Di sebuah kampus, Ana sedang mengajarkan Bram mata kuliah yang ia tak mengerti. Ana mau mengajarkannya juga bukan keinginannya, ia disuruh oleh dosen yang bersangkutan.
"Thanks ya, Na udah ngajarin gua"
"Sama-sama," jawab Ana sekenanya.
"Gue boleh traktir lo buat rasa terima kasih?"
Sebelum Ana jawab, datanglah seorang pria tampan yang langsung menarik Ana agar menjauh dari Bram.
"Tidak boleh" ujar pria tersebut.
"Jack?" Ana panik. Jack adalah suaminya, dan pernyataan bahwa mereka sudah menikah hanya beberapa saja yang mengetahuinya.
"Lo siapa? Main tarik tangan Ana aja" Bram ingin meraih tangan Ana untuk menariknya kembali.
Jack langsung menepis tangan tersebut secara kasar dan membawa Ana ke belakangnya dan menatap Bram dengan tajam.
"Jangan pernah sentuh ISTRI saya" tekan Jack membuat Bram terkejut.
"Istri? Lo udah nikah?" Tanya Bram yang melihat Ana.
"Iya, Jack suami gua"
"See? Pergi" usir Jack.
Karena Bram tidak ingin ada keributan dan kesalahpahaman, akhirnya ia pun pergi dengan membawa barangnya dengan cepat.
"Thanks, Na sekali lagi"
Ana hanya diam saja tidak membalas ucapan Bram sampai pria tersebut menghilang dari hadapannya dan juga Jack.
"Pulang" Jack langsung mencengkram pergelangan tangan Ana dan menariknya menuju mobil.
"Sakit, Jack. Pelan-pelan" eluh Ana sembari berusaha melepaskan tangannya.
"Kamu harus saya hukum" Ana menelan salivanya dengan kasar.
Kalau Jack sudah berbicara 'saya' bisa dipastikan kalau esok jangan harap ia bisa datang ke kampus dengan nyaman.
Sesampainya di rumah mereka, Jack menarik Ana untuk segera ke kamar. Dan membanting istrinya tersebut lalu menindihnya.
Senang hm?" Tanya Jack.
"Se-senang kenapa?" Ana gugup setengah mati.
"Senang ada yang dekati kamu di saat sudah punya suami?" Ana langsung menggeleng.
"Aku cuman ajarin dia aja, Jack. Itu juga disuruh sama dosen aku, gak lebih" Ana berusaha menjelaskan.
Memang, Ana akui kalau Jack sangat posesif padanya. Pria itu sangat cemburuan terhadapnya ketika ada yang mendekati dirinya, mau itu secara tidak sengaja sekali pun.
Karena yang ada di pikiran Jack jika itu miliknya, orang lain tak boleh mendekatinya apalagi menyentuhya. Hanya dirinya saja yang boleh.
"Saya tidak perlu penjelasan. Buka bajumu,"
"Jack, besok aku masih ada kelas" bujuk Ana.
"Sore?" Ana mengangguk.
"Masih ada waktu. Buka" ujar Jack lagi dengan tatapan dinginnya membuat Ana segera membuka bajunya.
"Hmmpph Jack, Pelan-pelanhh" desah Ana ketika Jack menciumnya dengan nafsu setelah perempuan itu membuka baju atasannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.