Chapter 8

1.5K 3 0
                                    

"Aldi, Tante mau istirahat dulu ya," kataku dengan suara pelan meminta pengertian. Aldi melihat kondisiku dan segera mengangguk, "Tante istirahat saja. Aldi akan membereskan semuanya di sini." Aku tersenyum lemah, merasa sedikit tenang karena ada Aldi yang siap membantu. Aku pun berjalan perlahan menuju kamar untuk beristirahat, berharap pusingku segera reda.

Sesampainya di kamar, aku merebahkan diri yang semakin lemas. Pandanganku kabur dan kesadaranku berkurang. "Ada apa dengan diriku?" gumamku, bingung. Pertanyaan itu muncul di benakku, seketika mencurigai sesuatu tentang Aldi. Namun, kali ini berbeda; aku tidak merasakan gairah melonjak, hanya lemas dan hilang kesadaran. Aku berusaha tetap tenang sambil memfokuskan pikiran, tetapi tubuhku terus melemah.

"Mungkin hanya tubuhku yang lelah karena seharian mendaki," pikirku, mencoba meyakinkan diri. Namun, kekhawatiran tetap membayangiku. Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri di tengah ketidaknyamanan yang menyerang. "Besok pagi pasti sudah lebih baik," lanjutku dalam hati. Aku berusaha tidak panik dan berpikir positif. Sambil berbaring di tempat tidur, kesadaranku mulai berkurang. Aku memejamkan mata, berharap rasa lemas segera hilang. Namun, tubuhku semakin kehilangan kendali, dan rasa tidak menentu semakin memburuk. Di tengah ketidaksadaranku yang perlahan melanda, aku masih mendengar suara-suara samar, tetapi semuanya terasa jauh.

Kemudian tiba-tiba, dalam keadaan setengah sadar, aku merasakan ada seseorang yang mendekat. Pandanganku kabur, membuatku tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang itu. Tubuhku terasa lemah sehingga aku pun tak mampu bergerak. Seseorang itu kemudian berbaring di sebelahku, dan tanpa diduga, tangannya mulai meraba tubuhku. Aku ingin berteriak atau memohon, tetapi suaraku tidak keluar. Aku hanya bisa merasa takut dan tak berdaya.



~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now