Bab 15

968 88 0
                                    

Happy Reading...

















"kamu kenapa dek?" Chika mengikuti langkah Christy yang tergesa2

Toilet

Hoekk

Hoekk

"Christi!?..

Cairan bening keluar dari mulutnya. Chika mengurut tengkuk Christy dengan perasaan sangat tidak karuan

Hoekk

Christy lagi lagi muntah, roti yang tadi ia makan terbuang sia sia. Tangan kiri meremas kuat pinggiran wastafel, tangan kanan meremas perut karna rasa kram dan melilit menyerang.

"dedek!" Chika Christy sontak melihat kedatangan shani dari pantulan cermin.

"Kenapa bisa begini?!" Shani menggantikan posisi chika mengurut tengkuk Christy dengan pelan

Christy terus memuntahkan isi perutnya. "Maah.." Lirih Christy
bajunya basah sekarang karna keringat yang terus menerus bercucuran.

"Iya nak, udah muntah nya?"tanya Shani dengan raut wajah khawatir

Christy menggeleng lemah. "m-ma.. sa-kit" Ucap Christy terbata bata

Brukk!..
/Pertahanan Christy runtuh

"DEDEK!" Chika segera mengangkat tubuh christy

"Abang! Zean! " Teriak shani histeris

"Mama kenapa ter-

"Loh dedek kenapa?!!" Zean yang tiba di toilet dibuat bingung dengan keadaan christy yang jauh dari kata baik.

"BANG SIAPIN MOBIL! KITA KERUMAH SAKIT SEKARANG!

tanpa banyak tanya Zean berlari ke arah parkiran menyiapkan mobil sesuai perintah shani

Chika langsung menggendong Christy ala bridal style keluar dari toilet. "bertahan kitty.." Lirih chika mengeluarkan air dari Pelupuk matanya

"Jangan nangis ka.." Ucap christy, tangannya terangkat mengusap air mata milik kakaknya itu

Orang-orang yang berada di toko siang itu di buat kebingungan saat melihat chika berjalan cepat menggendong Christy dengan wajah yang sangat pucat

Zean membukakan pintu mobil agar chika lebih mudah memasukkan Christy ke dalam

Christy di baringkan di mobil dengan paha shani sebagai bantalan.
"Ma." Lirih Christy, tangannya masi meremas perutnya karna rasa sakit yang tak kunjung hilang

Chika membawa tangan kanan Christy untuk di gengam.Tidak membiarkan adik-nya meremas perut.

"Ya sayang.."shani menyeka keringat di dahi Christy.

Melihat keadaan putrinya yang seperti ini membuat rasa sesak menyelimuti dadanya.Ingin  sekali rasanya menangis tapi ia tahan 

"Ma."ucap christy berulang. Rasa tidak nyaman ia rasakan di mulut dan tenggorokannya

Chika melepas jaket yang ia kenakan. "kalo mau muntah lagi, muntahin aja disini dek.." Ia membentangkan jaket varsity miliknya.

Christy menatap chika seolah menolak, "gapapa sayang muntahin aja.." Chika membantu Christy duduk

Hoekk

Hoekk

Christy muntah di jaket chika.
Setelah di rasa cukup Christy menjatuhkan kepalanya di bahu shani.

Ruam ruam merah mulai muncul di permukaan kulitnya.
"Kitty.."seru chika menyadari perubahan pada kulit christy

"Abang.. Ngebut!" Pinta shani

"Iya ma ini udah ngebut!

"Ma, sa-kit"ucap christy pelan. Tak lama kedua mata gadis itu tertutup rapat

"Adek buka matanya sayang.."seru shani memukul pelan pipi Christy sedangkan chika sudah menangis










Tap    tap    tap

"Dokter, tolongin adik saya!" Zean yang menggendong christy berteriak lalu meletakkan adiknya di atas hospital bed, segera mereka mengikuti para suster yang membawa christy ke ruang IGD

"Maaf Bu, mas, mbak, kalian hanya boleh menunggu di luar." Suster itu berbicara dengan nada yang sopan.

"Dedek bakal selamat kan bang? Christy gk bakal kenapa-napa kan! "gumam shani dengan bulir bulir air mata yang berjatuhan

Zean segera membawa shani kedalam dekapannya. "Christy kuat ma.. dia pasti nggak akan kenap-napa" Ucap Zean menenangkan,

Shani menghampiri chika yang sedang terisak. "Apa yang sebenarnya terjadi kak?" Lirih shani

"jujur kakak gk ta-u ma hiks, tadi kita duduk di taman belakang toko. Gk lama christy bilang perut-nya gk nyaman abis itu lari ke toilet pas kak-ak li-at dia hiks! udah muntah2" Jelas chika dengan sesenggukan

Shani mendekap chika mencoba menenangkan putrinya yang sesenggukan. Walaupun hatinya juga hancur tapi ia adalah seorang ibu, perasaannya sakit jika anaknya bersedih.

"Kakak gk tega liat dedek kesakitan kayak tadi, kalo bisa sakitnya di pindahin ke kakak aja" Isakan chika terdengar di dalam pelukan Shani

"Ssstt! Gaboleh ngomong gitu sayang.. Kakak sayang sama kitty hm?

/Chika dengan cepat mengangguk

"Doain ya adeknya " Ucap shani










BERSAMBUNG...

YANG INDAH? | ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang