Keesokan paginya, Haruto kembali dengan kebiasaan nya yaitu mengawal Celestina dan Tania. Padah hari ini Haruto mengawal Tania, jadi dia berada di kelas 3 bersama dengan Tania. Walaupun Haruto hanya mengawal Tania, dia bisa beradaptasi di kelas Tania dengan baik, seperti menjawab soal dari pengajar. Walaupun kadang keliru caranya, namun hasilnya kadang juga baik.
"Kamu cepat belajar ya ... padahal masih kelas 2 ... apa jangan jangan kamu itu jenius ...?" tanya Tania.
"Eh, ti- tidak kok ... hanya kebetulan saja ..." ucap Haruto sambil menggaruk kepalanya.
Kemudian Mariabelle datang dan meminta Tania ke ruang komite, "Tania ... Ketua Hina memanggilmu ..." ucap Mariabelle dengan nada datar.
"Ba- baiklah ... Haruto ..." ucap Tania.
Haruto pun ikut ke ruang komite untuk mengawal Tania pastinya. Dia berjalan di lorong dan di lirik banyak siswa. Ada siswa yang iri dengan Haruto dan ada yang benci karena Haruto ini hanyalah rakyat jelata. Ucapan ucapan nusuk pun tidak bisa di hindarkan, Haruto hanya diam dan mendengarkan ucapan mereka.
Sesampainya di ruang komite, Hina duduk dengan anggun dan ketika pintu terbuka dan Haruto terlihat, wajah Hina tiba tiba kembali ceria.
"Maaf memanggilmu tiba tiba ... silahkan duduk ..." ucap Hina.
Tania pun duduk di samping Mariabelle dan Haruto berdiri di belakang Tania. Kemudian Hina menoleh kearah teman nya dengan tatapan dingin. Kemudian Hina pun berbicara dengan lantang dan mempersilahkan Haruto untuk duduk.
"Kenapa tidak ada yang memberikan Haruto tempat duduk ...?" ucap Hina dengan tatapan dingin, "Haruto kamu bisa duduk di samping ku ..." lanjut Hina
"Tidak perlu, saya kemari hanya untuk mengawal Putri Tania saja ..." ucap Haruto.
Mariabelle pun mengambil tindakan, "Daripada duduk di pangkuan wanita bego iti lebih baik sini duduk di sini saja ... aku akan duduk di depan situ ..." ucapnya sambil menepuk sofa yang dia duduki.
"Tidak perlu, aku tidak perlu duduk ..." ucap Haruto.
Kemudian, Tania berdiri dan menuju ke belakang Haruto. Dia memegang pundaknya dan membawanya ke tempat duduk. Setelah itu Tania duduk dan Haruto di dudukkan di pangkuan Tania seperti sedang memangku adik sendiri.
"Dih, Nona Tania ... kamu curang ..." ucap Hina.
"Hehe siapa cepat dia dapat ..." ucap Tania sambil memeluk Haruto.
Kemudian Haruto pun dengan kecepatan penuh pergi dari pangkuan Tania dan kembali berdiri di belakang Tania. Semua terkejut dengan kecepatan yang Haruto perlihatkan, bahkan buku tidak ada yang terbang sedikit pun.
"Saya akan berdiri saja ... dan silahkan para komite berbincang ... akan terganggu jika saya ada di sekitar kalian ..." ucap Haruto.
Kemudian Hina membiarkan Haruto untuk berdiri saja, dan mereka melanjutkan pembahasan mereka. Haruto nampak penasaran dengan ruangan sekitar, dan rasa penasaran nya kini tertuju pada sebuah rak di belakang nya.
["Ada keanehan dari rak tersebut ..."]
"Aku tahu ... kamu bisa menganalisanya sebentar, Ai-san?"
["Perkara mudah ... serahkan pada saya ..."]
["Lapor, sepertinya benar ... anda bisa cek di rak itu ... tepatnya di buku berwarna hijau ..."]
haruto berbalik, dan mengamati buku berwarna hijau dengan seksama. Kemudian dia tersenyum menyeringai saat dia tahu apa yang aneh disana. Kemudian Haruto berpura pura mengambil buku yang ada di sekitarnya. Disana tertulis "Kisah Cinta Romantis", Haruto berpikir pasti itu buku milik Hina, kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life : RE
FantasyBercerita tentang anak SMA biasa bernama Takumu Hiyoshi yang di reinkarnasikan sebagai World Order yang baru. Demi menjaga tatanan di sana, Takumu menyembunyikan identitasnya dengan Bereinkarnasi kembali menjadi anak dari kepala desa di wilayah Nord...