TP - 17

2.4K 364 14
                                    


Jennie pov.

"Bunga ini untuk siapa mom?" Tanya Lili.

"Untuk kakek dan nenek Lili, Mommy sudah lama tidak mengunjungi mereka" aku mengelus kepala Lili.

Saat ini kami menuju pusara orang tua Lisa, ya kedua orang tua Lisa sudah tiada sejak Lisa masih duduk di bangku senior high school.

Kematian Mommy dan Daddy di sebabkan oleh musuh mereka, keduanya di bunuh dengan di tusuk.

Lisa tentu balas dendam, dia menembak habis pelakunya beserta semua keturunannya.

Sikap kejam Lisa terbentuk setelah Mommy dan Daddy nya di bunuh.

"Oowh. Telus glandpa? Mommy ndak lindu?" Lili menatapku dengan polos.

Aku tersenyum lalu mengecup pipinya.

"Tentu saja rindu nak. Saat meeting di Busan, Mommy menyempatkan diri mengunjungi grandpa di sana"

"Mommy kok ndak ajak-ajak Lili?" Lili cemberut.

"Kan sekalian Lili, Mommy juga sebentar. Lain kali kita akan mengunjungi grandpa bersama Dadda oke, jangan cemberut nanti cantiknya hilang" aku menangkup pipinya.

"Janji?" Lili memberikan jari kelingkingnya.

"Janji" aku menautkan jari kami.

Setelah itu Lili tersenyum menampilkan gummy smile nya.

"So cute" aku gemas mengecup bibir Lili sekilas.

"Besok Lili main ke lumah glandma ya Mommy, Lili lindu glandma"

"Tapi grandma di Busan, jauh nak"

"Suluh paman Kim yang mengantal Lili mom, Lili ndak papa kok"

"Nanti saja kita membicarakan tentang ini di rumah, bersama Dadda"

Lili mengangguk setuju.

"Sudah sampai Mrs" paman Kim turun dari mobil lalu bergegas membukakan pintu untuk kami.

"Terimakasih" aku turun membawa Lili di gendonganku.

Kemudian aku melangkah kakiku menuju pusara Daddy dan Mommy.

"Disini segal Mommy, xixixi anginnya sejuk" Lili terkikik saat angin sepoi-sepoi meniup wajahnya.

"Sst" aku meletakkan jariku di bibir Lili, takut anakku di ganggu makhluk halus.

"Sst" Lili meniru ku dengan meletakkan jari telunjuk kecilnya di bibirku.

Aku mengangguk dan Lili ikut mengangguk.

Aku gemas tapi aku tidak bisa berisik sekarang.

Setelah itu aku berjongkok dan mulai mendoakan kedua mertuaku.

Setelah lima belas menit aku dan Lili berpamitan dan bersiap untuk pulang.

"Dadah kakek nenek.. Lili sayang kalian" Lili mendadah.

"Aku akan mengunjungi kalian lagi mom, dad. Aku dan Lili pamit, permisi" aku segera membawa Lili menuju mobil.

-

Sekitar lima menit lagi kami akan sampai di rumah, tadi kami menyempatkan pergi ke mall karena Lili tiba-tiba merengek meminta mainan yang berbaur dokter-dokteran.

Aku langsung menurutinya karena tidak ingin Lili kekurangan.

"Mommy! Itu Dadda" Lili menunjuk keluar jendela.

Aku segera menoleh dan memang benar itu adalah Lisa. Dia sedang duduk di depan toserba.

Kenapa Lisa ada di sana? Apa dia tidak mempunyai pekerjaan lagi? Kalau iya kenapa tidak langsung pulang dan mengabari ku?.

"Berhenti paman"

Paman Kim langsung menepikan mobil.

"Tunggu disini Lili" aku hendak turun namun tidak jadi karena melihat seorang gadis menghampiri Lisa.

"What?!" Mataku membulat saat gadis itu mengecup pipi Lisa.

Aku marah dan cemburu! Tidak terima Lisa bermain gila di belakang ku.

Lihat saja aku akan menghajarnya di rumah!

"Pulang" perintahku dan paman Kim langsung menurut.

"Mommy, kenapa ndak jadi menghampili Dadda?" Lili terlihat bingung.

"Dadda mu selingkuh, lihat saja nanti Mommy akan membunuhnya" aku mengepalkan tanganku erat-erat.

"Mom-"

"Diam Lili, Mommy sedang marah"

Lili menutup mulutnya tidak lagi bersuara.

•••

Tbc

22/07/24

Lili sama Mommy 🤗 hati-hati Lisa, istrimu tantrum kaya 😈

Vote komen lanjut.

Toxic parents✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang