Punya adik super iseng dan aneh, itu lah diriku. Adikku bernama Victoria Kimberly dan dia sangat iseng. Banyak orang yang mengatakan kalau dia adalah bocil kekinian dan aku sangat menyetujuinya. Ia suka sekali bermain slime, ia juga suka sekali bermain game, tapi satu hal yang paling ia sukai adalah iseng padaku.
"Wleeee...!" ledeknya padaku, ia mencubit bahuku tiba-tiba lalu lari meninggalkanku.
Keisengannya sangat banyak untuk diceritakan, ia suka sekali bermain di kamarku padahal kami masing-masing punya kamar sendiri. Ia suka bermain dengan mainanku, ia suka bermain dengan pc ku, bahkan baru kemarin ia live di aplikasi live di dalam kamarku. Entah mengapa ia sering menggangguku, tetapi aku tak terlalu ambil pusing karena aku menyayangi adikku.
"Kakak... kakak... lagi apaa... mabar yuk" ajaknya, ia langsung memasuki kamarku tanpa mengetuk sebelumnya.
"Eeeh... ahhh... gak, aku lagi nugas" ucapku sambil buru-buru mengganti tab layar pcku.
Ya, aku sedang melakukan hal yang tidak-tidak. Tetapi untung saja aku sempat menutup tab aplikasi di pc dan juga menutupi tubuh bagian bawahku dengan kain. Kimmy tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan kini berbaring di atas kasurku.
"Hhhh..." aku menghela nafas panjang, terganggu dengan Kimmy dan birahi yang tak tuntas membuatku menghela nafas.
Aku membuka tab lain di pc, berpura-pura mengerjakan tugas selama Kimmy ada di dalam kamarku. Ia masih bermain game sambil telungkup di atas kasur. Aku melirik memperhatikan dirinya, ia berbaring dengan kaki bergerak-gerak di udara, ia terlihat sangat serius bermain dengan senyum yang tersungging menandakan dirinya senang. Di dalam hati, aku berharap ia segera keluar dari kamar.
"Main di kamarmu aja dek" ucapku padanya, namun ia hanya menoleh sesaat sambil menjulurkan lidah meledekku.
Suara permainan yang Kimmy mainkan berbunyi cukup keras mengisi kamarku, permainan perang battle royale yang biasa kami mainkan bersama-sama. Sebenarnya, aku biasa saja dengan keberadaan Kimmy di dalam kamarku saat ini. Tetapi, saat ini celanaku sedang merosot di lutut dengan penis yang setengah tegang karena nafsu yang gagal tuntas. Aku ingin merapikan celanaku, juga ingin menyelesaikan nafsuku, tetapi keberadaan Kimmy mengganggu waktuku.
"Ayooo main...!" ucapnya, ia kini telentang di atas kasurku dan tantrum.
Ia berguling-guling membuat sprei kamarku berantakan. Tetapi di kepalaku bukan itu yang menjadi masalah, karena pemandangan di depan mataku membuat penisku berdiri. Pahanya terlihat karena celana pendek piyamanya tersingkap, juga piyamanya yang tersingkap hingga menampilkan perut yang mulus dan bagian bawah bra berwarna hijau tosca yang ia kenakan. Darahku berdesir, mataku membelalak melihat Kimmy. Apalagi sekarang ia bangkit duduk di atas kasurku, piyamanya berantakan karena adikku yang berguling-guling.
"Aaaah parah gak mau main sama Kimmy... ayooo main main!!" ucap Kimmy lagi, tetapi wajahnya tak terlihat sedang ngambek, pasti ini bagian dari keisengannya dia padaku.
"Nanti, abis aku nugas ya?" balasku lagi, aku menelan ludah sambil berkata.
"Janji gak? Main sampe malam ya?" pintanya lagi, aku mengangguk.
"Tapi aku bilangin mami ya?" balasku padanya, karena Kimmy tak boleh tidur lebih dari jam 9.
"Iihh... aku janji main di kamar deh, tapi main sampai malam ya?" ia mengajakku bekerja sama untuk melakukan hal yang nakal.
"Gak boleh nakal dek, kamu besok sekolah... aku gak mau nemenin main deh kalo kamu bandel" balasku, tetapi ia kembali merajuk.
Ia kembali merajuk, sesuatu yang salah. Tadi, piyama bagian atasnya tersingkap memperlihatkan pundak dan tulang selangka dari tubuh kurusnya. Sekarang ia kembali merajuk dan tanpa sadar kancing piyamanya yang paling atas terbuka satu sehingga satu bagiannya tersingkap, dada atasnya terlihat dengan bra hijau tosca yang juga terlihat separuhnya. Bra desain remaja dengan payudara ranum yang baru tumbuh menjadi pemandangan mataku, meski hanya terlihat sedikit tetapi mampu membuat penisku kembali tegang dengan darah berdesir.
"Yaudah aku tunggu di kamar, chat aku ya kak... please!" ucap Kimmy, gadis itu dengan santai mengancing piyamanya dan lompat dari kasur ke bawah.
Kesalahan kembali, ia melompat turun hingga piyamanya terangkat sehingga sekejap mata aku bisa melihat isi piyamanya. Perut mulus yang terlihat kenyal, pinggang ramping yang indah, serta bra hijau tosca yang menutupi payudara ranum yang berguncang karena melompat. Ia terlihat kegirangan dan berlari menuju kamarnya sendiri, tetapi sebelumnya ia menghampiriku dan menatap wajahku dari dekat.
"Aku gak bakal bilang mami juga kalau kakak abis buka yang jorok-jorok... soalnya kakak mau main sama aku yeay!" katanya lagi dengan wajah meledek, lalu ia berlari keluar kamar.
Aku ketahuan olehnya.
"Ya. yang penting dia juga gak ngerti itu apa... hhhh" aku menghela nafas panjang, kata-kata Kimmy tadi cukup membuat jantungku bekerja ekstra.
Meski jantung bekerja ekstra, namun tubuhku rasanya rontok. Penisku menyusut sesaat karena terkejut dengan kata-kata Kimmy, tetapi kembali bangkit ketika aku menyadari kalau sudah tak ada adikku di kamar. Aku kembali membuka tab browser di pcku, tetapi mengganti apa yang tadi aku tonton. Tiba-tiba, video yang sebelumnya berhasil menjadi bahan penuntas birahi sekarang malah tidak terasa bagus lagi. Aku mencari-cari video lain dan mulai menonton video porno dari Jepang. Tanpa sadar, aku menonton sebuah video tentang anak sekolah yang bercinta dengan orang yang lebih tua.
"Uggh..." birahiku akhirnya tuntas, menghabiskan berlembar-lembar tissue untuk membersihkan cairan yang keluar dari kelaminku dan meloloskan tulang-tulang kakiku.
Selesai menuntaskan birahi, aku mengambil hape dan mengirimkan pesan pada Kimmy. Aku harus memenuhi janjiku pada adik kesayanganku tersebut.
_____________________
Selengkapnya di :
https://trakteer.id/Bersimfoni
satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Collection 2
Fanfictionsama aja seperti yang pertama, biar gak kebanyakan aja yang sebelah hehe