Jaki berjalan gontai menuju kamar mandinya, lelah setelah mengerjakan tugas merangkum yang diberikan pak Danang semalam, seandainya Harsa tidak dirumahnya dia akan selesai lebih awal dengan tugasnya, karna menunggu Harsa pulang lah Jaki mengerjakan nya agak kemalaman.
“gue gibeng aja apa ya si Jay, bisa bisanya ninggalin Harsa dari jam 4 sampai jam 10 malam.”
Jaki mandi dengan cepat, selesai mandi ia bersiap dan membawa turun tas nya, menaruhnya di ruang tamu lalu pergi ke dapur memanggang roti.
Nathan keluar dari kamarnya karna mencium wangi roti, mengambil satu roti yang baru selesai diberi selai oleh Jaki, lalu kabur keluar rumah.
“Nathan sialan, untung lu adek gue!”
“kak Jaki, diluar ada Satria sama Harsa!” ucap Nathan membuka pintu kembali lalu menutupnya lagi.
Jaki buru buru membersihkan meja lalu menaruh roti di mulutnya, mengambil tas lalu keluar rumah dan mengunci pintu.
“udah lama nungguinnya?” tanya Jaki.
“enggak!” sahut Harsa dan Satria bersamaan.
“ngapain lu ngikut ngikut?” tanya Satria.
“idih siapa yang ngikutin lu!”
Jaki berjalan lebih dulu lalu disusul Satria disebelah kanannya, dan Harsa disebelah kirinya.
Satria memperhatikan roti milik Jaki, lalu dengan tiba tiba mendekatkan wajahnya menggigit roti milik Jaki.
Jaki tersentak kaget, sedetik kemudian pipinya memanas, gawat dia salah tingkah.
“kamu salting ya Jak, ahahaha lucunya!” ucap Satria sambil menepuk nepuk kepala Jaki gemas.
Harsa yang memperhatikan mereka berdua menatap malas Satria, yang dibalas Satria dengan senyum kemenangan.
“wah ini beneran gue disuruh saingan? curang amat ini mereka udah kenal lama.” batin Harsa tidak terima.
“Satiii jangan gigit roti Jakey lagi, laper tau!” Harsa melongo, si Jaki yang galak kemarin itu? menyebut namanya sendiri dan diganti dengan Jakey, manis sekali, dan apa itu tadi?
sati? apa itu panggilan kesayangan dari Jaki untuk manusia bernama Satria ini?
sialan!
“iya bayi iya sati ga gigit rotinya lagi kok,” sahut Satria sambil tersenyum tampan.
Jaki tersenyum lalu melanjutkan makan rotinya, lalu merekapun sampai disekolah.
***
Jaki dan Satria sekelas, begitu juga dengan Jay, sedangkan pacar Jay si Jenan berada di kelas sebelah.Pak Danang memasuki kelas, lalu menepuk meja dengan penggaris.
“Dengarkan semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru dikelas ini, silahkan masuk Harsa, perkenalkan dirimu sini,” panggil Pak Danang.
Harsa masuk kekelas lalu menatap ke arah Jaki yang sedang tersenyum, lalu menatap ke samping Jaki, wajahnya berubah datar, Satria ternyata duduk sebangku dengan Jaki.
“Halo semuanya, gue Harsa gue pindahan dari Bandung dan gue sepupunya Jay, senang bertemu kalian semua dan semoga kita bisa berteman dengan baik ya!” ucap Harsa ramah.
Pak Danang mempersilahkan Harsa duduk, dan Harsa menduduki bangku disamping Jay, dibelakang Jaki lebih tepatnya.
“masa gue sama lu lagi dah Har, ga dirumah ga disekolah,” Jay berucap.
“lu ga sayang gue lagi ya Jay? wah cukup tau, gue bilangin emak lu!” ucap Harsa mengancam.
“ga ga, diem ga lu!”
Pak Danang baru ingin memulai pelajaran, tapi handphone nya berbunyi menandakan ada pesan masuk,
“anak anak, hari ini bapak tidak bisa mengajar dulu, ada rapat ternyata, jangan berisik dan tetap dikelas, paham!” sekelas menyahut paham, lalu pak Danang berlalu keluar.
“Anjing, sia sia gue ngerjain tugas sampai lemes pas bangun pagi!” maki Jaki.
“gapapa Jakey, itu tandanya kamu rajin, karna kamu udah rajin Sati beliin apapun yang Jakey mau ya?”
Mata Jaki berbinar, dengan cepat Jaki menyahut, “Sati ayo beli eskrim sepulang sekolah!” Jaki bersemangat.
“boleh, buat kamu apa aja aku kasih!”
Jay menatap jijik dua orang yang duduk didepannya.
“idih romantis romantisan pacaran kaga, idih najis friendzone.” Jaki mendelik kearah Jay, mulut Jay memang terkadang agak minta ditabok.
“soon jadi pacar gue Jay!” sahut Satria.
“sebelum lu pacarin, Jaki pacaran duluan sama gue,” Jay, Jaki, dan Satria menoleh menatap Harsa.
“mana mau Jaki sama lu, orang Jaki naksirnya sama gue, ya gak Jak!”
“kata Nathan si Jaki baperan, ntar si Jaki gue bikin baper ke gue lah.” Jaki melongo, gampang sekali mulut Harsa berucap.
“ga bakal gue biarin!” Satria dan Harsa saling menatap sengit, seperti ada laser yang keluar dari mata keduanya.
Jay senang sekali melihat keributan saat ini.
“Jaki baper nya sama gue, ya gak Jak?” Harsa dan Satria langsung menatap Jay dengan tatapan mematikan.
“udahlah Har, Sat, bercanda itu si Jay, jangan berisik plis, gue pusing!” ucap Jaki.
***
Seperti rencana Jaki dan Satria disekolah tadi, mereka sedang menuju kedai eskrim yang tak jauh dari sekolah, Harsa diam diam mengikuti mereka berdua.“Jakey mau rasa apa?” tanya Satria sambil mengelus rambut Jaki.
“ummm vanilla! Terus pake chococips ya sati!” Satria tersenyum menatapi Jaki dengan gemas.
“iya bayi!”
“satu eskrim coklat dan satu eskrim vanilla dengan topping chococips.” pesan Satria.
Harsa langsung masuk ke kedai dan bersuara,
“tambahan satu eskrim vanilla dengan topping karamel, bayar nya gabungin aja.”
Satria menatap tak suka kepada Harsa, Satria mau membayar tapi kalah cepat dengan Harsa yang langsung mengeluarkan uangnya.
“loh kok jadi lu yang bayar Har?” ucap Jaki.
“gapapa gue traktir lu berdua.”
***
Selesai makan eskrim mereka bertiga pulang menuju rumah Jaki.“Jakey, karna tadi Sati belum traktir Jakey nanti malam kita pergi keluar bagaimana?” tanya Satria.
dan langsung diangguki setuju oleh Jaki.
“yaelah, udah gue bikin biar ga berduaan malah mau pergi berdua.” ingin rasanya Harsa mencegah Jaki, tapi dia orang baru disini, jadi Harsa hanya menghembuskan nafas pasrah.
Lain kali dia akan lebih cepat mengajak Jaki pergi keluar, agar Jaki tidak berduaan dengan si Satria Satria bajaj hitam itu.
***
Jaki memekik senang ketika sampai dirumah, orangtua nya telah pulang bersama Layla, anjing kesayangannya.“hadeh si Layla pulang.” keluh Satria.
“Layla siapa?” tanya Harsa penasaran.
“Anjing!”
“kok lu ngatain gue?” balas Harsa sewot.
“Layla Anjing, kan lu nanya, gue gebuk dada lu sampai bunyi deg ya tolol!”
***
Bersambung.
membosankan ga ya? kita bawa santai aja gasi🫡 jangan lupa voment ya gaiseuuuu, satu vote kalian bisa bikin aku semangat!
17072024
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKI (HEEJAKEHOON) ✓
Fiksi PenggemarHarusnya Jaki menutup mulut Jay dan celotehan tidak berguna nya dihari itu, sekarang dia harus mendengarkan keributan yang tidak akan pernah berakhir dari Satria dan juga Harsa. "Jaki, kamu lebih sayang aku atau Harsa?" -Satria. "pake nanya lu, jela...