Episode 27 - END

1K 162 12
                                    

—🍺—

selamat menikmati 5000 kata ini dengan nyaman dan santai, ingat tidak usah terburu-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat menikmati 5000 kata ini dengan nyaman dan santai, ingat tidak usah terburu-buru

Reference by :
< Hikari Utada -First Love >









Selamat membaca

•••|———<<<<💚🩶>>>> ———|•••

Wajah [Name] terlihat bingung sekarang, dirinya ingin tersenyum tapi juga menangis, perasaan lain bahkan menginginkan dirinya untuk marah. Tangannya bergerak menyeka air mata yang mulai turun di wajahnya. Kekehan kecil terdengar jelas bahkan saat dirinya masih tetap berdiri memandang sebuah makam di depannya.

"Ahhh [Name]-chan, jangan menangis..."

[Name] mengusap air matanya pelan kemudian berbalik menoleh pada shanks di belakangnya. "Paman shanks suka sekali bercanda ya?"

Shanks menggeleng dengan tersenyum pelan, tidak mungkin dia bercanda disituasi sekarang. "Kami tidak bercanda [Name]-chan, itu memang makamnya."

Pria akagami itu membiarkan [Name] untuk menangis sepuasnya, dirinya hanya bisa tersenyum lembut melihat hal tersebut. Lagipula kapan terakhir kali wanita itu menangis. "Bagaimana perasaanmu? apa sudah tenang?"

"Bohong kalau aku berkata aku tenang, yang benar saja..." Tanggap [Name] sinis sambil menyeka air matanya. Tubuhnya berjalan kearah shanks dan berdiri di sebelah pria tersebut.

"Jelaskan, dan kuharap paman tidak melewatkan apapun seperti padre." [Name] melipat tangannya masih dengan posisi berdiri disebelah shanks.

Pria Akagami itu tersenyum pelan, kemudian menggerakan tangannya mengelus rambut [Name]. Mengajaknya untuk duduk terlebih dahulu "ayo duduk, ceritanya akan panjang."

Wanita itu mengangguk pelan kemudian ikut duduk bersama shanks di depan makam, jangan ditanyakan lagi. Tentu saja [Name] tahu dengan jelas itu pusara siapa. Dirinya sedikit kesal pada padrenya setelah melihat ini.

"Padre, dia suka datang kesini ya?"

"Hmm kupikir memang sering, bagaimana kau tahu?" Tanya shanks dengan lembut menanggapi pertanyaan [Name].

"botol anggurnya, pantas saja dia suka menyembunyikannya. Ternyata untuk dibawa kesini ya..." ungkap [Name] dengan decakan pelan sambil menunjuk beberapa botol anggur disebelah makam.

Shanks tertawa menanggapi hal tersebut, tentu saja siapa juga orang yang menyimpan botol anggur di pemakaman. "dia pasti menghabiskan stok anggurnya"

"seratus untuk paman."

One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang