Siang itu Ferrel mendapatkan kabar Flora ingin bertemu dengannya dan Fiony, jelas Ferrel segera menolak mentah-mentah rencana tersebut.
Namun Flora berhasil meyakinkan Ferrel jika itu terkait urusan Shasha dan Fritzy. Sekarang dirinya memutar otak bagaimana menyampaikan ini pada Fiony.
Dirinya segera menelpon Fiony dan memintanya pulang segera. Ferrel memilih membahas itu dirumah daripada di kantor. Fiony yang sedang bersama mami mertuanya terpaksa mendengarkan ceramah maminya karena meninggalkan maminya.
"Kenapa mas, aku sampe di omelin mami," kata Fiony terlihat lelah karena habis menghadapi mertuanya.
"Aku mau bicara," kata Ferrel berpindah duduk di sebelah Fiony.
"Ngomong aja, biasanya juga ditelpon ngomongnya," kata Fiony.
"Pertama aku mau bilang, aku gak tau tentang semua ini sampai beberapa hari lalu, dan bukan aku yang merencanakan," kata Ferrel membuat Fiony tambah bingung.
"Paan? Aneh banget kamu?" Fiony jadi malah curiga.
"Flora ada disini, juga sama anakku," kata Ferrel. Fiony langsung melotot dan terkaget dengan penuturan Ferrel.
"Mau apa mba Flora? Mba Flora nyari kamu?" Tanya Fiony tegas, wajahnya sudah berubah menjadi serius, tidak ada lagi senyum manis yang menghiasi wajahnya.
"Gak, tapi aku gak sengaja ketemu anakku," kata Ferrel.
"ANAKMU! Dia mau kesini minta pertanggung jawaban gitu?!" Fiony nadanya makin naik
"Dengerin dulu yang, aku gak sengaja ketemu anakku, dan dari sana gak sengaja ketemu Flora, kita sama-sama gak tau pada awalnya," kata Ferrel. Mata Fiomy sudah berapi-api.
"Anakku temennya Fritzy," sambung Ferrel.
"Jangan bilang anak itu Shasha!" Kata Fiony menoleh kearah suaminya. Ferrel hanya mengangguk dan membuat Fiony makin terbelalak.
"Terus Shasha tau dia anakmu?" Tanya Fiony. Ferrel kembali mengangguk.
"Fritzy tau?" Fiony memasang wajah panik. Kali ini Ferrel menggeleng. Fiony makin gelisah.
"Duduk dulu yang," kata Ferrel mencoba menenangkan Fiony.
"Dari kapan? Dari kapan Shasha udah tau, sampai mana hubungan kalian sekarang?" Tanya Fiony. Ferrel agak kaget dengan sikap Fiony. Dia tidak pernah melihat Fiony se emosi itu.
"Ya udah beberapa bulan, aku gak pernah ketemu Flora, aku cuman meluangkan waktu untuk Shasha," kata Ferrel.
"Jadi?!" Kata Fiony.
"Iya, beberapa kali aku pulang telat, karena aku pergi sama Shasha," kata Ferrel.
"Mas, aku kecewa, aku kecewa sama kamu, kamu sekian lama bohongin aku sama Fritzy, kamu mikir gak perasaan Fritzy gimana?" Fiony marah.
"Iya maaf, aku juga udah bicarakan ini sama Flora, aku tau aku egois, tapi Shasha juga anak ku Fi," kata Ferrel.
"Maksud papa?!" Tiba-tiba Fritzy muncul di belakang mereka.
Otomatis Ferrel dan Fiony langsung menoleh dengan wajah panik. Fritzy berdiri dibelakang mereka.
"Ah..., gak papa sayang, udah makan?" Fiony mendatangi anaknya mau mengalihkan.
"Bentar! Jangan dialihkan ke hal lain?! Maksudnya Shasha anak papa itu gimana? Fritzy yakin gak salah denger!" Fritzy menoleh dengan mata berapi-api ke papanya.
"Gak kok Fritzy salah denger, dah sana ke kamar," Fiony berusaha tersenyum dan mengalihkan Fritzy.
"Iya nak, Shasha anak papa, dia kakak kamu, tante Flora mantan istri papa!" Kata Ferrel akhirnya melepaskan bebannya.
Fritzy marah, emosi, kecewa, dia pergi meninggalkan kedua orang tuanya dengan air mata. Fiony mencoba mengejar namun percuma Fritzy telah mengunci kamarnya.
"Mau kamu itu apa sih mas?!" Fiony kembali ke hadap Ferrel yang mulai tampak frustasi.
"Aku udah gak sanggup bohong lagi Fi," kata Ferrel mulai meneteskan air matanya.
"Kalo kamu memang milih mba Flora silahkan, aku akan pergi dari sini sama Fritzy!" Fiony melangkah pergi namun di tahan Ferrel.
"Aku gak milih Flora, itu janji ku ke kamu, tapi aku gak bisa ninggalin Shasha lagi, udah terlalu banyak dosa ku sama dia, aku gak bisa pergi lagi dari dia," kata Ferrel menangis.
"Terus Fritzy gimana?" Tanya Fiony mulai berusaha tenang.
"Aku akan bicara sama Fritzy tapi biar dia tenang dulu, kita ketemu Flora dulu, kamu mau kan nemenin aku ketemu Flora," kata Ferrel.
Fiony paling gak bisa melihat suaminya begini. Dia akhirnya mengangguk mengiyakan permintaan suaminya. Ferrel hanya ingin semua masalahnya cepat selesai. Dia ingin keluarga yang utuh dan baik-baik saja.
*********************************
Sori baru sempet up lagi, diusahakan hari ini double up ya
Oia setting tempatnya dipindah ya soalnya author lupa diawal nulis kantor jadi dipindah kerumah, mohon maaf
Makasih sudah menunggu
Mohon ditunggu lanjutannya segera
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari masa lalu untuk masa depan
Fanficmasa lalu yang menghantuimu menjadi jalan baru menuju masa depanmu