Sanemi Shinazugawa x Tsugoku! ♀️Reader

81 6 0
                                    


Disiang hari yang terik, (Y/n) dengan beraninya mendatangi manor Shinazugawa dan menghadap langsung didepan Hashira tersebut.

" Hashira angin, Sanemi Shinazugawa. "
" Saya (F/n) (L/n) "
" Jadikanlah saya muridmu, saya akan diatasmu suatu saat nanti! "
(Y/n) membungkukkan badannya didepan hadapan sang Hashira angin.

" Hah- kamu? sudah berapa banyak pemburu iblis rendahan sudah lari dari latihan kemarin, dan memangnya kamu tidak takut lebam dan tahan banting? ucap Hashira angin tersebut dengan nada meremehkan.

" Siap, saya tidak. " (Y/n) dengan dirinya yang masih membungkukkan badannya.

" Ngapain kamu masih bungkuk begitu, berdiri yang tegak. " suara Hashira Angin yang dikenal tegas dan galak itu memerintahkan bawahannya yang seketika bisa membuat (Y/n) merinding.

" Ck, coba kalau kamu masih mau untuk menjadi muridku. Mari kita duel. Jika saya menang kamu pergi jauh-jauh dari sini, kebalikannya kalau kamu yang menang.. saya akan menjadikanmu muridku, gimana? " Tatapan tajam sanemi yang seakan mengiris tubuh (Y/n) dicampur dengan suara lantangnya.

" Tapi- " Kaget (Y/n) yang seketika kaget dengan taruhan yang diberikan oleh Sanemi.

" Jika saya memberi pertanyaan, jawab Ya dan Tidak saja. Saya tidak butuh jawaban lain, paham? " Hela nafas Sanemi yang seperti merendahkan gadis tersebut.

" Siap.. paham.. " Gadis tersebut mengangguk kepalanya dengan pelan.

" Gadis pintar~ , jadi bagaimana tawarannya.. terima apa tidak? Ucap Sanemi yang masih menanyakan hal yang sama.

" Ya, saya bersedia.. " Jawab (Y/n) dengan pelan.

" Ckckck,  Apa? saya tidak mendengarmu. Lebih besar lagi suaranya. " Senyuman anehnya yang membuat (Y/n) merinding.

" YA, Saya bersedia!! " Teriak (Y/n) yang membuat Sanemi terdiam.

" Tsk, nah begitu dong. Baiklah, mari kita duel. " ucap Sanemi sambil melemparkan replika katana yang terbuat dari kayu ke-arah (Y/n).

(Y/n) pun dengan sigap menangkap replika katana tersebut dengan kedua tangannya.

" Siapkan dirimu, kamu akan menyerang duluan " Suara Sanemi terdengar dengan bersamaan sudah menyiapkan posisinya. (Y/n) tidak ingin kalah dan langsung berada di posisi siap.

" Baik! " jawab (Y/n) yang agak sedikit canggung.

Mata (Y/n) mengarahkan serangan ke bahunya dan langsung menyerangnya dari depan, tetapi Sanemi menghindar dengan secepat kilat lalu menyerang bagian pinggang (Y/n)

" Serangan macam apa itu? Anggap saya lawanmu, di medan tempur. Gerakanmu mudah di prediksi terlihat dari matamu. Coba lagi! " Ucapan Sanemi yang terdengar seperti hinaan, namun menurut (Y/n) itu merupakan perintah untuk lebih semangat lagi. Akhirnya (Y/n) kembali menyerang kembali.

Beberapa menitpun terus berlalu, (Y/n) mencoba berbagai teknik yang dia pelajari tetapi tetap tidak mampu mengimbangi kepiawaian Hashira angin.

" Coba dengan pola lain, (Y/n)! " kata Sanemi dengan suara lantangnya.

(Y/n) mencoba lagi, namun dengan hasil yang sama. Setelah serangkaian serangan yang cepat, (Y/n) akhirnya terdesak dan terjatuh ke tanah. Ia hampir merasa putus asa, merasa bahwa dia tidak akan pernah bisa menyamai kehebatan sang Hashira Angin.

Namun, Sanemi tidak menunjukkan kekecewaan. Sebaliknya, dia mengulurkan tangannya kepada (Y/n) dan membantunya berdiri.

" Tsk, mungkin kamu sudah melakukan dengan baik tetapi masih perlu di-asah lagi, (Y/n). Semangatmu luar biasa, dan itu yang paling penting."

(Y/n) mengangguk, merasa sedikit lega mendengar kata-kata dorongan dari Sanemi.

" Lumayan, baiklah kamu diterima. "

" Hah? tapi- " kaget (Y/n) padahal dia sudah membayangkan dirinya yang kalah dan tidak menjadi muridnya.

" Diantara kita, hanya 'Ya' dan 'Tidak'. Paham? " Ucap sanemi.

" Paham.. " Jawab (Y/n)

" Baiklah, saya ada urusan. Latihan dimulai besok pagi ditempat yang sama. " Suara Sanemi yang semakin memudar dengan dirinya yang terlihat semakin jauh dari (Y/n)

" Dia gak begitu buruk juga.. " hela napas (Y/n) berbarengi melihat Hashira angin itu menghilang dari matanya dari waktu ke waktu "

________________
A/N
(( ini au yg gw buat jam 2 pagi. jdi kalo mati cringe... ya.. maaf hehe))
gw tau gw freak tpi yg gw maksud diatas itu tuh duduk diatas pangkuannya hehe (gw normal)
bisa aoa? bisa mati
gw g sengaja bikin yn ny submissive bnget ajgg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One shot Sanemi, kadang-kadang..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang