Kembali ke saat ini...
"Kamu sedang luang, kan?" tanya Naeva yang telah menanti kedatangan wanita itu.
1 kalimat tersebut mampu membuat langkah wanita tersebut terhenti, sebab, tak ada orang lain disana selain dirinya, yang merasakan bahwa pertanyaan itu terarah padanya.
"Anu... Apa anda berbicara dengan saya?" tanya Rouge Fonce, bertingkah seperti tidak tahu siapa Naeva itu.
"Ya."
"Eh? Tapi kenapa? Apa saya melakukan sesuatu yang menyinggung anda, Nona?"
Sejujurnya, Naeva tidak peduli wanita itu top Ranker atau orang terkenal. Sejauh pengamatannya selama ini, Rouge Fonce adalah tipe orang yang suka ikut campur dengan masalah orang tak dikenal, selama dia merasa bisa melakukan sesuatu. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika Naeva ataupun dirinya menunjukkan ketertarikan lebih pada satu sama lain.
"Tidak, tidak sampai menyinggung. Meski tak dapat dipungkiri, tindakanmu sedikit menyebalkan."
Rouge, "?"
"Jawab saja pertanyaanku. Kamu sedang luang, kan?"
Naeva mengulangi pertanyaannya."...... Ya. Selama beberapa menit, saya memang luang."
Entah kenapa perasaan Rouge jadi aneh. Ketegangan ini, apa dia ketahuan? Ah tapi, itu tidak mungkin. Meskipun bukan topeng guild mereka, penyamarannya seharusnya cukup hebat."Baguslah. Tunggu disini sebentar bersamaku. Dia seharusnya akan segera tiba."
"Dia?"
Siapa itu dia? Rouge bertanya-tanya."..... Temanku. Dia sedang mengambil sesuatu yang akan kuberikan padamu," jawab Naeva. Agak ragu dengan bagaimana dia harus menyebut Zodiack itu.
Rouge, "Ahh... Apa ini? Anda ingin memberikan saya sesuatu? Apa mungkin itu hadiah?"
Naeva, "Mungkin."
Rouge, "Fufufu... Mendengar anda berbicara seperti itu, rasanya seakan kita sudah saling kenal, Nona."
Naeva, "Entahlah. Itu tergantung pada ingatanmu."
Hmm... tidak perlu di lanjutkan. Rouge paham. Entah bagaimana dia ketahuan. Terlebih, oleh Conqueror pemula yang belum pernah dilihatnya. Bukan dari Bangsawan, Keluarga Kerajaan, Guild Besar, maupun Keluarga Agung. Padahal tidak semua dari mereka bisa langsung menyadarinya.
"Baiklah, lagipula saya memang sedang senggang."
Rouge pun menyandarkan dirinya disebelah Naeva.
"Teman saya juga pergi sebentar belum lama ini. Jadi saya bisa menemani anda selama waktu itu, Nona ^^""Senang mendengarnya," senyum tipis sang Ice Princess.
"Omong-omong, Nona. Mumpung kita bertemu. Bolehkah saya menanyakan sesuatu yang membuat saya penasaran?"
Naeva, "?"
"Silahkan.""Kenapa anda menghentikan kenalan anda melawan saya di lelang terakhir?" tanya Rouge, pertanyaan ini sungguh membuatnya gatal.
"Ah... Itu?"
Alasannya jauh lebih sederhana dari yang mungkin orang-orang pikirkan.
"Aku yakin dia tidak punya terlalu banyak uang.""Baginya menghabiskan uangnya yang sedikit itu untuk membeli barang yang tidak benar-benar dia butuhkan, hanya akan menjadi pemborosan," jawab Naeva jujur.
"He~ehh... Ternyata begitu," kikik Rouge.
Naeva memiringkan sedikit kepalanya, agar dirinya dapat melihat Rouge lebih jelas.
"Karena kamu sudah menanyakan itu. Aku juga ingin bertanya sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasyVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]