Chapter 3

3K 268 21
                                    

Sakura terus memegangi lehernya yang terasa sakit dan kaku. Membuat seseorang yang ada disampingnya heran dan tidak bisa untuk tidak bertanya.

"Kau kenapa?"

"Bukan apa-apa."

Seorang pekerja bar bertanya yang merupakan partner nya saat bekerja di malam hari. Temannya yang bernama Kaji Ren.

Sakura bekerja di sebuah bar dimalam hari. Hanya di malam di akhir pekan. Biasanya anak Sma yang masih di bawah umur tidak boleh bekerja. Terlebih di sebuah bar.

Tapi karena kenalan yang sakura miliki yang merupakan teman dari kakaknya. Membuat sakura bisa diam-diam bekerja tanpa diketahui oleh siapapun itu. Terlebih temannya Nirei pun tidak tahu.

"Hey,adik bolehkah meminta nomor ponselmu."

Sakura ingin mengerenyit tapi dia ingat dia sedang bekerja.

"Ini pesanan anda tuan."

Sakura mengabaikan pelanggan yang menggodanya itu dan menaruh minuman yang telah dibuatnya di atas meja si pelanggan.

Tapi Tiba-tiba suatu tangan menyentuh dan meraba bokongnya.

Sakura tersentak ingin sekali meninju wajah pria mesum yang selalu menggodanya yang bernama Endo yamamoto itu.

"Aku suka pria yang kasar tapi terlalu kasar itu akan menjadi tidak menyenangkan."

Sakura menatap sinis kepada endo dengan hanya dibalas oleh seringai menyebalkan darinya.

'Sialan.' Batin sakura.

Kemudian di saat dia berpikir untuk meninju wajah menyebalkan itu. Seorang pria membantu sakura dengan menyingkirkan tangan endo yang menyentuh bokongnya.

"Agh!! Apa yang kau lakukan?!!!"

Endo berteriak kesakitan saat tanganya di remas sangat kuat oleh seorang pria yang berdiri di belakang sakura.

Sakura terkejut dan menoleh kebelakangnya untuk menemukan seorang pria berambut merah panjang dengan wajah tampan dan pakaian nyentrik menatap dingin kepada Endo.

"Chika?"

Chika adalah bos di tempat sakura bekerja.

Chika mendorong tubuh endo dan membiarkan dirinya terjatuh ke lantai dan setelahnya dia diseret oleh pengawal.

Chika menarik tangan sakura. Membawanya masuk ke dalam ruangannya.

Membanting pintu dengan sangat kuat membuat sakura yang melihat itu hanya bisa menunduk dengan perasaan bersalah.

"Maaf."

Sakura berpikir. Lagi-lagi karenanya bar nya mendapatkan masalah. Hampir setiap sakura bekerja selalu ada satu atau dua orang yang terus mencoba melecehkannya.

Sakura bingung. Padahal dia adalah pria. Bagaimana bisa dia mendapatkan lebih banyak pelecehan daripada wanita.

"Aromamu manis."

".....??!"

Kata-kata itu keluar dari mulut salah satu pelanggan yang hampir melecehkannya. Yang sekarang telah menghilang entah kemana setelah Chika mengusirnya.

"Maaf."

Lagi-lagi kata maaf keluar dari mulut kecil sakura. Membuat Chika menoleh kepada sakura dengan mengerenyitkan dahinya.

"Aku bukan marah karena itu."

".....?"

Chika menghela nafasnya setelah menatap wajah polos sakura.

Can I Eat You? [Umesaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang