Jordan sejak libur setelah kelulusan menjadi punya banyak waktu luang, seperti saat ini ia sedang berkumpul bersama anak-anak geng motornya. Walaupun sudah lulus, ia tidak akan membubarkan gengnya semudah itu. Bahkan saat ia sudah menikah nanti, ia akan berusaha meluangkan waktunya untuk geng motor ini.
"Yang udah bucin sekarang ngeri ya? Sampe foto pun di taro di case hp." celetuk Mada membuat Jordan yang merasa tersinggung menatapnya dengan tatapan tajam.
"Bacot." sahut Jordan kemudian.
Ting.
Pesan dari ponsel Jordan membuat sang empu mengalihkan pandangannya, setelah membaca isi pesan itu, Jordan kembali mengetik sesuatu untuk membalas pesan itu, mungkin.
"Gue duluan," Jordan segera beranjak dari duduknya untuk keluar dari basecamp tetapi terhenti karena mendengar pertanyaan Nando.
"Mau kemana lo? Buru-buru banget."
"Ada misi dari mama mertua." Sahutnya berjalan meninggalkan ruangan meninggalkan sorakan berupa ejekan dari Nando, Mada dan anggota lain yang bolos sekolah.
Jordan mendapat pesan dari mama Senan, bahwa sopir yang biasa menjemput Senan tidak bisa menjemput anak itu karena mobil yang di kendarai tiba-tiba mogok di tengah jalan dan akan membutuhkan waktu lama untuk mengecek dan memperbaiki mobilnya. Jadi tadi Jordan di suruh oleh mama Senan untuk menjemput Senan di sekolah, karena kalau menunggu mobil jemputan takutnya tidak akan selesai hari ini.
Jordan pun mengiyakan dan menyanggupi permintaan sang mama mertua yang memintanya untuk menjemput Senan yang sudah menunggu di sekolah, bahkan Jordan menawarkan diri untuk mengantar dan menjemput Senan selama sekolah sampai mobil yang biasa menjemput Senan bisa beroperasi seperti biasanya.
Mama Senan pun senang mendengarnya, mama mertuanya berkata "jika itu tidak merepotkan Jordan sama sekali, mama gak masalah malah bagus agar Jordan dan Senan bisa lebih dekat lagi dari yang sebelumnya."
🍂
"Ngapain lo?" Senan protes saat tiba-tiba Jordan menyodorkan tangannya di hadapan wajah Senan, membuat Senan malu karena hal ini menjadi tontonan bagi teman-temannya yang tadi menemani Senan sampai Jordan tiba untuk menjemputnya.
"Salim sama calon suami, cepet kalo gak kita gak pulang." ancam Jordan membuat Senan menatap malas kearahnya lalu menatap tajam teman-temannya dan juga anggota inti geng Jordan yang menertawakan dirinya yang sedang gondok dengan Jordan.
"Nggak usah aneh-aneh lo.."
"Gak usah sok galak lo, tinggal salim doang apa susahnya? Kayak gak pernah tidur bareng aja." ceplos Jordan tak mau mengalah membuat Senan mengepalkan tangannya geram.
"Hih! Kalo ngomong tuh di jaga, ambigu banget." Senan mencubit lengan Jordan membuatnya mengerang dan mengusap bekas cubitan tangan Senan.
"Sena lo sama bang Jordan pernah.. itu?" tanya Garra melagakan kedua jari telunjuknya saat mengatakan 'itu', Senan pun membelalakkan matanya saat mengerti maksud dari Garra.
"Oh jadi karna itu kamu naro foto kamu sama bang Jordan di case hp dan juga kalian yang mau di nikahkan?" sambung Tama tersenyum.
"Ih enggak gitu, kalian salah paham. Aku gak pernah kayak gitu sama siapapun." bantah Senan yang ingin sekali menangis saat itu juga saat semua temannya memandangnya seperti itu.
"Pernah kayak gitu juga gak papa kok Sen." ucap Ozan di selingi tawa kecil.
Senan pun memejamkan matanya sebelum ia menatap Jordan dengan tajam, "ini semua gara-gara lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly; Bl.
General FictionBL REMAJA/ROMANSA DEWASA 18+ Suddenly? Pendapat kalian tentang judul cerita ini tuh apa? Suddenly kan artinya tiba-tiba tuh, apakah kalian berpikir.. Tiba-tiba mendapat uang segepok di jalan begitu? Atau tiba-tiba menjadi anak yang di sayangi oran...