"RUKA!!" Pharita berteriak memanggil ruka usai menyadari situasi yang terjadi dari kejauhan. Teriakan pharita seketika mengalihkan atensi semua siswi yang sedang menyaksikan, termasuk langkah wonyoung yang juga ikut terhenti.
Ruka menoleh dan terkejut dengan kehadiran pharita yang memperhatikan dirinya dari kejauhan. Selain itu, ruka baru menyadari jika ia tengah menjadi pusat perhatian para siswi saat ini. Wonyoung seketika mengalihkan pandangannya pada pharita, kemudian ia tersenyum.
"Anyeong, pharita ssi.. jangan khawatir, kami hanya bermain" ujarnya dengan nada lembut. Membuat pharita mengerutkan alisnya tak mengerti.
"Daebak.. hari ini kau menang 1-0 ruka ssi.. selamat, Aku akan menunggu permainan selanjutnya, karena kau yang memulai terlebih dahulu... bukankah perjanjian kita harus impas?" bisik wonyoung dengan tatapan tajamnya ke arah ruka. Kemudian ia tersenyum smirk, lalu pergi diikuti rekan rekannya meninggalkan ruka yang masih diam berdiri di tempat.
"Kau baik baik saja?" Tanya ruka kepada siswi yang masih tampak ketakutan akibat situasi yang baru saja terjadi. Siswi tersebut mengangguk.
"Kau bisa saja langsung menamparnya, ancaman mereka hanya membual, jangan khawatir" ujar ruka kemudian menoleh ke arah pharita dan beberapa siswi lain yang masih berkerumun memperhatikannya. Ia menghela napas berat kemudian pergi mengindari kerumunan itu.
pharita menjadi bingung dengan sikap ruka kemudian ia mencoba mengikutinya namun chiquita memanggilnya ketika ia tiba di lobby lantai dasar.
"Eonnie!!!" Panggil chiquita menghampiri pharita dengan kostum taekwondo yang masih ia kenakan sembaru menenteng ranselnya.
"Kau mau pergi kemana?" Tanya chiquita. Pharita masih sibuk menengok kemana ruka pergi namun ia tak melihat jejak ruka.
"Eoh, tidak ada... kau sudah selesai? Kalau begitu ayo kita pulang" ujar pharita namun gelagatnya masih terlihat seperti orang kebingungan. Karena chiquita kelelahan, jadi ia mengiyakan aja tanpa mempertanyakan sesuatu.
Disisi lain, ia memang tidak tahu dengan situasi yang terjadi dikarenakan ia berlatih di ruangan yang berbeda lantai sekaligus ruangannyapun tertutup.
* * *
Sore harinya, ruka pergi ke basecamp sendirian. Ia bersandar di sofa lalu kemudian bermain beberapa video game untuk melepas pikirannya yang sedang berkecamuk. Namun tiba tiba seseorang membuka pintu basecamp yaitu rora.
"Aigooh~" rora datang dengan wajah lemah letih lesunya usai padatnya kegiatan disekolah, bahkan ia masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Eonnie, kau disini rupanya.." ujar rora yang baru menyadari adanya ruka.
"Kau baru pulang rora ssi?" Tanya ruka.
"Tentu saja.. aku hanya ingin mengambil cola dan pergi. Badanku sudah seperti lem" ujar rora pergi menuju kulkas dan mengambil cola. Ruka terkekeh dengan tingkah rora yang selalu mengeluh seperti orang jompo. Namun jika ia sedang full batrai, ia selalu excited bahkan ia bisa bergosip selama 24 jam.
"Bye eonnie, aku pergi dulu, kabari jika ada makanan" ujar rora kemudian pergi.
* * *
Usai pergi dari basecamp, Rora tidak berjalan ke arah rumahnya, ia malah berjalan ke arah rumah thai line yang mana jarak rumahnya cukup jauh meskipun bertetangga yang membuatnya semakin mengeluh.
Ia pergi ke rumah chiquita karena hendak meminjam buku milik chiquita dikarenakan ia sering dispensasi ketika jam pelajaran. Sesampainya di rumah para thai line, yang membuka pintu rumah adalah pharita.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Neighbors, Friends and Family
Genç KurguCerita sederhana ini menceritakan tentang kehidupan tujuh gadis remaja yang berasal dari 3 latar belakang negara yang berbeda dengan karakter yang berbeda pula yang kemudian saling mengenal dikarenakan mereka hidup bertetangga di salah satu komplek...