7

114 8 0
                                    

robin masuk dan tidak ada wayne jadi ia berlari ke atas dan seorang dokter berpapasan dengan nya bersama alfred yang akan mengantarnya ke depan, wayne duduk di pinggir tempat tidur sambil menggenggam tangan joker dan tatapan wayne melihat robin datang menunjukkan amarah nya.

"untuk apa kau kembali, sekarang kau senangkan dan mau membunuh nya, ayo lakukan dan keluarkan semua amarah mu padanya karena ia tidak akan melawan mu, ayo"

"aku.....aku minta maaf"

wayne bangkit dan ia mendekati robin.

"kau benar benar menyerang mental nya robin, kau bilang minta maaf. seharusnya kau lihat apa yang terjadi, sampai aku harus meminta dokter memberinya obat bius agar ia tenang dan itu bukan pekerjaan mudah. ingat robin, mental nya tidak seperti kau dan aku jadi jaga sikap serta ucapan mu.

🔫

atthur terbangun dan ia tidak ingat apa yang terjadi namun ia terkejut melihat dirinya dalam keadaan terikat di tempat tidur, kepalanya terlalu sakit untuk bangun dari tempat tidur hingga ia mencoba untuk meredamnya dengan memejamkan mata.

ia segera membuka matanya saat mendengar ada seseorang yang datang dan itu adalah wayne dengan senyum nya yang khas, wayne mencium kening arthur dan arthur memandang wajah wayne.

"maafkan aku, kami terpaksa mengikat mu karena kau kambuh tiba tiba dan mengamuk karena aku mengurungmu agar tidak melarikan diri, bagaimana keadaan mu"

"kepalaku sakit wayne, maaf"

"tidak perlu minta maaf, aku lega kau mulai kembali normal dan tetaplah berbaring"

"baiklah, aku hanya ingin kembali tidur dan wayne jangan buka ikatan nya karena aku tidak mau melakukan hal yang buruk pada kalian"

wayne mengangguk dan ia mengusap rambut arthur dengan lembut hingga arthur benar benar tertidur lelap, wayne berjalan keluar dan melewati robin begitu saja seolah tidak ada siapapun disana.

"wayne"

langkah wayne terhenti.

"bolehkah aku menemui nya?"

"sampai kapanpun aku harap kau tidak menemui nya lagi, aku tidak mau ia mulai lagi"

wayne meningglkan robin dan robin hanya melihat arthur dari luar, robin mengemasi barang barang nya karena ia di terima di kepolisian dan ia tetap akan menjadi robin dengan bekerja sama dengan gordon.

🔫

siang ini gordon datang dan ia datang untuk melepaskan gelang kaki arthur dan kaki nya sedikit merah karena arthur terlalu banyak bergerak hingga gelang kakinya bergeser dan arthur dinyatakan bebas, wayne mengompres kaki arthur setelah gordon pulang.

"sakit"

"hanya sedikit"

"kau terlalu aktif"

"aku bosan jika hanya duduk dan membaca saja, jadi aku harus melakukan sesuatu"

"ya ya nanti setelah menikah kau akan aku buat sibuk"

"maksud nya apa?"

"mengurus rumah tangga dan calon anak anak kita nanti, bagaimana dengan pekerjaan yang akan aku berikan padamu"

wajah arthur merah padam.

"lihat wajah mu arthur"

wayne bangkit dan menunjuk ke arah cermin besar seukuran badan membuat arthur segera menoleh, ia merasakan wajah nya makin merah dan panas hingga ia menepuk nepuk lembut wajah nya karena ia sangat malu melihat nya bersemu merah karena wayne.

🔫

arthur punya hobi baru sekarang yaitu memasak dan itu menenangkan pikiran nya, ia di bantu dan di ajari oleh asisten alfred.

"nah itu di potong tipis tipis"

ia mengangguk dan mulai melakukan apapun sampai semuanya selesai, ia tidak sabar untuk wayne mencicipinya namun robin yang entah kapan pulang mengabaikan arthur dan tangan nya mencomot pakaian lalu pergi begitu saja.

arthur terdiam karena ia tidak mengerti, mengapa robin bersikap ia tidak pernah ada di sana.

"bau nya harum, kata alfred kau yang masak hari ini dan aku jadi lapar melihat masakan mu"

"ajaklah robin"

"ia tidak ada"

"ada, barusan saja"

wajah wayne menunjukkan ia tidak suka.

"ia sudah besar bisa mengurus dirinya sendiri, ayo aku sudah sangat lapar"

arthur menghembuskan nafas pelan dan menyiapkan piring untuk wayne, ia sajikan depan wayne lalu duduk dekat wayne sambil menatap nya menunggu pendapat wayne.

"bagaimana rasanya?"

"ini sangat enak, perfect"

"benarkah, aku mau......"

"eh jangan, kau makan yang di masak bibi saja dan ini semua kan untuk ku yang kau masak"

"wayne kau berbohong ya, aku mau pendapat jujur agar kedepan nya bisa aku perbaiki"

"maaf arthur, rasanya asin dan cukup pedas untuk ku"

wayne meminum air nya.

"maaf, akan aku ingat kau tidak bisa makan pedas"

"tidak masalah, kau jadi tahu banyak tentang ku kan?"

arthur tersenyum dan mengangguk, wayne mencium bibir arthur membuat arthur mendelik.

"bibir mu pedas"

pekik nya dan menenggak air minum nya hingga habis, wayne tertawa.

tbc

I'm Tired Batsy (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang