mulut dan..
"Mmpphh!!.."
Gadis itu tersentak dan sedikit melotot saat tiba-tiba Jay memasukkan apel yang sedang ia pegang ke dalam mulut kecilnya.
"Gigit!!.."
Titahnya lagi sedikit menggertak membuat Jungwon langsung menggigitnya, tepat dibekas gigitan Jay sebelumnya.
Setelah gadis itu menggigit dan mengunyah buah di dalam mulutnya, Jay tersenyum begitu puas dan juga kembali menikmati buah berwarna merah itu sembari memperhatikan wajah Jungwon yang juga terlihat sedang memerah.
Jungwon menelan buah di dalam mulutnya dan berpikir bahwa itu telah selesai, tapi ternyata, Jay malah kembali menyodorkan apelnya ke bibir gadis itu.
Dengan dahi mengernyit, Jungwon juga kembali membuka mulut dan..
Hap!!..
"Habiskan.."
Jay meninggalkan buahnya tergantung di mulut kecil Jungwon dan langsung meninggalkan dapur setelah mengusak pucuk kepala gadis itu sembari tersenyum begitu manis.
Entah apa yang laki-laki itu pikirkan, benar-benar tidak ada yang tau, yang jelas, Jay akan selalu merasa begitu puas setelah ia berhasil membuat gadis itu memerah setiap kali ia datang berkunjung ke kediaman Heaven.
"Dimana mereka?.."
Jay melangkah ke taman belakang dan mencari keberadaan sang tuan rumah serta Sunoo.
"Oow.. di sana rupanya.."
Laki-laki itu langsung melangkah lebar menuju gadis cantik yang terlihat sedang memangkas satu pohon bunga besar guna merapikannya.
Tanpa memperhatikan sekitar, Jay langsung mencoba merangkul pundak Sunoo hingga..
"Hai sa--"
Swuushh..
Tak!!..
"Akh!!.."
Belum sempat ujung jemari Jay menyentuh kulit halus si gadis, sebuah pisau kebun melayang cepat menggores telapak tangannya hingga mengundang erangan keras dari bibir tipisnya.