Wings of love

1.3K 13 15
                                    

Wings of love

Prolog

Yeoja itu selalu berada disana, entah apa yang ditunggunya. Terkadang dia melamun atau tertidur, tapi wajahnya selalu nampak bersedih dan menunggu seseorang yang tak kunjung datang. Bahkan seingatnya dia tak tau siapa orang yang ditunggunya atau apa yang ditunggunya. Atau apa tujuannya duduk di tempat ini. Hanya saja seolah-olah ada yang menarik dirinya untuk duduk di tempat itu.

Angin musim gugur membelai rambut yeoja itu. Lagi-lagi ia duduk di bangku taman kecil itu, satu jam dua jam hingga berjam-jam. Tak ada yang dilakukannya, hanya duduk dan melamun saja. Sampai dia tertidur.

Suara celoteh anak-anak membangunkannya, dia menyadari waktu telah sore karena taman telah ramai oleh anak-anak yang baru pulang sekolah. Dia tersenyum melihat anak-anak itu saling bercanda dan berkejaran. Aneh rasanya, tapi ia merasa pernah melakukan itu semua, tapi ia lupa kapan.

Yeoja itu berdiri dan berniat untuk pulang karena hari sudah sore, tubuhnya terasa pegal karena berjam-jam duduk di bangku taman itu. Tapi tiba-tiba tubuhnya menegang, matanya menatap sesosok namja yang sedang bermain dengan anak-anak kecil di taman itu. Entah kenapa ia merasa begitu merindukan sosok itu, sosok yang bahkan tidak dikenalnya. Lama ia menatap namja yang sedang tertawa itu, kemudian namja itu melihat ke arah yeoja dan tersenyum padanya, tapi hanya sekilas karena ia sudah menghilang ditarik anak-anak kecil itu keluar dari taman. Yeoja itu masih terpaku di tempatnya. Matanya terasa panas, ia tak menyadari bahwa dirinya tengah menangis.

----- ----- ----- -----

“Yaa, nuna! Ternyata kau ada disini, aku mencarimu kemana-mana. Eh, nuna menangis? Kenapa?” kata seorang namja dengan napas terengah-engah sehabis berlari

“eh? Nuna juga tidak tau kenapa nuna menangis. Taemin-ah, mengapa kau mencariku?” tanya yeoja itu ke dongsaengnya sambil menghapus airmatanya, matanya masih terasa panas.

“baiklah kalau nuna tidak mau cerita. Umma mencari nuna, katanya handphone nuna tidak aktif. Jinki hyung ada di rumah dari tadi, dan kebingungan karena nuna tidak bisa dihubungi dan tak ada dimanapun. Tapi sudah kuduga nuna ada disini. Aku bingung apa sih yang dilakukan nuna disini setiap hari selama berjam-jam?” cerocos Taemin tak sabar. Yeoja itu hanya menggigit jari dan menggeleng, Taemin mengerti dan menarik tangan nuna nya itu.

“lagi-lagi tak tau tujuannya datang kesini, nuna tau? Itu terdengar aneh. Sudahlah ayo kita pulang, umma dan Jinki hyung sudah menunggu nuna, aku tak mau mereka khawatir terlalu lama” kata Taemin sambil berjalan dan memegang tangan nuna nya.

Sesampainya di rumah, yeoja itu melihat umma nya yang sedang mengobrol dengan seorang namja. Saking asyiknya mengobrol mereka tidak menyadari  kedatangan yeoja itu dan Taemin.

“umma, aku menemukannya sedang melamun di tempat biasa!” Taemin melapor.

“Jae in! Lagi-lagi kamu di tempat itu? Handphone kamu kenapa tidak aktif? Lee Jinki menunggumu dari tadi kau tau?”, umma bertanya seperti kereta express, cepat sekali. Jae in hanya tersenyum dan memandang ke arah Jinki.

“aku hanya duduk disana umma, dan aku tidak membawa handphone. Dan aku tau Jinki oppa sedang menungguku. Karena itu sebaiknya umma simpan dulu pertanyaan umma, karena aku akan berbicara dengan Jinki oppa” kata Jae in lembut. Umma nya sudah ingin memprotes tapi kemudian diurungkannya dan melangkah ke dapur bersama Taemin.

Jae in duduk di sebelah Jinki oppa yang tersenyum kepadanya. “oppa, bosan menungguku?” tanya Jae in

“tidak, umma mu menemaniku mengobrol. Tadi menyenangkan sekali, sehingga aku lupa sedang menunggumu. Lagipula aku tidak akan pernah bosan untuk menunggumu” kata Jinki sambil tersenyum, senyum itu yang disukai Jae in. Dekat dengan Jinki selalu membuat Jae in nyaman. Dia sudah seperti kakak bagi Jae in, walaupun sebenarnya Jinki adalah tunangan Jae in. Entah mengapa Jae in tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Jinki selain perasaan seperti seorang adik kepada kakaknya. Entah karena pertunangan mereka hanya hasil perjodohan, atau entah karena mereka sudah berteman sejak kecil, sehingga aneh rasanya bila tiba-tiba menjadi tunangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wings of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang