26

742 87 3
                                    

Saat Jin terbangun, ia melihat dirinya sudah berada di dalam kamar rawat. Ken berjalan ke arahnya dan menggenggam tangan Jin.

"Hei, kau sudah bangun" kata Ken.

"Dimana bayiku?"

"Dia ada disana" Ken menunjuk keranjang bayi di samping tempat tidur Jin.

"Aku ingin menggendongnya" Ken mengambil bayi mungil itu dan memberikannya pada Jin. Dia terharu melihat wajah bayi itu, dengan mata besar seperti Jungkook dan bibir yang mirip dengannya.

"Jin..."

"Ya"

"Aku tahu ini terlalu dini untuk membicarakannya sekarang, tapi aku serius dengan janjiku, apa kau mau menikah denganku?" Jin hanya menatapnya dan kembali menatap bayinya.

"Kenapa kau mau menikah denganku? Kau tahu, saat kau bertemu denganku, aku sedang hamil"

"Berapa kali aku harus mengatakannya padamu? Aku mencintaimu Jin, aku berjanji akan membahagiakanmu dan bayimu"

"Ya, aku percaya padamu, kau akan membuatku bahagia, kau telah melakukannya selama ini Ken"

"Lalu apa yang membuatmu meragukanku?"

"Tidak ada, tidak ada alasan bagiku untuk menolakmu, aku hanya belum siap"

.
.

Sementara itu, Taehyung dan Jungkook memilih untuk menikmati kopi di kantin rumah sakit.

"Apa kabar?" tanya Taehyung.

"Baik"

"Terima kasih sudah datang kesini"

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku"

"Jin selalu membicarakanmu saat bertemu denganku, dia menceritakan betapa kau sangat menyakitinya saat itu dan mengingatnya membuat dia menangis, tapi apa kau tahu? Di akhir cerita dia selalu mengatakan bahwa dia merindukanmu" Jungkook hanya diam dan menunduk.

"Dia bahagia dengan pacarnya"

"Pacarnya? Siapa?"

"Ken?"

"Aish, dia selalu mengatakan pada semua orang yang ingin dekat dengan Jin bahwa dia adalah pacarnya, tapi sebenarnya Jin tidak pernah menganggapnya sebagai pacar. Dia mengatakan dia ingin menikahi Jin tapi Jin selalu mengatakan jika dia belum siap, aku yakin itulah yang dia harapkan, menikah dengan pria yang mencintainya, sejujurnya, aku akui bahwa Ken sangat peduli dengan Jin. Dia akan menjadi suami yang baik jika dia menikahi Jin, tapi menikah tidak masalah siapa yang lebih baik, bukan? Tapi siapa yang berhasil mendapatkan hatinya dan orang itu adalah kau Jungkook"

"Tidak, aku tidak pantas mendapatkannya, aku telah melakukan banyak kesalahan"

"Ya, aku tahu, kau adalah orang brengsek yang tidak pantas mendapatkan Jin, kesalahanmu adalah kesalahan terbodoh yang dilakukan seseorang secara sadar. Tapi sebenarnya Jin melihatmu dari sisi lain yang mungkin tidak semua orang bisa melihatnya atau mungkin hanya dia yang bisa melihat sisi lain darimu. Kau adalah orang yang bisa membuatnya jatuh cinta, dia menceritakan semua rencananya, aku mengatakan padanya bahwa itu adalah rencana terburuk yang pernah aku dengar, tapi dia tidak mendengarkanku dan tetap melakukannya, sampai akhirnya dia tetap bertahan dengan rencananya sendiri. Dia jatuh cinta padamu"

"Tapi aku tidak bisa, setelah bercerai dengannya hanya ada penyesalan dan rasa bersalah yang menyelimutiku. Kakekku membenciku karena aku dianggap memalukan bagi keluargaku, tapi dia tetap memberiku pekerjaan di perusahaannya. Kesalahan yang aku lakukan benar-benar memalukan, aku sendiri juga akan melakukan hal itu. Tidak akan ada kebahagiaan jika dia bersamaku."

"Atau mungkin bahagia itu ada hanya bersamamu, ayo kita kembali ke kamar Jin, mungkin dia sudah bangun"

"Tidak, aku akan pulang saja, bagiku sudah cukup hanya dengan melihat dia dan bayiku lahir"

"Kenapa kau seperti ini, kau pengecut sekali"

"Ya, aku pengecut, aku tidak ingin dia mengingatku lagi, aku ingin dia hidup bahagia tanpa kenangan buruk denganku"

"Terserah, tapi jangan menyesal untuk kedua kalinya" Taehyung berdiri dan bersiap-siap untuk pergi.

"Jieun." Taehyung menoleh pada Jungkook.

"Apa?"

"Jika dia bingung menamai bayinya apa, namanya Jieun" kemudian Jungkook pergi.

Epiphany | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang