"Kalau Ino daftar pensi, tolak."
"Hah?"
Sasuke sedang mengultimatum Sai ketika mereka berpapasan. Sebagai anggota OSIS yang bertugas mengurus pendaftaran pentas seni minggu depan, tentu saja Sai menjadi buronan para pemilik bakat. Termasuk Ino yang ... Demi Tuhan! Dilarang
duet-duet club kalau pasangannya itu cowok. Sasuke tidak suka."Kecuali kalau Ino daftarnya solo, baru lo terima."
Sai mengerjap. "Situ sehat?"
Sasuke berdecak. "Urus aja yang gue perintah."
"Kronologisnya gimana?" Sai masih butuh
penjelasan.Tapi Sasuke malah lanjut berjalan, otomatis kaki Sai bergerak dan langkah yang semula hendak pergi ke toilet pun dibatal kan, ia berubah haluan hingga membuntuti Sasuke.
"Gimana tadi gimana, Sas?"
Ada semburat merah di pipi Sasuke, Sai melihat itu. Risiko berkulit putih ya kentara rona malu-malu gajahnya.
"Masuk kelas lo sana! Jangan ngikutin gue." Misuh Sasuke.
Sai tergelak. "Lo suka sama Ino?"
"Kita bahkan pacaran."
"Ya, lo suka kan sama Ino?"
Sasuke berdecih. "Orang pacaran aja gimana."
"Oh, berarti lo suka sama Ino."
Sasuke beehenti, ia menatap Sai kesal. "Mau gue selepet pake apa mulutnya?"
"'Kabur!" teriak Sai sambil berlari sepanjang koridor. Hasrat ingin buang air kecilnya pun menguap entah ke mana, tapi Sai tidak merasa sudah ngompol, jadi ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya.
Ngomong-ngomong, Sasuke sedang patroli. Berhubung kelas 12 sedang free gara-gara gurunya rapat. Karena setelah pensi, saat itulah Sasuke akan sibuk dengan kewajibannya sebagai siswa kelas dua belas. Dan saat tiba di ujung koridor, letaknya dekat gudang, ada yang mojok di sana. Langsung Sasuke gerebek.
"Temuin gue di ruang kesiswaan." Vokalnya yang begitu tajam.
*****
Saat bel istirahat berbunyi, Ino merasa lonceng di perutnya pun berkumandang minta asupan nutrisi.
"Mau pesen apa, No?"
Naruto sudah membooking meja kantin dan menjadikannya sebagai tempat makan mereka. Ino dan Naruto pun duduk di sana.
"Siomay enak kayaknya."
"Itu aja?"
Ino melongok-longok tukang jualan di sana, sekolah mereka terkenal berbeda dengan sekolah lain salah satunya dari segi sistem penjualan di kantin.
"Jangan pakai kol, wajib pedes. Minumnya
marimas.""Gak sekalian marineng aja, No?"
"Receh lo!" Ino terkekeh.
"Sip, tunggu bentar. Gue pesenin dulu" kata Naruto yang Ino angguki.
"Ino, mau rasa apa marimasnya?" teriak Naruto yang tak kira-kira.
Ino meringis. "Rasa ku suka kamu, ada gak?" balas Ino.
Naruto tertawa. "Adanya rasa yang pernah ada, gimana dong?"
"Ya udah iya, itu aja."
Seseorang berdeham. Acara teriak-teriakan ala Ino dan Naruto pun terhenti. Setelah mengabaikan murid lain di kantin, kini tidak lagi Ino lakukan. Karena untuk murid yang satu ini pasti Ino perhatikan. Adalah Sasuke yang berdiri di sebelah Ino sambil bersedekap. Otomatis Ino menoleh. Sasuke pun duduk di depan Ino, tepatnya di kursi bagian Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASUINO { As long as it's happy }
Romance"lo gk perlu nyariin gue pacar, gue udah punya Sasuke." "cariin cowok gih, biar gak halu." Sasuke X Ino [NON BAKU] Sasuino (LOKAL)