Cuman mau mengingatkan, jangan lupa follow author dulu yaa sebelum baca 🥺✌
Camattt baca pokoknya
😍😍😍.
.
.
.
.
."SAYANG!!"
Teriakan menggelegar itu langsung menghampiri ruang inap Gabriel. Dia yang tengah sarapan dengan yang lain pun seketika menghela nafasnya berat.
Lalu, dua gadis yang sekarang ada di depan pintu langsung menghampiri mereka. Jane langsung berlari menghampiri Gabriel tentunya. Wanita itu tidak datang sendiri, kali ini ia datang bersama Zanna. Tentu saja kedatangan Zanna disini selain ingin menjenguk Gabriel juga ingin menjemput suaminya. Dari semalam tidak pulang, tapi Zanna malah tidak menemukan keberadaan Algrarez disini.
"Kamu kenapa?! Astaga! Bilang sama aku mana yang sakit?, ini sakit gak? Ini sakit gak?" Tanya Jane bertubi-tubi sambil sesekali menunjuk luka-luka Gabriel yang berakhir membuat cowok itu mendesis linu. "Enggak, udah gak sakit sayang. Sini duduk." Gabriel dengan lembut menarik tangan Jane agar duduk di tepi ranjangnya.
Jane menghela nafas kasar, "Kamu tuh kenapa, sih! Harusnya kamu ngomong sama aku dari semalem. Aku khawatir tau kamu gak pulang. Aku pikir kamu kemana." Siapa coba yang tidak khawatir jika belahan jiwanya terluka seperti ini. Apalagi, semenjak tunangan, Jane sudah resmi menjadi bagian keluarga besar Gabriel. Dan gadis itu sekarang tinggal di rumah besar milik Gabriel. "Ini lagi! Siapa coba yang berani nyakitin kamu kaya gini? Harusnya kan mereka nyakitin Kenzo aja yang mukanya bullyable banget." Bayangkan saja Kenzo yang tengah menikmati nasi padangnya itu seketika langsung hilang nafsu makan setelah mendengar ucapan bumil itu tentunya.
"Lah? Bangke bener, gak nafsu gue jadinya." Kenzo berdecak, dan menaruh nasi padangnya di meja dan berakhir membasahi tenggorokannya dengan teh hangat.
Kiran terkekeh geli, "Emang lo tuh cocok banget di nistain kaya gitu." Dan tentu saja hal itu membuat Kenzo hanya menatapnya sinis.
"Eh, Zan. Duduk sini, deh." Benji menepuk tempat duduk yang kosong di sebelahnya, membuat Zanna tersenyum dan langsung duduk di samping Benji.
"Mau makan gak, Zan? Gue bisa nih beliin lo makanan, apa aja deh. Buat sarapan." Tawar Kiran membuat Zanna menggeleng. "Enggak perlu, Kak. Aku sama Kak Jane udah sarapan di rumah sebelum kesini tadi."
Iya, tadi Jane memang menjemput Zanna terlebih dulu di rumahnya. Tapi, karena mereka sama-sama belum sarapan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu. Tentu saja sarapannya sudah disiapkan oleh Bi Ati, art di rumah Elena yang dipindah tugaskan ke rumah menantunya itu kemarin.
"Kak Algra kemana, Kak? Kok gak ada," Zanna menatap mereka meminta jawaban. Tentu saja dia bingung karena tidak menemukan keberadaan Algrarez disini. Pasalnya semalam, izin cowok itu tidak bisa pulang karena ingin menjaga Gabriel yang di rumah sakit.
"Loh bukannya—" Benji langsung menyuapi Kenzo dengan sendok nasi yang sangat penuh. "Tadi pergi sebentar, Zan. Gak tau sih dia kemana." Benji tersenyum tipis berharap Zanna akan percaya kepadanya.
Sementara itu Kenzo langsung menatap Benji tidak mengerti. Namun, saat Benji memberikan tatapan yang berbeda barulah Kenzo mengerti.
Jane berdecak, "Kebiasaan banget suka ngilang."
"Berak kali," Celetuk Kiran membuat Jane hanya mendengus sinis.
Sumpah, mereka semua tidak tau apa-apa disini. Semalam kan izinnya Algrarez pergi karena tidak bisa ikut menjaga Gabriel. Tentu saja Zanna menjadi alasannya. Tapi, kalau semalam Algrarez tidak pulang? Kemana cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Roman pour AdolescentsZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...