Terucap kata yang aku sebut doa, bahwa kita dapat menjadi satu.
Namun takdir punya jalan yang berbeda dari kisah yang kini berlalu.Aku menutup duka saat kamu diterpa luka,
namun kamu menutup cerita ketika aku menerka rasa.Terlihat ragamu kembali pada mereka yang aku sebut nafsu,
sedangkan aku menaruh doa disaat dirimu menyebutku sang pelaku.Aku yang menaruh karma ketika semua orang memberi trauma.
Namun sekali lagi, kamu yang melempar luka dan aku yang menerka rasa.