Beberapa hari yang lalu chat yang Arsy kirim akhirnya dibalas pagi ini dengan ajakan pacarnya untuk bertemu di taman dekat rumahnya. Sebelum pergi tak lupa ia pamitan dengan papa dan mamanya, ia memutuskan untuk jalan kaki menuju taman toh hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai kesana
"Maaf ya aku telat sayang" ucap Arsy setelah ia mendudukan bokongnya disebelah lelaki yang sudah menunggu kedatangannya
"Tumben telat biasanya ga pernah telat kalo ketemu"sindir lelaki itu
"M-maaf sayang, tadi aku masih nemenin kak Yesy senam hamil dulu karena kak Arka ada meeting mendadak pagi ini" jelas Arsy, memang tadi ia harus menemani kakaknya untuk senam hamil dirumah karena Arka yang tiba tiba ditelpon sekretarisnya jika meeting dimajukan pagi ini
"Semenjak kakakmu pulang dengan keadaan hamil, waktu kamu buat aku ga ada ya, minggu lalu aku ajak ketemu kamu bilang nemenin kakak dirumah, lusa kemarin alasan kakak kontrol jadi kamu ikut anter kakakmu, sekarang kita ketemu telat alasan kakakmu lagi"
"Kamu kok ngomong gitu sih sayang"
"Kan apa yang aku bilang bener kan?"
"Tapi kamu harus ngertiin aku dong, aku juga punya kewajiban buat nemenin kakak aku Gavin"
"Ga ngertiin kamu gimana sih sayang, selama kakak kamu pulang dengan keadaan hamil selama itu juga kamu ga pernah temuin aku loh" lelaki itu berusaha menetralkan amarahnya agar tak membentak Arsy
"Aku selalu chat kamu loh vin, tapi apa? kamu aja bales chat aku seadanya"
"Aku tuh mau kita ketemu kayak biasa bukan cuma kamu chat aku nanyain makan tidur aja, aku butuh ketemu butuh pelukan kamu yang buat aku tenang" balas Gavin
"Terus mau kamu gimana vin? aku juga cape dan bingung harus gimana, kak Yesy butuh aku untuk nemenin dia dimasa masa sulitnya"
"Aku cuma mau kamu adil juga ke aku, aku juga butuh kamu Arsy, selama empat tahun kita pacaran kamu tau kan cuma kamu yang aku butuhkan sekarang, papa mama aja udah ngak peduli sama aku, sekarang kamu juga mau pergi ninggalin aku?" lirihnya
"Ma..maafin aku sayang, maaf" Arsy langsung memeluk Gavin dan dibalas pelukan yang tak kalah erat
"Aku ngak minta kamu setiap hari ketemu, aku cuma minta kamu nggak lupa aku, sekarang nggak ada lagi kita yang makan bareng cerita bareng, banyak yang mau aku ceritain sayang"
"Iya sayang, maafin aku ya, kalau kamu butuh aku kamu bisa main ke rumah kok, papa ngak pernah marah kamu main ke rumah"
"Maaf ya sayang tadi udah bentak kamu" sesal Gavin
"Iya nggak papa, aku ngerti kok"
"Yaudah sekarang mau jalan kemana nih" tanya Gavin, ya mereka memang janjian untuk jalan hari ini, kebetulan papa dan mamanya berada dirumah hari ini, jadi ia bisa menemui sang kekasih
"Beli buku yuk terus beli ice cream, aku pengen banget nih ice cream kayak biasa"
"Boleh yuk"
Gavin melajukan mobilnya menyusuri jalanan kota Jakarta, tak membutuhkan waktu lama mobil itu melesat diparkiran salah satu restoran yang menyediakan ice cream favorit Arsy. Kini mereka menikmati pesanan mereka, Arsy memesan Ice cream strawberry dan waffle kesukaannya, sedangkan Arka memesan ice Coffe dan chicken steak
"Coba dong yang punyamu enak kayaknya" ujar gavin, Arsy pun memberikan suapan ice creamnya pada Gavin
"Enak yang?" tanya Arsy
"Enak sih, tapi masih enakan kamu pasti"
"Ih apaan ngomongnya, gaboleh ya pokok tunggu kita nikah"
"Iya iya sayang, aku cuma bercanda loh, ga mungkin aku ngerusak perempuan yang aku cinta"
"Iya aku percaya kamu kok yang"
"Sayang daritadi aku gandeng tangan kamu, kamu pakai cincin ya tumbenan"
"Oh ini dikasi sayang, hadiah"
"Dari siapa?"
"Pacar kak Yesy, kemarin beliin kak Yesy hadiah terus kasih aku juga karena udah bantuin dia nemenin dan jaga kak Yesy" jelas Arsy
"Next dijari kamu cincin lamaran kita ya sayang" goda Gavin
"Aamiin harus ya, pokok aku tunggu cincin dari kamu"
"Iya sayang, abis lulus kuliah aku lamar ya"
"Siap bapak Gavin, ditunggu lamarannya ya" Arsy mengedipkan mata
"Iya sayang" Cup.. Ciuman Gavin pipi Arsy
Dering telpon membuat Arsy mengalihkan pandangannya kearah ponsel yang sedari tadi ia letakkan dimeja "Bentar ya yang, mama telpon" ucap Arsy sembari mengangkat telponnya
"Hallo ma"
"Kamu dimana?"
"Aku lagi diluar sama Gavin, mama kenapa?"
"Kakak kamu mau lahiran cepet kamu ke rumah sakit mama shareloc"
"Iya ma" panggilan telpon itu terputus
"Kenapa sayang?" tanya Gavin
"Mama bilang kakak mau lahiran sayang"
"Yaudah ayo aku anter"
"Makasih sayang"
"Iya, tapi nanti aku langsung ya, aku mau kerumah abang anter novel titipan keponakanku sama sekalian antar abang sama kakak ke bandara"
"Iya sayang ga papa, emang mau kemana?"
"Mau ke Belanda kerumah oma, beliau sakit"
"Terus ponakan kamu gimana?"
"Nanti ikut aku pulang ke rumah mami, setelah urusan mami disini selesai baru nyusul kakak dan abang bawa ponakanku juga sayang"
"Oalah yaudah nanti kamu ati ati ya"
"Iya sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Teen Fiction"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...