Galang berjalan sendirian di Koridor. Semakin lama, ia merasa semakin aneh. Sebenarnya ia sudah tau jawabannya, tapi ia masih menolak fakta itu. Kenapa ia bisa secepat itu menolong Sissy tadi? Ia menggelengkan kepalanya karna pusing berpikir. Satu hal yang baru ia sadari, ternyata ia bisa melihat organ dalam tubuh manusia seperti jantung, hati, lambung, paru-paru dan lain-lain. Lagi-lagi ia menggeleng karna merasa merinding ketika ia melihat semua organ itu dalam tubuh orang lain yang ada disekitarnya. Secara logika, siapa sih orang yang gak takut ngeliat organ dalam tubuh manusia? Hanya seseorang berjiwa dokter saja yang berani.
Hingga akhirnya, pikiran Galang buyar ketika ia berpapasan dengan Tristan CS yang baru saja datang. Tentu saja membuat Tristan dan lainnya kaget karna pasalnya, kabar Galang tewas dimakan hewan buas sudah tersebar dimana-mana. Kecuali Thea yang diam-diam tersenyum melihat Galang kembali. Entah karna apa?
Entah insting darimana Galang untuk melihat dada mereka? Begitu ia melihat, ia terkesiap. Tidak ada jantung dan darah yang mengalir ditubuh mereka. Melihat respon Galang seperti itu, membuat semua saudara Tristan yang lainnya merasa bingung kecuali Tristan yang mulai curiga akan sesuatu.
Tiba-tiba Galang merasakan sesak didadanya. Seperti ada sebuah gejolak yang ingin keluar dan ia tak tau apa itu. Karna panik, Galang berlari menuju toilet meninggalkan Tristan CS dengan banyaknya pertanyaan.
Tak kuat menahan sakit, Galang sampai tak sengaja menabrak orang lain membuat orang yang ditabraknya mendengus kesal. Begitu didalam Bilik Toilet, Galang mengunci pintu dan mulai meronta kesakitan.
Disisi lain, Tobi dan Tino datang hendak memenuhi panggilan alam. Karna kebelet, Tobi yang berjalan dibelakang Tino meminta Tino untuk cepat berjalan. Karna Tino menghalangi jalan Tobi.
"Tino! Buruan, dong!"
"Lo tuh ya! Ngikutin gue terus!" Kesal Tino. Dengan segera mereka masuk ke Bilik Toilet disebelah Bilik Galang. Belum juga apa-apa, tiba-tiba...
Aaaaauuuuuuu
Seketika Tino dan Tobi merinding.
"Tino! Itu hantu ya?" Tanya Tobi berteriak karna mereka berbeda bilik.
Dengan gemetar, Tino menjawab, "Bukan! I–itu, S–seri—"
"Srikaya?"
"Bukan! Tapi, S–se–SERIGALA!" Teriak Tino yang langsung keluar dari Toilet dan diikuti Tobi.
Begitu diluar, teriakan mereka mengundang kebingungan dari para Murid yang ada disana. Mereka datang dan berkerumunan.
"Ada apa, sih? Ada apa?" Tanya Sisca selaku teman sekelas mereka.
"Sis! Didalem. Ada Serigala!" Tino memberitahu membuat semua yang berkerumunan itu bingung.
"Serigala? Seriusan lo?" Tanya Sisca tak yakin.
Tiba-tiba Nayla dan Sissy datang lalu merebut barisan kerumunan paling depan sehingga posisi mereka dekat dengan Tino dan Tobi.
"OMG Hellow! Ada apaan sih?" Tanya Sissy heboh. Nayla menatap bingung.
"Sissy! Lo percaya gak? Kalo didalem itu ada serigala!" Tino panik.
"WHAT! SERIGALA? Yang bener lo?" Hebohnya.
Tiba-tiba seorang guru piket datang. Guru itu bermaksud menanyai keributan apa yang terjadi?
"Ada apa ini? Ada apa? Hah?"
Kemudian Tobi menjelaskan, "Pak! Jadi gini ya! Kita kan kebelet, terus baru masuk Bilik tiba-tiba ada suara Aaauuu. Gitu pak."
Tino mengangguk membenarkan ucapan Tobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanficGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...