Telling The Boys

3.2K 207 17
                                    

*Author P.O.V*

Keesokan harinya louis dan harry pun pergi ke basecamp untuk menemui the boys. Well, hanya larry yang tinggal terpisah karena mereka sudah menikah.

"Boys?" Ujar harry ketika memasuki rumah bercat cream tersebut.

"WHAT THE FUCK NIALL!!" Terlihat zayn tengah berlari sembari mengejar niall.

"SORRY!"

"COME HERE YOU PRICK!" Harry pun langsung menutup telinga shane. Ia tidak mau kejadian shane yang mengatakan 'dick' terulang lagi.

"Guys?" Ujar louis yang masih berdiri di depan pintu bersama harry.

"Oh Hey, louis!" Mengapa hanya liam satu-satu nya yang normal disini.

"Zayn kenapa?"

"Oh, niall tadi mecahin cerminnya." Hanya cermin. Cermin everyone.

"Bisa tidak dia tidak mengucapkan sesuatu yang tidak-tidak. Dan liam."

"Yaa?"

"Pakai bajumu." Lanjut harry yang tidak tahan melihat liam yang hanya mengenakan boxernya.

Harry pun duduk di sofa kemudian menyalakan tv. Menunggu teman-temannya siap untuk pengumumannya. Sedangkan louis, ia pergi ke dapur bersama shane mencari makanan.

"Hi harry!" Sapa niall sembari ngosh-ngoshan.

"Hi."

"Serius sekali. By the way, kau mau?"ujar niall sembari menyodorkan kripik kentang.

"Tidak. Terima kasih."

"Niall.. Niall.." Ujar zayn sembari kelelahan pula.

"Sudah ku bilang maaf! Aku tidak sengaja!"

"Tidak mau tahu! Kau harus ganti!"

"Okay zayn! nanti aku belikan yang sebesar badan liam!" Ujar niall jengkel.

"Kenapa jadi aku?"

"Badan mu besar. Hanya itu." Balas niall singkat.

"Hi boys!" Louis pun datang sembari menggendong shane yang tengah memegang buah strawberry.

"SHANE!" Niall pun langsung mengambil shane dan mendudukkannya di pangkuannya.

"Sudah?" Tanya harry.

"Apanya?" Balas liam.

"Bisa kita mulai pembicaraannya?"

"Ah! Kau terlalu serius haz! Lihat sepertinya adik kecilmu pun ikut menegang!" Ujar niall sebelum tertawa diikuti shane.

"NIALL! JAGA OMONGANMU! SHANE AKAN MENGIKUTINYA NANTI!"

"Niall memang menyebalkan." Celetuk zayn yang masih kesal.

"Sudahlah. Aku bilangkan aku akan membelikan yang baru."

"Bisa kita mulai?" Kali ini louis yang bertanya. Mereka semua pun diam kecuali shane yang masih terus tertawa di pangkuan niall.

"Jadi, hari ini aku ingin memberi tahu sebuah kabar baik dan juga buruk."

"Yang baik dulu." Potong niall ketika harry sedang berbicara.

"Okay, kabar baiknya. Kalian lihat louis tampak lebih chubby bukan?" Mereka semua mengangguk.

"Aku juga chubby." Ujar niall.

"Kau gemuk niall." Balas liam.

"Shh.. Okay. Louis is pregnant." Dan dengan kata-kata itu mereka semua langsung kaget.

"Lou bagaimana bisa?" Tanya zayn.

"Kalian jahat! Mengapa kalian dikaruniai anak lagi? Mengapa aku tidak?" Ujar niall.

"Ya kau cari yang mau denganmu lah ni!" Balas liam.

"Okay sekarang kabar buruk."

"Aku tidak mau dengar." Ujar niall yang langsung menutup telinganya dan diikuti shane yang melakukan hal serupa.

"Louis tidak akan ikut untuk 2 bulan terakhir tour. Dia harus istirahat."

"Aku kira apa." Ujar liam.

"Well, aku memaklumi itu." Ujar zayn.

"Um.. Kalian tidak berpikir aku freak?" Tanya louis tiba-tiba.

"Untuk apa? Seorang bayi adalah anugrah, meskipun kau menemukannya di perut paus." Paus everybody. Paus.

"Zayn benar." Ujar liam.

"Um.. Berita buruknya sudah selesai?" Tanya niall yang masih menutup telinganya.

"Sudah." Balas zayn.

"Ahh.. Syukurlah aku tidak dengar."

Lalu bagaimana niall bisa tahu zayn mengatakan sudah?

-Mr_Blackpants

Our Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang