Beberapa hari telah berlalu sejak kepergian Arka meninggalkan Langgar Suci, keadaan Chandra juga sudah mulai membaik. Merasa gelisah dan tidak bisa hanya berdiam diri saja, Chandra akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu.
"Aku harus melatih tubuh ini supaya terbiasa melakukan pekerjaan yang berat. Tubuh ini sangat lemah," gumam Chandra sambil memandang telapak tangan dan mencengkeramnya berulang kali. Tekad mengalir kuat dalam dirinya, membakar semangat untuk menjadi lebih tangguh.
Chandra beralih menatap Zayne Indragon, seorang ksatria yang ditugaskan oleh Arka untuk mendampinginya. "Zay, apakah kamu bisa membantuku latihan?" tanya Chandra pada ksatria tersebut dengan akrab.
"Tentu saja, Tuan Putri. Apa yang bisa saya lakukan untuk Tuan Putri?" jawabnya dengan hormat. Zayne adalah salah satu orang yang mengetahui identitas Chandra. Kebetulan pada saat Arka tahu identitas Chandra, Zayne ada di Lokasi kejadian.
"Ajarkan aku seni bela diri," jawab Chandra dengan mantap. Tidak hanya itu, dia juga memintanya untuk mengajari cara menggunakan pedang dan berkuda. Dia tahu bahwa keahlian tersebut tidak hanya akan berguna untuk dirinya sendiri, tetapi juga dalam mendukung dan melindungi Langgar Suci ke depannya. Chandra berharap, saat Arka kembali, dia sudah menjadi lebih kuat dan bisa menggunakan kemampuannya dengan baik.
"Aku tidak ingin hanya menjadi beban. Menunggu tanpa melakukan sesuatu itu, sangatlah membosankan," tambahnya lagi.
Dengan senang hati, Zayne menerima permintaan Chandra untuk mengajarinya menggunakan pedang, mempelajari seni bela diri, dan cara berkuda.
Namun, sebelum memulai latihan, Chandra merasa tidak lengkap jika pergi tanpa meminta izin kepada Empu Agung, pemimpin dari Langgar Suci ini. Setelah mendapatkan izin tersebut, Chandra tak membuang waktu sama sekali. Gadis itu memanfaatkan setiap momen dengan baik, meski harus mempertaruhkan sebagian besar waktunya untuk berlatih dan menjadi lebih kuat.
Ada satu hal yang Chandra lupakan. Dengan dia berlatih di luar Langgar Suci, maka intensitas waktunya bertemu dengan teman-teman di sana juga akan berkurang. Hal itu memicu Aria dan Lima menemui Chandra—yang masih dia anggap sebagai Kirana—untuk melayangkan protes. Hanya segelintir orang yang mengetahui identitas Chandra. Semakin sedikit yang tahu, maka itu semakin baik.
"Kamu akan pergi keluar lagi bersama kesatria itu?" tanya Aria saat bertemu dengan Chandra yang bersiap untuk Latihan seperti biasanya. Pertemuan mereka tidak disengaja, Chandra juga tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja. Mengingat kebaikan hati kedua gadis itu terhadap Kirana selama ini.
"Maafkan aku, Ria. Aku berjanji, setelah pulang berlatih, aku akan langsung menemui kalian. Kita bisa menghabiskan waktu bersama lagi," ucap Chandra tak ingin membuat kedua temannya itu merasa sedih.
"Tidak perlu berjanji sampai seperti itu, Kirana. Kami justru senang dan bangga karena kamu telah banyak berubah. Sejak bertemu dengan Kak Mita, kamu semakin keren di mataku," puji Lima sambil memberikan pelukan hangat kepada Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELENOPHILE (ON GOING)
Fantasia{ TERINSPIRASI BOLEH, PLAGIAT JANGAN YAA! } === TINGGALKAN JEJAK DI KOMEN, JIKA MAU VOTE & FEEDBACK ^_^ === #1 Selenophile (per November 2024) **** Kirana, seorang gadis dengan trauma besar akibat kecelakaan yang menghantamnya saat masih kecil, tern...