Orang orang berlalu lalang menyelesaikan pekerjaannya masing masing, ruang tamu disulap sedemikian rupa dengan balon bertulis Welcome Baby Dev terpasang didindingnya
"Assalamualaikum" ucap Arka Yesy dan Arsy serempak
"Waalaikumsalam hello, Welcome baby dev" ucap Sela dan Hana kompak menyambut cucu kesayangan mereka
"Sini sayang sama oma La dulu" ucap Sela sembari mengambil Dev dari gendongan Yesy, dan menyuruh Yesy untuk duduk beristirahat disofa, diikuti yang lain
"Dev mirip kamu banget Arka" celetuk Sela
"Iya bener, plek banget sama Arka waktu kecil" tambah Hana
"Kak Yesy dapet hikmah doang hahahha" kekeh Arsy
"Iya nih, perasaan aku yang hamil sembilan bulan, pas keluar mirip Arka semua tuh"
"Yaudah Arka kamu anter Yesy kekamar biar istirahat, baby Dev kamu gendong ya Arsy bawa kekamar kakak" perintah Sela
"Iya ma" mereka naik keatas untuk beristirahat, sedangkan para orang tua kembali sibuk didapur karena nanti malam mereka berencana untuk makan bersama. Sesampainya dikamar
"Kak, Dev aku taruh dibox ya"
"Taruh samping kakak aja dek nanti kalau dia mau nen biar ga turun kasur lagi kakak"
"Sayang kan aku temenin jadi aku bisa ambilin Dev" celetuk Arka
"Ga sayang, inget kita belum nikah ya, ga ada dulu tuh tidur satu kamar"
"Yaudah ayo kita nikah aku pengen tidur bareng kamu dan Dev"
"Iya nanti malem kita bahas perihal ini ya"
"Yaudah sana kak lo keluar, gue cape pengen tidur" usir Arsy
"Awas lo nyenggol anak gue ya"
"Dih lebay lo kak, udah sana ih keluar" Arsy mendorong tubuh Arka
"Bentar gue mau cium Dev dulu"
Cup.. Setelah berpamitan pada anaknya, Arka meninggalkan kamar Yesy. Setelah mengambil posisi nyaman perlahan Arsy masuk ke alam mimpinya
Dentingan sendok terdengar diruang makan keluarga Saga,
"Nanti setelah makan ada yang ingin Arka bahas" ujarnya pada para orang tua
"Iya Arka, kita makan dulu setelah ini kita kumpul diruang keluarga ya"
"Iya pa makasih ya"
sesuai perkataan Arka yang ingin membahas perihal pernikahan, saat ini mereka tengah kumpul diruang keluarga, dengan Dev digendongan Yesy
"Kami mau izin untuk menikah, mama papa papi mami"
"Alhamdulillah, kapan kalian mau menikah sayang?" tanya Hana
"Insyaa Allah kurang lebih sebulan lagi mi, bagaimana?"
"Kalau mami setuju setuju saja, gimana semua?"
"Kami kembalikan ke kamu dan Yesy, gimana kalian"
"Kami sudah sepakat, lebih cepat juga lebih baik kan"
"Iya benar kasihan Dev juga, harus segera dibuatkan akta lahir kan" tambah Hardi
"Tapi apa keadaan kamu aman Yesy kalau harus fitting baju dan lain lain?" tanya Saga
"Iya sayang, minggu depan sepertinya sudah harus fitting agar segera dipersiapkan semuanya" tambah Sela
"Aman kok ma pa, nanti Arsy bisa bantu aku sama Arka kan waktu kita fitting baju, ga papa dek?"
"Iya nggak apa kok, abis ngampus aku langsung pulang kak" jawab Arsy
"Alhamdulillah, jadi mama dan mami yang siapkan semua dekorasi dan undangannya ya, nanti kalian tinggal fitting dan cari cincin nikahnya, kalian juga list aja nama temen temen yang mau diundang nanti mama urus semua" jelas Sela
"Makasih ya mama mami udah repot repot buat nyiapin semua nya"
"Sama sama sayang, ini pernikahan pertama anak anak kami jadi pasti kami happy banget nyiapin semua, ya kan Sela?" ucap Hana
"Iya bener Han, udah pokok kalian tinggal cari cincin dan fitting baju aja"
"Minggu depan kalian ke butik tante Eliza ya, mama barusan sudah hubungi tante" ucap Hana, Eliza adalah temannya semasa SMA yang saat ini memiliki butik dengan brand terkenal
"Iya mami" jawab keduanya
"Nanti baby dirumah aja ya, biar sama Arsy, kamu bisa pumping dulu sayang sebelum pergi, karena Dev masih belum boleh keluar selain untuk kontrol dan vaksin" jelas Sela
"Iya ma"
"Yaudah kalian istirahat udah malem juga, Yesy tetep ya ga boleh sekamar dengan Arka sebelum kalian menikah" peringat Saga
"Iya pa, lagian ada Arsy kan yang nemenin aku dikamar"
"Yaudah sana kalian keatas, kami berempat mau bercerita cerita lagi"
"Cerita apaan pa? palingan bahas bisnis apalagi coba selain bisnis" celetuk Arsy
"Kamu sok tau ih dek" ledek Arka
"Udah ketebak kali kak, ya kan pa?" Arsy memastikan pada sang papa
"Ya sebagiannya tentu bisnis"
"Tukan bener" Arsy memutar bola matanya jengah. Apalagi yang mereka bahas kalau bukan mengenai bisnis
"Mau bahas yang lain juga sayang, persiapan pernikahan kakak mu kami juga akan membahasnya" jelas Sela
"Iya ma aku becanda kok, yaudah aku pamit keatas duluan ya, mau ngerjain tugas kampus bentar" pamit Arsy
"Iya sayang"
"Mami dan papi tidur sini kan?" tanya Yesy
"Iya sayang, kami malam ini tidur disini"
"Nanti jangan lupa kalian berdua tulis nama temen temen yang mau diundang ya"
"Iya ma"
"Papa dan papi ngundang rekan bisnis?"
"Tentu, ga banyak kok sekitar seratus lima puluhan aja, ga semua kami undang"
"Seratus lima puluh juga banyak kali pa" celetuk Yesy
"Itu udah kami dikit dikitin loh, sebenernya maunya si tiga ratusan, tapi kita kan mau ngundang temen temen sekolah ya kan Har"
"Betul itu udah kami usahain buat ngga banyak ngundangnya"
"Astaga itu banyak kali pi, pa"
"Gapapa sayang pernikahan pertama dikeluarga kami, untuk undangan mama papa mami dan papi mungkin sekitar empat ratusan, sisanya tamu kalian"
"Yaudah nanti kita kasih list namanya ya"
"Iya, yaudah sana istirahat kasian Dev"
"Yaudah kita pamit keatas dulu ya"
"Iya sayang" jawab mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Novela Juvenil"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...