Jaki mendengus, merasa lelah sehabis berjalan kaki pulang menuju rumahnya, dia ditinggalkan Nathan- adiknya karna adiknya mau mengantarkan Tian- pacar adiknya.
“Si bocil pacaran mulu, sehari ga ketemu pacar kejang kejang apa gimana dah,” Jaki mendumel, pasalnya Nathan tadi pagi sebelum berangkat mengatakan akan pulang bersama Jaki.
bukan satu dua kali Nathan membatalkan pulang bersama Jaki, maka dari itu Jaki menjadi kesal.
Tok tok tok
“JAKKKKK!” seseorang mengetuk pintu rumah Jaki.
“aduh gue baru mau mandi anjing, siapa sih ini.” Jaki membuka pintu rumahnya dan menemukan Jay sedang cengar cengir didepan pintunya.
Jaki menatap Jay sebentar lalu menatap penasaran dan bingung dengan orang yang berdiri di belakang Jay.
“Gue mau nitip dia dirumah lu boleh ga? gue mau nge-date sama jenan, kan ga mungkin gue bawa, ntar anak nya jadi nyamuk, jadi gue titipin ke lu aja ya, ini Harsa, sepupu gue.”
“tapi gu-” belum selesai Jaki bersuara, Jay lebih dulu memotongnya.
“sutttt, nitip Jak, besok si Harsa masuk sekolah kita juga, sekalian kenalan lu, siapa tau ntar demen!” Jay berlari sambil dadah dadah dengan senyum jahilnya meninggalkan Jaki yg melotot sebal kepada Jay.
Harsa menggaruk rambutnya yang tidak gatal, lalu menyodorkan tangannya kepada Jaki.
“Lu mau ngasih ketombe apa gimana Har? abis garuk garuk rambut sekarang nyodorin tangan.” tanya Jaki Asal.
“sembarangan, gue mau ngajak kenalan, gue Harsa panggil cakep aja gapapa kok,” Harsa menaik turunkan alisnya.
Jaki memijit keningnya lelah, ini si Harsa emang beneran sepupu Jay ternyata, kelakuannya 11 12.
“gue Jaki, gue mau mandi, lu duduk aja di dalem.”
“di dalem kamar mandi maksud lu?” tanya Harsa.
“ga gitu anjing, didalem rumah, disofa maksud gue, wah ga bener otak lu, mesum lu ya?” Jaki menatap Harsa penuh selidik.
“kaga ya, gue anak baik baik, udah sono mandi lu, bau nya amat sangat mengganggu indra penciuman gue.” ucap Harsa sambil mendorong Jaki masuk.
“anjing kaga ada sopan santunnya lu sama tuan rumah, gue usir tau rasa lu!” lalu Jaki pergi meninggalkan Harsa yang duduk menonton tv di ruang tamunya.
15 menit berlalu.
Harsa yang kebosanan menunggu iklan di tv bangun dari duduknya lalu melihat lihat isi rumah Jaki, menatapi foto foto yang terpajang dengan cukup rapi di dinding ruang tamu Jaki.
Harsa melihat 4 orang di foto itu, Jaki yang masih kecil, dua orang dewasa yang sepertinya orang tua Jaki, dan satu anak kecil lainnya disamping Jaki, Harsa tersenyum melihat foto Jaki kecil yang tersenyum menampilkan gigi ompongnya.
“duh lucu amat!” batinnya.
Seseorang membuka pintu rumah dan reflek terkejut melihat Harsa yang sama terkejutnya melihat orang yang baru datang kerumah itu.
“WOY SIAPA LU, MAU MALING LU YAAAA?” teriak orang itu dengan kencang.
Harsa yang dituduh maling langsung geleng geleng kepala dengan cepat.
“gue bu-” belum selesai Harsa berbicara orang itu langsung berteriak dengan nyaring.
“KAK JAKI ADA MALING KAK!” itu Nathan, dengan teriakan membahananya.
“pergi gak lu, pergi gak, pergi atau gue lempar nih hp gue, ip pro max masih baru no lecet no minus,”
Jaki yang mendengar keributan dari ruang tamu langsung berlari secepat flash.
“kak usir malingnya kak, jantungan gue baru pulang udah ada maling aja dirumah,”
Nathan menatap Harsa yang menatap Jaki memelas, Jaki ingin tertawa melihat wajah Harsa.
“enggak Nat, itu Harsa sepupu nya Jay, lu sama Jay sama anying, suka meninggalkan, ini sepupu nya dititip ke gue, anaknya malah ngedate,” Jaki memutar bola matanya lelah.
***
Nathan menatapi Harsa yang terlihat sibuk menonton tv.
“lu tinggal dirumah Jay ya Har?” tanya Nathan.
“Har Har, gue ini seumuran Jay, pake kak harusnya bocil!” jawab Harsa.
“jawab aja napa anjing!”
“iya gue tinggal dirumah Jay, besok gue sekolah di sekolah Jay sama Jaki.”
“Lah satu sekolah sama gue juga berarti!” sahut Nathan.
Harsa mengangguk, merasa sedikit tenang, setidaknya dihari pertama sekolah ada Jay, Jaki dan Nathan yang bisa dia ajak berbicara.
“kak Jaki, kata bang Sat dia mau berangkat bareng sama lu besok!” Nathan membuka handphone Jaki yang tergeletak diatas meja.
“bang Sat? Ini lu nyebut nama orang atau gimana Nat?” tanya Harsa.
Nathan mencebik, merasa Harsa agak kepo.
“temennya Jaki, namanya Satria, gue manggil nya bang bang, jadi yaudah bang Sat.” sahut Nathan.
“gue mau bareng juga Jak, si Jay pasti jemput pacarnya,”
Jaki yang di dapur menoleh lalu mengatakan oke.
***
Malam pun tiba, Harsa sudah mengirimkan pesan kepada Jay agar segera pulang, merasa lelah menjawab pertanyaan pertanyaan dari Nathan yang sudah seperti melakukan wawancara.
Jaki yang duduk disamping mereka mendengarkan sambil sesekali ikut bergabung dalam obrolan random mereka berdua.
“lu jomblo ya Har?” tanya Nathan.
Harsa menjawab hanya dengan anggukan, lalu Nathan kembali bersuara.
“pantes, keliatan aura jomblonya.”
“bocil sialan, gue pacarin kakak lu nanti mampus lu!” Sahutan Harsa membuat Nathan tertawa, dan membuat Jaki tersedak es teh.
“lu mau macarin Jaki? Rebutan yang ada lu Har sama Satria, kak Jaki aslinya baperan, cuma belum di tembak aja sama Satria.” Jaki yang mendengar ucapan Nathan langsung menendang kaki Nathan sadis.
“anjing, diem ga lu, nanti kalau gue punya pacar kaget lu Nat!” jawab Jaki.
“tenang, ntar gue pacarin lu Jak.” Jaki yang mendengar ucapan Harsa langsung memelototi Harsa.
baru saja Jaki ingin bersuara, ketukan di pintu menghentikan kegiatan mereka bertiga, Harsa langsung berdiri merasa Jay sudah menjemputnya, lalu ijin pamit kepada Jaki dan Nathan.
“gue dijemput Jay, sampai ketemu besok calon pacar dan calon adik ipar.” ucap Harsa sambil tertawa.
“buset udah calon calonan aja lu Har, Jak Nat makasih ya udah mau gue titipan ini siluman buaya, gue pulang dulu, bye!”
***
Bersambung.
Halo readers, aku bikin cerita Heejakehoon nih hehehe, aku bikin ceritanya ringan dan ga banyak konflik aja deh ini, biar ga mumet bacanya, jangan tanya siapa pacar Jaki, nanti mereka... mereka apa yaaaaa wkwkwk, ada deh itu pokoknya, sampai jumpa di chapter berikutnya ya!
17072024.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKI (HEEJAKEHOON) ✓
FanficHarusnya Jaki menutup mulut Jay dan celotehan tidak berguna nya dihari itu, sekarang dia harus mendengarkan keributan yang tidak akan pernah berakhir dari Satria dan juga Harsa. "Jaki, kamu lebih sayang aku atau Harsa?" -Satria. "pake nanya lu, jela...