Surat Dari Viola

102 8 0
                                    

Halo GESSS...maaf yaa..masih semangat ga nungguin up-nya?...maaf ya akhir akhir ini ga up...karena sibuk...

Moga kalian ga capek nunggu aku up....

Happy Reading yaaa...

.
.
.

Lima belas menit kurang akhirnya mereka sampai ditujuan.Naqila yang lagi bucinnya pada Alastar membuat dua cewek yang ada disana menghembuskan napasnya kasar.

  Alastar dan Naqila bergandengan sedangkan dibelakang hanya bisa menyaksikan seraya mengikuti pasangan itu.

"Huhhhh...Liat aja,kalo gue punya cowok nanti.Bakal lebih manja gue dari Qila!" ujar Shahira.

"Cowok apaan! Sampe sekarang aja lo single!" balas Alexa.

Benar saja yang diucapkan Alexa kalau Shahira dari dulu tak pernah berpacaran.Lalu bagaimana ia akan mendapatkan cowok?

Terlintas dikepala Shahira salah satu cowok yang ingin ia pacarin.Tapi Shahira mengurung niatnya untuk memberitahu Alexa,dari pada bikin masalah.Pikir Shahira.

"Udah Ah! Lo mau beli apaan?" tanya Shahira merubah topik.

"Kanvas sama kuas!" jawabnya.

Shahira memutar bola matanya malas."Ga ada yang lain apah! Alat lukis alat lukiss teruss!!"

"Ehhh! Kalo lo hobinya nanam bunga ama selfie gue ya ngelukis lah...Apa hubungannya ama lo! Melukis bukan hanya melukis! Tapi kita bisa mengabadikan kenangan lewat karya kita sendiri!" jelas Alexa seraya memilih alat alat lukis yang akan ia beli.

  Sedangkan Alastar dan Naqila sedang memilih snack yang akan dibeli.

"Cil! Lo mau ice cream rasa apa?" tanya Alastar memakai sebutan bocil pada Naqila.

Bukannya marah l,Naqila malah senang dipanggil bocil.Memang ia bocilnya Alastar bukan? Tapi ingat! Hanya Alastar yang boleh memanggil sebutan itu.

"Coklat!" jawab Naqila seraya mengambil ice cream yang ada di freazeer.

Alexa dan Shahira tak lama kemudian datang menghampiri pasangan itu.

"Udah kalian beli?" tanya Alexa.

"Udahh!! Bayarnya aja lagi!" jawab Naqila.

Mereka pun berjalan ke arah kasir untuk menghitung semua belanjaannya.Belanja dengan saru kantong besar itu tidak masalah bagi Alastar maupun yang lain kerena dirinya juga anak orang kaya.

Seraya menunggu kasir menghitung belanjaan.Alastar melengong sana sini memperhatikan tiap sudut supermarket dan kini matanya tertuju pada salah seorang cowok yang memakai baju serba hitam disudut rak sana.

"Aksa!" gumam Alastar.Lalu memghampiri cowok yang dikenal Aksa itu.

"Aksa!"

Aksa menoleh ke sumber suara.Aksa membulatkan matanya terkejut melihat orang itu adalah teman kecilnya yang dulu sering bermain bersama dengannya.

"Alastar! Ini lo!"

Alastar mengangguk."Ya ampunn....Kemana aja lo selama ini?"

Aksa tersenyum tipis."Lo yang ngehilang! Gue cuman pindah rumah!"

"Pindah rumah? Emang kenapa rumah lo yang itu?"

"Kan gue dah cerita ke lo! Gue muak liat orang tua gue ribut muluu!!"

"Ini siapa Tar?" tanya Naqila seraya membawa belanjaannya yang sudah dihitung kasir.

"Teman dari kecil! Aksa!" balas Alastar memperkenalkan temannya itu.

7 Alur (Tujuh Alur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang