"gib syukurlah lo udah sadar" Noel dan Angelo merasa lega.
"gue ada dimana?" tanya Gibran
"UKS tadi lo pingsan" jawab Angelo
"gue pingsan! wah seumur hidup baru kali ini gue ngerasain pingsan" Gibran tersenyum senang.
"agak laen emang" Noel geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
BRAKK!
Pintu UKS dibuka dengan kasar, tampak seorang guru masuk dengan wajah penuh kekhawatiran.
"siapa yang dia lukai?" tanya buk Ningsih, rasa khawatir tercetak jelas dalam wajahnya.
"Gibran buk" jawab Angelo
"Gibran apa kondisi kamu sekarang sudah lebih baik?"
"sudah buk"
"Buk apa targetnya adalah Gibran?" tanya Noel penasaran
"bukan, dia melukai Gibran karena agar kalian terkecoh. Sekarang teman-teman kalian yang lain butuh pertolongan, cepat cari dan bantu mereka" ujar buk Ningsih
"bagaimana kami bisa bantu sedangkan kami gak tau 'dia' itu siapa" jenuh Angelo
"kalian akan tau sendiri nantinya, tugas kalian sekarang lindungi teman-teman kalian"
"Baik buk" ucap mereka bertiga
...
Zayyan, Alex, Bagas, Wain, Davin, dan Leo sedang menelusuri sekolah untuk mencari keberadaan pelaku yang menyerang Gibran sebelumnya.
"mending kita berpencar aja" usul Alex
"ide bagus, gue, Alex dan Leo ke kiri sedangkan kalian bertiga ke kanan, oke" Zayyan membagi kelompok.
"oke"
Mereka berenam langsung berpencar, suasana sekolah begitu sepi mungkin karena murid-murid sedang berada di dalam kelas.
"sekarang jam berapa?" tanya Bagas pada Wain
"jam 12:22, kenapa tiba-tiba nanya jam?" bingung Wain
"peraturan di sekolah ini harus pulang tepat pukul 14:00, ya gue waspada aja takut kita lupa waktu" jelas Bagas
"balik ke kelas aja yuk, gue cape" Davin meregangkan otot-ototnya
"tapi kita harus cari pelaku itu" ucap Bagas
"mau cari dimana gas? sedangkan kita sendiri gak tau wajahnya gimana" ujar Davin
Wain mengangguk setuju "gue sependapat dengan Davin"
"Silahkan kalo emang kalian mau balik ke kelas, biar gue cari sendiri aja" ujar Bagas
Wain dan Davin saling melempar tatapan, antara bingung dan tak tega. Bingung karena Bagas tetap mengotot mencari si pelaku dan tak tega meninggalkan Bagas sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood School [Zayyan xodiac]✓
Fiksi PenggemarBlood School memiliki kisah yang menyeramkan namun sekolah itu tetap di bangun bahkan masih banyak murid yang bersekolah disana. Apakah kisah yang pernah terjadi di tahun sebelumnya akan terulang kembali?... sebelum baca jangan lupa follow 😚 perin...