happy reading
*
*
*nara melamun di taman belakang rumahnya, menikmati setiap hembusan angin malam kala itu, matanya terus menatap keatas langit yang terlihat gelap
" simpan kalung ini ya ra, jangan pernah di lepas, kalau kamu kangen sama aku, kamu liat aja kalung ini, anggap kalung ini sebagai rakabumi erlangga "
nara menggenggam kalung kupu-kupu yang ia kenakan, mulai meneteskan cairan bening dari netra hitamnya
" aku kangen ka, kangen banget "
" maaf ya ra, cuma bisa kasih kalung kupu-kupu ini sebagai hadiah ulang tahun kamu, aku ngasihnya sekarang karena aku mau jadi orang pertama yang ngasih kamu hadiah "
" hadiah dari tuhan sangat membuat aku terbungkam ka, di hari yang seharusnya aku bahagia sama kamu, tuhan malah merebut kamu dari aku "
fana tiba-tiba datang dan duduk di sebelah nara dengan kaki bersila
" gak dingin ra? masuk yuk, lo udah lama diluar " ucap fana
nara tak menjawab pertanyaan fana, ia masih terdiam memandangi bintang diatas sana
" liat ra, bintang paling terang itu adalah raka, dia sedang tersenyum melihat dunianya yang kuat ini "
" dan dunianya ini sedang menatapnya dengan hati yang sehancur-hancurnya fan "
fana menatap nara yang pandangannya tak luput dari kalung yang ia kenakan
" raka selalu ada di dekat lo ra, dia selalu ada buat lo kapanpun, dan dia selalu lindungi lo melalui doanya "
" gue kangen fan, gue kangen sosok raka yang selalu hibur gue "
fana merangkul bahu nara " gue akan selalu hibur lo kapanpun lo butuh ra, gue akan jadi sahabat lo sampai maut memisahkan, jangan terus berlarut terlalu dalam ra, lo harus bangkit oke "
" gak terasa ya fan, ternyata raka ninggalin kita udah setahun, tapi gue masih belum bisa nerima takdir gue "
" ra, kehidupan yang baru akan dimulai setelah kelulusan kita, lo bisa jalani hidup lo kayak biasanya tanpa harus bersedih lagi, gue yakin lo bisa memulai lembaran baru ra, lo cukup mengenangnya sebagai orang teristimewa dalam hidup lo "
" gue pengennya rayain kelulusan sama dia fan, dulu kita udah rencana mau foto berdua "
" dia rayain kelulusan dari atas ra, dia juga pastinya sangat bahagia "
" raka, jangan lupa bahagia ya, pasti udah ketemu sama ibu kamu kan? bahagia disana ya ka, aku akan bahagia di sini "
***
" makan ya ra, lo dari kemarin demam gk mau makan, kasian perut lo " ucap bara duduk di sebelah nara, mereka ada dirumah nara
" nih gue udah kupasin sama potongin buah buat lo, kalau lo gak mau makan nasi gak masalah, asalkan makan buah ini ya ra " bara menyodorkan sebuah mangkuk isi berbagai buah yang sudah di potong
" gue gak laper kak, gue juga gak selera buat makan "
" ra, sampai kapan lo nyiksa diri lo sendiri? gue tau lo hancur ra, tapi gak gini caranya "
" kak? gue harus gimana lagi jalani hidup yang suram ini? " tanya nara
" lo harus tetap hidup ra, sesulit apapun itu, lo harus tetap berjalan diatas kerikil setiap jalannya "
" gue capek kak, baru setahun gue jalani hidup tanpa dia, tapi rasanya gue capek banget, gue pengen nyerah "
" enggak ra, lo gak boleh nyerah segampang itu "
" terus gue harus gimana kak? "
" jalan terus ra, ada gue sama yang lain bakal temenin lo "
" enggak kak, itu gak akan bisa bantuin gue, gue cuma butuh dia kak..." lirih nara dengan suara bergetar menahan nangis
bara mengerti perasaan nara, ia merangkul nara dan mendekapnya, mengelus kepala gadis itu dengan lembut
" naranya raka pasti bisa, lo gak mau buat dia kecewa sama lo kan? buktikan kalau lo bisa tanpa dia mulai sekarang ra, jalani kehidupan lo tanpa adanya dia lagi, dia gak bakal bisa kembali ra "
tangisan nara pecah seketika, ia merangkul bara dengan erat, meluapkan semua emosi dan beban yang ia tahan selama ini
" gue gak mau buat dia kecewa kak, tapi gue juga udah bener-bener capek sama hidup ini, selama ini gue udah berusaha hidup tanpa adanya dia di samping gue, tapi gue gak bisa "
" gue selalu kepikiran sama dia, gue selalu kangen sama dia, gue selalu pengen ada dia di samping gue, kenapa tuhan gak sekalian ambil gue aja sih kak? biar gue bisa bahagia bareng dia di sana "
" sstt jangan ngomong gitu ra, tuhan punya rencana yang indah buat hidup lo, dia cuma ngasih lo cobaan yang berat karena dia sayang sama lo ra, tuhan itu maha adil "
" bahagia mana yang akan gue terima kak? kebahagiaan gue udah di ambil oleh semesta "
" ada ra, pasti ada, lo harus yakin itu "
" sekuat hati gue berusaha yakin kak, tapi rasanya mustahil "
" kebahagiaan lo mungkin di mulai dari besok ra, besok hari kelulusan lo kan? setelah itu lo bisa mulai buka lembaran baru "
" masih ada harapan kah kak buat gue bahagia? " tanya Nara
" ada ra, ada banyak banget kebahagiaan yang menunggu lo, gue tau lo bisa ra "
" besok datang ke acara kelulusan gue ya kak, ajak kak intan sama dika dan irfan juga, gue mau semua kumpul "
" iya ra pasti, gue akan ajak yang lain datang ke acara sekolah lo "
" makasih kak "
***
dari raka untuk nara♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakabumi
Teen Fictionbukan manusia yang jahat, melainkan sebuah takdir yang tak pernah di inginkan. " raka cuma mau merasakan hidup yang benar-benar hidup tuhan...bukan raga yang hidup namun jiwa yang mati..."