Bab 4

842 128 9
                                    

Mature Scene 21+

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, bisa ke Karyakarsa ya, bab 30 sudah update, mengandung adegan 21+ ya.

Yang mau baca duluan, bisa ke Karyakarsa ya, bab 30 sudah update, mengandung adegan 21+ ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________________

Mereka berjalan bergandengan tangan kembali ke kamar tapi tak satupun dari mereka memecah kesunyian yang tercipta. Tidak Daphne, tidak juga Garreth.

Pria itu berjalan ke dalam suite mereka, meletakkan dompet dan kunci di atas meja lalu berjalan ke dalam kamar. Daphne mengikuti pria itu dari belakang. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi dan Daphne juga ikut masuk, menggosok gigi dan membersihkan diri mereka.

Saat Garreth selesai, dia meninggalkan Daphne yang masih menggunakan kamar mandi. Setelah beberapa menit, Daphne keluar dan mendapati bahwa Garreth sudah berbaring di atas ranjang. Televisi sedang menyala tapi pria itu tidak benar-benar sedang menonton. Daphne melihat pria itu sudah melepaskan kaos dan celananya, sudah melipatnya rapi dan kini hanya mengenakan boxer.

Sekali lagi, pria itu tampak melamun dan tersesat dalam pikirannya sendiri. Daphne ragu sesaat sebelum kemudian mematikan semua lampu. Ia lalu berjalan mendekati ranjang, berdiri di sisinya dengan hanya mengenakan jubah kamar yang disediakan pihak hotel. Rambut ikal kecokelatannya dibiarkan tergerai melewati bahu rampingnya.

Pria itu akhirnya menoleh untuk menatap Dahpne. Cahaya yang berasal dari layar televisi membuat sosok Daphne seolah bercahaya dalam gelap. Kedua mata pria itu berkilat mengenali dan entah kenapa, Daphne melihat ada sorot sedih dalam kedua mata yang kini juga menyala dalam gairah.

Daphne kemudian berjalan menuju jendela dan membuka tirai berat itu sementara Garreth mematikan televisi. Kini, ruangan itu hanya diterangi oleh cahaya bulan yang lembut.

Setelahnya, tak sekalipun pria itu menolehkan tatap dari Daphne. Ia kembali berdiri di ujung ranjang, dengan tubuh membelakangi jendela dan mulai melepaskan jubah kamarnya. Benda itu terjatuh ke lantai, menimbulkan bunyi halus yang menyenangkan sementara napas pria itu terkesiap tajam.

Daphne tidak bisa mengekspresikan cara pria itu menatapnya. Seolah-olah dia sedang menatap hantu, dan bukan Daphne yang sebenarnya.

Menyingkirkan pikiran itu ke tepi, Daphne bergerak pelan mendekati pria itu, meletakkan tangannya di pinggul Garreth dan membantunya melepaskan boxer hitamnya. Sepanjang ia melakukannya, ia menyadari bahwa tatapan pria itu terpaku padanya tapi entah kenapa Daphne merasa pria itu tidak sedang melihat Daphne yang sesungguhnya, tapi orang lain...

Ia lalu bergerak ke atas tubuh pria itu, mengangkanginya. Tangan-tangan Garreth dengan cepat menyentuh pinggul Daphne, mengelus dan membelai kulit lembut Daphne, menyentuh hingga ke bokong padatnya. Daphne menundukkan wajahnya dan mendekat pada pria itu. Tangan Garreth lalu mengusap pipinya. Lalu bibir mereka mendekat dan untuk pertama kalinya mereka berciuman.

The Billionaire's Paid Mistress - Kekasih Pengganti Sang TaipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang