Chapter 31

113 9 2
                                    

Di dalam mobil keadaan sangat ricuh sekali, dari tadi Queen dan Rangga sibu berdebat untuk memikirkan di mana mereka harus mengisi perut, Queen yang ingin makan mie ayam dan Rangga yang ingin memakan sushi membuat pedebatan tidak berhenti.

"Mending mie ayam, sushi mahal," ucap Queen untuk kesekian kalinya karena Rangga telihat tidak mau kalah.

"Gua mau sushi dek," balas Rangga yang terlihat ngotot mempertahankan apa yang sudah dia ucapkan sejak tadi.

"Kita kan nanti mau barbeque bang, masa makan sushi si?" kesal Queen yang sudah hampir putus asa berdebat dengan Rangga.

Sehabis berbelanja, Verrel memberi ide untuk mengajak mereka makan terlebih dahulu karena perutnya terasa sangat lapar akibat langsung ke rumah Queen tanpa makan terlebih dahulu, Namun dia tidak tau jika idenya membuat kedua kakak beradik itu berdebat sepanjang jalan.

Verrel dan Raga hanya bisa menjadi penonton antara keduanya, tidak ada niatan untuk mereka menghentikan pedebatan agar cepat selesai. Mereka hanya tersenyum tipis sambil mendengarkan ocehan tiap ocehan.

"Apa hubungannya si?" tany Rangga dengan kesal.

Keduanya sudah terlihat sama-sama kesal namun tidak ada juga yang ingin mengalah, mereka masih mempertahankan apa yang mereka inginkan.

"Ada lah, nanti cepat kenyang terus bakar-bakaran kita ga habis, lu mau buang-buang makanan?" tanya Queen membuat Rangga terdiam.

Melihat Rangga yang terdiam, Queen menyimpulkan senyumnya karena mungkin ucapannya mampu membuat laki-laki itu mengalah dan menuruti kemauannya.

Rangga langsung menggelengkan kepalanya membuat Queen tertunduk lesu, dia kehilangan semangatnya untuk bedebat. Terpaksa dia yang harus mengalah karena sudah kehilangan energi.

Verrel yang sejak tadi diam kini memperhatikan Queen yang tampak lesu, tangannya bergerak mengusap kepala Queen dengan lembut membuat gadis itu mendongakkan kepalanya dengan wajah yang cemberut.

"Vote aja, siapa yang mau makan mie ayam dan siapa yang mau makan sushi," ucapan Verrel menyita perhatian Rangga dan Queen membuat keduanya saling berpandangan.

"Gua setuju, gua mau makan mie ayam," ucap Raga yang membuat senyum Queen kembali terbit dan membuat Rangga melayangkan tatapan tidak terima.

"Gua juga mie ayam," ucap Verrel.

Kali ini Rangga kalah telak, tidak ada yang ingin makan sushi bersamannya. Dia hanya dapat menghembuskan napas kasar dan memutarkan bola matanya malas saat melihat Queen yang kini tersenyum mengejek kearahnya.

"Jadi makan mie ayam ya?" tanya Queen untuk memastikan dengan senyuma yang tidak luntur dari bibirnya.

"Kerja sama lu semua," kesal Rangga, yang kini sudah fokus pada jalanan yang berada di depannya.

"Cie ngambek ciee," ledek Queen sambil menoel lengan Rangga yang sedang kesal.

Rangga mengabaikan Queen, dia mengambil earphonennya lalu memakainya. Benar-benar mengabaikan Queen yang sibuk meledek dirinya.

"Dih, ngambek beneran."

Queen tertawa melihat Rangga yang memperhatikan jalanan, dia merasa sangat senang karena berhasil memenangkan pedebatan berkat Raga dan Verrel.

"Mau makan dimana dek?" tanya Raga yang fokus meyeterir sejak tadi.

"Deket rumah aja biar ga capek bang," jawab Queen membuat Raga menganggukan kepalanya.

Rangga sejak tadi hanya diam meperhatikan jalanan, dia bukan merasa kesal. Dia hanya berpura-pura dan melihat apakah Queen akan membujuk dirinya. Bahkan earphonenya tidak ada suara sama sekali, semuanya hanya kepalsuan yang dilakukan dirinya.

The Cold Brothers [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang