H-5 festival budaya, semua anggota OSIS disibukkan untuk semua persiapan yang diperlukan untuk keberlangsungan acara festival budaya nantinya, apalagi sekolah mereka memang langganan tiap tahunnya untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan acara tersebut.
Pagi itu Zaline tengah sibuk melakukan rapat bersama pengurus inti OSIS, setelah itu sekitar pukul 10.00, seluruh anggota OSIS diminta untuk berkumpul di aula sekolah, karena akan diadakan rapat lagi, namun kali ini seluruh anggota OSIS akan bergabung dalam rapat itu, berhubung H-5 acara festival budaya.
"Baiklah, sepertinya ini belum semuanya yang hadir, diberitahukan kepada seluruh anggota OSIS yang masih belum berada di aula, mohon segera merapat" gema suara Zaline terdengar melalui microfon yang dipegangnya.
Sekitar 5 menit menunggu, sepertinya seluruh anggota OSIS sudah berkumpul di dalam aula. Dalam rapat kali ini ada beberapa poin penting yang akan disampaikan oleh Zaline selaku ketos mengenai acara festival budaya yang akan dilaksanakan di sekolah mereka.
"Assalamualaikum rekan-rekan gimana masih semangat?, harus semangat dong ya" ujar Zaline.
"oke, seperti yang kita ketahui bersama hari ini adalah H-5 acara festival budaya, jadi kita semua dikumpulkan disini untuk membicarakan semua yang dibutuhkan terkait acara tersebut"
"bagi anggota OSIS angkatan saya, pasti sudah mengetahui sedikit banyaknya mengenai acara ini, karena kita juga mengalaminya tahun kemaren. Acara festival budaya ini adalah sebuah acara dalam rangka memeriahkan kemerdekaan, intinya acara ini akan diikuti oleh tingkat sekolah dasar, SMP/MTsN, dan SMA/SMK/MAN yang ada dikota ini"
"mungkin ada disini adek-adek yang pernah menjadi peserta dalam acara ini? Jadi akan ada beberapa perlombaan diberbagai bidang, seperti cerdas cermat mata pelajaran, kegiatan olahraga, puisi, pidato, tahfidz, menari, menyanyi, dan lebih banyak lagi"
"satu lagi kita harus siap dengan konsekuensi yang ada, banyaknya cabang perlombaan ini tentunya akan membuat kita selaku tuan rumah akan menjadi sibuk, apalagi acara ini dilakukan selama 3 hari berturu-turut, bahkan tahun kemaren kita sempat lembur kerja ya, taulah yang angkatan saya, pukul 8 malam kita masih berada disekolah, dan pastinya kita tidak sendiri ada juga guru-guru yang akan mendampingi kita"
"sekian banyaknya bidang yang akan diperlombakan, kita tentukan akan berbagi pekerjaan, sekarang kita akan membicarakan tentang konsep apa yang akan kita usung untuk festival budaya tahun ini"
Rapat itu pun berlangsung sekitar 2 jam, lumayan lama karena mereka benar-benar serius dalam rapat kali ini, supaya besoknya tidak ada lagi kata pengulangan, walaupun mungkin nantinya akan ada rapat dadakan lagi.
Keputusan rapat kali ini adalah mereka semua sepakat untuk mengusung tema keberagaman budaya, berbeda dengan tahun lalu yang bertema merah putih, kali ini mereka akan mengenakan berbagai macam baju adat yang ada di Indonesia untuk acara pembukaan festival budaya itu.
Untuk pembagian tugas, mereka berkoordinasi dengan beberapa ketua dan anggota klub ekskul, walaupun dirinya adalah seorang ketos, Zaline juga mendapatkan tugas, dia dan 3 orang lainnya menjadi penanggung jawab perlombaan dibidang tahfidz,termasuk salah satunya Zaveen, bukannya Zaline yang menunjuk Zaveen untuk satu kelompok dengannya, namun buk Diah selaku pembina klub Tahfidz lah yang menunjuk Zaveen, bahkan Zaveen juga ditunjuk sebagai salah satu pengamat atau juri untuk perlombaan itu mendampingi buk Diah.
H-1 festival budaya para anggota OSIS dan guru pembina kerja lembur, kegiatan untuk memeriahkan 17 Agustus di kota itu selalu diselenggarakan setiap tahun, dan seperti yang diketahui SMA mereka menjadi langganan untuk menjadi tuan rumah acara itu setiap tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaveen Untuk Zaline
Teen Fiction"Gimana? mau ya Lin?" tanya pria itu Zaline hanya diam seribu bahasa sembari menatap pria itu. Jujur, menurut Zaline ini terlalu sat set dalam hidupnya. "Jangan diam aja Lin, aku lagi serius ini" ujarnya lagi. "Lan lin lan lin, biasanya kamu gak pe...