Let's start darling"WOI LARI DEK ANJIR KENA GIGIT PANTAT LU BARU NYAHO DAH!" Pagi ini perkomplekan Nusantara indah di hebohkan dengan teriakan Jace dan Karan yang sedang lari-larian dengan wajah pucat dan panik.
Jadkaran dengan susah payah dan dengan nafas terengah-engah berlari sekuat tenaga mengikuti langkah kaki Jace yang sudah berlari lebih dahulu di depannya.
Guk guk guk!
Suara gonggongan anjing terus sahut-sahutan di belakang badannya dengan suara yang ganas.
Dua anjing liar itu berlari mengejar Karan dan Jace yang tadinya sedang anteng jalan kaki saat ingin membeli sate ke depan komplek.
"ABANG TUNGGUIN GUE ANJIR LAH! MAMA TOLONGIN ADEK, KAKI ADEK CAPEK PLEASE!" Teriak Karan frustasi, keringat dingin sudah membasahi seluruh badannya.
Nafas nya semakin memberat, rasanya kaki nya ingin patah berlari secepat ini, ingin berhenti tapi suara ganas anjing di belakang nya seolah kembali memaksa Karan untuk terus berlari menyelamatkan diri dari gigitan anjing liar tersebut.
Guk guk guk!
"HUWAAA MAMA!" Teriak Karan dengan panik nya saat melihat kedua anjing itu benar-benar hampir menggigit nya.
"CEPATAN EGE DEK! HUHUHU MAMPUS UDAH KAKI GUE, HUEEE UDAH GAK SANGGUP LARI" Jace menggerutu frustasi sambil terus berlari dengan sekuat tenaga.
Beberapa kali kakinya tersandung dan hampir terjerembab.
BRAKK
GUK GUK GUK GGRRRRR
"BANGSAT ANJING NYA NGAMUK WOI! SIAPA SIH YANG LEMPAR EMBER BULUK ITU!" Teriak Jace panik sekaligus marah kepada seseorang yang melempar anjing tersebut, mana anjing nya makin ganas lagi, dia kan tambah takut!
Karan sudah pasrah saat anjing itu menatap galak dan siap ingin menggigit nya, badan Karan gemetaran.
Mama tolong! – mohon Karan putus asa.
Saat sebuah ember buluk itu melayang ke arah anjing tersebut Yang mana membuat kedua anjing liar dan ganas itu menggeram semakin marah dan mulai beringas.
Bersiap untuk melompat dari menggigit Jace dan Karan.
"JACE! KARAN! CEPATAN MASUK KESINI," Teriak seorang cowok ganteng tinggi putih yang hanya mengenakan celana pendek selutut dan baju kutang bewarna hitam dan kaki yang di hiasi oleh sepasang sendal jepit biru kesayangannya.
"KAKAKK!" Teriak kedua nya bersamaan dan langsung memacu langkah kaki mereka secepat mungkin ke sebuah rumah yang sudah berdiri sang kakak dan seorang pria yang sedikit lebih pendek dari sang kakak yang hanya diam melongo melihat Jace dan karan.
Guk guk gu-
BLAMM
pintu pagar di tutup dengan keras tepat setelah Jace dan Karan masuk ke dalam perkarangan rumah orang tersebut.
"Hahh... hah.... aduh capek banget bangsat, kaki gue mleyot," lirih Jace dan langsung mendudukkan dirinya.
Gak peduli kotor juga soalnya kaki nya gak kuat buat di pakai jalan lagi.
"Kalian kok bisa sih di kejar-kejar sama anjing gitu? Habis ngapain kalian?!" Tanya Jesse galak.
Dua adik nya ini biang rusuh, bukan suatu hal yang gak memungkinkan di pagi yang terang benderang ini mereka gak melakukan kerusuhan.
"Kakak suuzon mulu! Orang kita gak ngapa-ngapain kok," balas Jace melotot.
"Ntah kakak nih tampang anak alim kek kita ini masa di tuduh merusuh mulu!" Balas Karan sambil mencibir ke arah Jesse yang sedang berkacak pinggang dengan mata yang melihat sewot ke arah kembaran dan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Jagoan Arion
Novela JuvenilKisah 3 anak laki-laki dari pasangan Adalrico dan Gretha yang mana kedua pasangan itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit ternama. Apakah si sulung Jesse sanggup mengurus kedua adik nya yang sudah di lebeli sebagai bokem di saat kedua...