~•°•°•~
Happy reading
....
Karena kejadian semalam, Ara jadi bersemangat, membuat ia bangun pagi dn melakukan kegiatan produktif tak seperti biasanya.
Mulai dari bangun pagi, merapikan tempat tidur, menyapu, pell bahkan mencuci bajunya sendiri.
Hal itu diketahui oleh ayahnya saat ayahnya tak sengaja melihat dari lobang kecil pintu kamar Ara yang sedang mengepel lantai.
Karena Ara asik bersenandung, ia tak menyadari bahwa sedang di perhatikan.
"Ehem" deheman shani mengambil atensi Ara
Ara mendongak melihat kearah sumber suara dengan masih bersenandung santai
"Eh ada ayah, pagi yah" ucap Ara tersenyum menaik turunkan alisnya dn lanjut mengepel
"Tumben bersih bersih" ucap shani melipat kedua tangannya bersandar di dinding pintu.
"Hehe mau produktif sekali kali yah, itung itung ngurangin pekerjaan bibi" balas Ara dengan masih mengepel.
Shani mengangguk "bagus deh kalo gitu, biar ga ngerepotin bibi mulu" ucap shani
"Yaudah, kalo udh selesai, kebawah, kita makan bareng" ucap shani
Ara mengangguk "sipp" ucap Ara menampilkan jempolnya
Shani keluar namun kembali lagi, ide jahil tiba tiba terlintas di kepalanya membuat ia kembali kekamar sang anak.
"Kenapa yah, kok balik lagi" tanya Ara melihat ayahnya balik lagi
"Ada yang kelupaan" ucap ayahnya
Ara hanya mengangguk namun tak lama mukanya berubah, ia mengernyitkan dahinya melihat sang ayah masuk kekamarnya tanpa melepas sendal terlebih dahulu.
"Yah yah berhentii" ucap Ara menyetop kan ayahnya
Shani tak berhenti malah lanjut berjalan mengelilingi kamar sang anak
"Udah hehe" ucap shani tersenyum tanpa merasa bersalah setelah puas mengotori kamar anaknya
"Ayahhh"teriak Ara frustasi bersiap melempar ayahnya dengan pell yang di pegangnya.
"Wlee ga kena ga kena, aaa kaburr~" ejek shani dn pergi berlari. Saat Ara sudah bersiap mengejar, tiba tiba shani menutup pintunya, alhasil Ara kepentok dengan pintu cukup keras
"Aduhh idung guee, shh" ringis Ara mengelus hidung mancungnya
Ara bangkit dengan memegang pell dn juga hidungnya
Kalian bayangin aja komuknya gimana -uthor
"Bangke emang, awas aja ya!" Teriak Ara dibalik pintu dn berbalik kebelakang dengan hidung yang ujungnya sudah memerah
"Jadi teman teman, inilah resikonya jika kalian memiliki orangtua yang suka jahil" ucap Ara menjelaskan kearah kamera yang terletak di atas nakas dengan tangan menunjuk.
Ia mendokumentasikan semua kegiatannya hari itu di kamera, agar orang orang tahu bahwa dia sebenarnya bukan orang yang pemalas pemalas banget.
Ditempat lain
"Iss kamu kenapa sih Shan, dateng dateng udah keringetan kayak begini, padahal tadi udh mandi" ucap gracia saat mendapati shani dengan wajah yang sudah dibasahi keringat sambil mengusap keningnya.
Shani menengok kebelakang takut Ara mengejarnya.
Shani sekarang berada di taman belakang setelah berkeliling rumah mencari sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm expecting you
Fanfic"Pada akhirnya kita kembali pada dunia kita sendiri, saling berpindah kelain hati, saling mencoba jatuh cinta kembali, tapi bedanya kamu berhasil dan aku gagal mencintai orang lagi." Konten ini mungkin akan mengandung adegan dewasa so buat yang boci...